Hye Kyo memperhatikan foto usang yang ada di genggaman tangannya dengan tatapan nanar. Masih teringat jelas dalam benaknya sosok pria itu. Pria bertubuh tinggi besar, bermata coklat indah serta rahang yang tajam bak dipahat oleh pamahat handal yang menjadi khasnya. Meskipun sudah berumur, Hye Kyo, ibu kandung Jennie, masih bisa mengingat dengan benar semua kenangannya bersama pria itu. Pria itu, Kim Woobin.. teman lamanya.
Hye Kyo tak pernah menyangka Woobin memiliki anak laki-laki yang begitu tampan. Hye Kyo yakin sekali kalau ketampanan Taehyung pasti menurun langsung dari ayahnya. Ya, Kim Woobin, ayah Taehyung, memang cukup tertutup soal urusan pribadi keluarganya. Mungkin hanya segelintir orang yang tahu kalau Taehyung adalah anak kandung sekaligus pewaris tunggal dari seluruh kekayaan Woobin yang banyaknya bisa membuat semua orang menganga.
"Bibi benar-benar mengenal ayahku?" tanya Taehyung penasaran.
Hye Kyo mengangguk, "Iya. Bibi dulu berteman baik dengan Woobin. Apalagi mendiang ayahnya Jennie. Ayahmu dengan ayah Jennie dulu partner bisnis"
'Ah, hanya partner bisnis', benak Taehyung. "Aku heran kenapa ayahku tidak pernah menceritakan soal bibi padaku?" tanya Taehyung penasaran.
Ibu tersenyum tipis, "Entah. Mungkin dia sudah melupakanku. Lagipula itu sudah bertahun-tahun yang lalu" ibu mengembalikan foto keluarga yang sudah usang itu ke Taehyung. "Ini. Kalau kau bertemu dengan ayahmu lagi, tolong sampaikan salam bibi pada ayahmu, eoh"
Taehyung tersenyum, "pasti, bi"
Ibu beralih bicara pada Jennie, "Kau masih suka mual?"
Jennie mengangguk, "Masih, ibu. Sekarang hampir setiap pagi aku muntah-muntah"
Ibu tersenyum hangat, "Itu wajar, karena kau sedang hamil muda sekarang"
Blush. Pipi Jennie langsung merona mendengar kata 'hamil' yang baru saja keluar dari bibir ibu. Entah kenapa, sampai sekarang Jennie masih tidak percaya kalau dirinya sedang mengandung buah cinta pertamanya dengan pria yang begitu dicintainya.
Ibu lanjut bicara, "Jennie, kalau kau ada keluhan, jangan lupa memberitahu ibu, eoh. Karena ibu pernah di posisimu, jadi ibu mengetahui semuanya"
Jennie tersenyum dan mengangguk, "Aku tidak akan lupa untuk memberitahu keadaanku padamu ibu"
Ibu membalas senyum Jennie dan mengelus rambut panjang Jennie yang begitu halus bak kain sutra itu. "Kau harus sering-sering berkunjung ke rumah ibu, hm.. " ibu beralih bicara pada Taehyung, "Dan kau, Taehyung. Bibi ingin kau menepati janjimu untuk menikahi Jennie secepat mungkin"
Taehyung tersenyum lebar, "Pasti. Aku pasti menepati janjiku, bibi. Bibi tidak usah khawatir"
///
Selama perjalanan pulang menuju apartemen, senyum manis tak henti-hentinya menghiasi wajah cantik Jennie. Wajahnya yang sudah manis bak gula itu menjadi semakin manis. Belum lagi karena sedang hamil, rambut dan kulit Jennie jadi nampak lebih bersinar daripada biasanya.
"Aku masih tidak percaya tenyata ibu setuju dengan pernikahan kita" ujar Jennie sambil mengelus perutnya yang masih sedikit rata itu.
Taehyung tersenyum, "Aku sudah feeling, ibumu pasti akan setuju"
Jennie menaikkan satu alisnya, "Mungkin hanya kebetulan? Kenapa feelingmu bisa tepat sekali?"
Taehyung menyeringai, "Entah. Sepertinya ikatan batin antara calon mertua dengan calon menantu itu kuat"
Jennie tersenyum geli, "Ada-ada saja kau ini. Memangnya ada ikatan batin seperti itu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/244397665-288-k425416.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Passion [21+] [ON GOING]
Short Story⚠️🔞 WARNING 21+ MENGANDUNG KONTEN CERITA DEWASA, VERY MATURE, ROMANCE🔥 Jennie, seorang yang selalu mendapatkan kesialan di hidupnya. Namun saat kedatangan pria bernama Taehyung, semuanya perlahan mulai berubah, perlahan Jennie merasakan sebuah ras...