21. Nafsu Sang Boss (pt.2)

23.2K 464 34
                                    

Taehyung menatap Jennie dari ujung rambut hingga ujung kaki dengan senyum sensualnya. Jennie nampak nervous, sesekali menggigit bibirnya yang dihiasi lipstik warna mauve itu. Bahkan setelah sekian lama bersama menjalin cinta, terkadang Jennie masih tetap nervous kalau ditatapi Taehyung seperti itu. Oh, tatapan mata Taehyung sungguh intens dan penuh gairah. Tatapan mata Taehyung juga dipenuhi mendominasi, tetapi juga dipenuhi oleh rasa cinta disaat yang bersamaan.

Taehyung mengelus pipi kanan Jennie dengan jari-jari tangannya yang lembut. "Jadi.. kau memilih hukuman nomor satu atau nomor dua, hm?"

Jennie menelan ludahnya dengan kasar. Duh, tidak usah ditanya lagi juga pasti Jennie akan memilih hukuman nomor dua. Tidak hanya Jennie, wanita manapun sepertinya akan langsung jatuh ke pelukan dan pesona seorang Kim Taehyung. Sepertinya Tuhan memang sudah mentakdirkan Taehyung menjadi incaran wanita-wanita.

"Aku.. aku memilih hukuman nomor dua.." ujar Jennie malu-malu. Pipi mulusnya sudah merona merah, tanpa perlu pulasan blush on lagi.

Taehyung menyeringai. Puas sekaligus senang disaat yang bersamaan karena sudah berhasil 'memperdaya' wanita yang sangat dicintainya itu. "Good. Now do your job, Jennie. (Bagus. Sekarang lakukan tugasmu, Jennie)" perintah Taehyung.

Dengan jantung yang semakin berdegup tak karuan, Jennie mulai membuka kancing kemeja putihnya satu persatu di hadapan Taehyung. Tatapan mata Taehyung tak pernah berpaling dari Jennie. Wajahnya, kedua payudaranya, pinggang ramping itu.. Ah, rasanya Tehyung sudah benar-benar tidak sabar. Ingin segera membenamkan miliknya di dalam tubuh Jennie sekarang juga.

Begitu Jennie selesai menanggalkan kemeja putihnya, Taehyung angkat bicara lagi. "Good girl. Sekarang buka rok mu, Jennie" perintah Taehyung dengan suara yang sedikit parau itu. Sama seperti Jennie, jantung Taehyung juga semakin berdegup kencang. Tak kuasa lagi menahan hasrat yang bergejolak dalam dirinya.

Dengan takut-takut, Jennie mulai menanggalkan rok kerja warna hitamnya. Kini yang satu-satunya menutupi tubuh Jennie hanyalah sebuah bra dan Panties renda berwarna hitam. Ah, jangan lupakan siletto yang masih menghiasi kaki indahnya. Jennie sudah persis seperti model-model cantik nan tinggi semampai yang suka berbulak-balik di panggung Victoria's Secret.

Taehyung tersenyum dan mengelus lengan Jennie. Mata indah Taehyung tertuju pada kedua payudara ranum Jennie serta kewanitaannya yang masih terbungkus indah dalam Panties renda berwarna hitam. "Bra dan Panties ini.. aku yang membelikanmu waktu itu bukan?" tanya Taehyung.

Jennie mengangguk malu-malu, "Benar.. dan aku menyukainya"

"Hm, aku juga. Kau terlihat semakin seksi.." goda Taehyung. Taehyung beralih berbisik tepat di telinga Jennie, "dan menggairahkan. Kau selalu berhasil membuat 'milikku' yang di bawah sana berdiri, Jennie.."

Blush. Pipi jennie malah semakin merona. Tanpa menunggu lama, Taehyung mulai menciumi bibir Jennie. Tangan Taehyung yang begitu mulai nakal malah sibuk menggerayangi seluruh bagian tubuh Jennie. Mulai dari lengan, payudara, pinggul, hingga turun ke daerah kewanitaan Jennie. Kulit Jennie begitu halus. Begitu memabukkan. Membuat Taehyung tak bisa berhenti menyentuh dan memainkan jari-jarinya disana.

"Mmphh.." erang Jennie di sela-sela ciumannya.

Dengan perlahan, Taehyung mulai menanggalkan Panties renda hitam dari tubuh Jennie. Jennie sudah nyaris naked. Satu-satunya pakaian yang masih menutupi tubuh indahnya hanyalah sebuah bra berwarna hitam. Begitu sudah berhasil menanggalkan Panties yang dikenakan Jennie, Taehyung mulai menelusupkan dua jarinya ke dalam kewanitaan Jennie.

Cengkraman tangan Jennie di pundak Taehyung yang bidang itu semakin kasar. Seolah-olah tersengat listrik, Jennie tak kuasa menahan sengatan gairah yang nenjalari daerah kewanitaannya. "Ah, Taehyung.."

Love and Passion [21+] [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang