19. Sebuah Masa Lalu

8.2K 394 45
                                    

Sana Minatozaki tidak pernah menyangka hatinya akan terasa sesakit ini. Hati Sana terasa perih begitu melihat Taehyung yang ternyata sedang asik berduaan dengan wanita lain. Rasa perihnya melebihi luka gores yang tersiram cuka.

Begitu masuk ruangan kerja Taehyung, Sana terdiam sejenak memperhatikan wanita yang sedang asik duduk di atas meja kerja Taehyung. Wanita itu nampak sangat kacau. Kancing-kancing kemeja putih yang digunakan wanita itu sudah terbuka, menampilkan kedua payudaranya yang ranum dan masih tertutup bra warna hitam. Sebagai sesama wanita, Sana harus akui kalau 'aset negara' alias payudara milik wanita itu jauh lebih bagus. Dari segi bentuk maupun dari segi ukuran, kalau dibandingkan dengan milik Sana, Sana pasti akan kalah. Membuat Sana menjadi sedikit minder sendiri dengan 'aset negara' miliknya. Mungkin itu juga yang membuat Taehyung tergila-gila setengah mati dengan wanita itu.

Rok span selutut yang di gunakan perempuan itu juga tak lagi mampu menutupi kedua pahanya yang mulus. Paha mulus wanita itu sudah terekspos ke sana-sini. Rambutnya yang nampak halus dan tebal itu juga terlihat masih acak-acakan. Belum lagi lipstik berwarna merah yang sedikit rusak di bibir wanita itu.

Ya, wanita itu, tak lain dan tak bukan adalah Kim Jennie. Kekasih hati Taehyung. Wanita yang paling dicintai Taehyung, selain mendiang ibunya tentu saja.

Melihat penampilan Jennie dan celana kerja Taehyung yang masih sedikit mengendur di pinggangnya, Sana paham betul apa yang baru saja terjadi. Taehyung pasti baru saja mencumbu Jennie. Atau mungkin yang lebih parah, keduanya mungkin sedang asik bercinta sesaat sebelum Sana datang tadi.

Melihat betapa kacaunya penampilan Jennie, hati sana malah tambah teriris. Taehyung pasti begitu berapi-api, begitu bergairah. Mencurahkan semua perasaan dan hasratnya saat mencium dan mencumbu Jennie. Kasihan Sana. Betapa inginnya Sana berada di posisi Jennie. Tapi sayang, Sana hanya bisa berangan-angan ria.

"Sedang apa wanita ini ada di sini?!" bentak Sana.

Taehyung tidak menjawab. Satu-satunya yang jadi harapan Taehyung sekarang adalah agar semoga suara bentakan Sana yang begitu menggelegar itu tidak terdengar sampai ke luar ruangan. Taehyung pasti akan malu sekali.

"Taehyung, dia siapa?! Jawab!" bentak Sana lagi.

Taehyung mulai kehilangan kesabarannya, "Stop!" bentak Taehyung. Taehyung lanjut bicara, "Cukup, Sana! Aku sudah katakan, jangan pernah menemui aku lagi! Aku tidak pernah cinta padamu! Apa kau tidak mengerti?!"

Sana tersenyum tipis, "Omong kosong."

Taehyung beralih mendekati Jennie yang kini sudah berdiri tepat di depan meja kerja yang menjadi saksi bisu percintaan panasnya bersama Taehyung tadi. Taehyung merangkul pundak Jennie, "Perkenalkan, dia Kim Jennie. Sekretaris sekaligus calon istriku"

Kedua mata Jennie langsung membulat begitu mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh pira yang yang sedang merangkulnya saat ini. Bagaimana tidak? Taehyung begitu menekankan nadanya saat mengucap kata 'calon istri'. Oh, apakah Taehyung sungguh-sungguh akan melamarnya?

Ataukah itu hanya sekedar gertakan saja untuk Sana?

Sana masih tidak mau kalah. Maklum, salah satu prinsip hidup wanita satu ini adalah pantang pulang sebelum menang. "Ah, jadi wanita murahan ini adalah calon istrimu?" cemooh Sana.

Perkataan Sana rupanya sukses membuat Taehyung naik darah. Kali ini Taehyung sudah benar-benar kehilangan kesabarannya. Sana boleh memukul Taehyung, mencurahkan semua emosinya pada Taehyung. Tapi Taehyung tidak akan bisa terima kalau ada seseorang yang berkata kasar pada wanita yang dicintainya.

Plak! Tanpa basa-basi, Taehyung langsung menampar pipi kanan Sana yang begitu mulus, hasil perawatan dan pakai skin care mahal itu.

Pipi Sana memerah seketika. Untung hanya merah, tak sampai berceplak. Tidak lucu sekali bukan kalau Sana harus pulang dengan sebuah tanda tangan bekas tamparan yang berceplak di pipi kanannya?

Love and Passion [21+] [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang