01

29.2K 2.4K 298
                                    

"whoaah...daebak! Sangat indah! Aku sudah lama tidak berkunjung kemari, dan tempat ini sudah bertambah lebih indah. Andai aku bisa menikahi tempat ini, maka akan ku nikahi sekarang juga hahahaha"

Kata seorang pemuda yang tengah menikmati pemandangan alam Jeju yang sangat indah.

Lee Haechan, seorang pengusaha muda korea yang sukses mendirikan usahanya. Tak banyak yang tahu bahwa Haechan adalah putra bungsu dari seorang pengusaha yang terkenal dan ternama sejak lama. Orang-orang mengenal nama putra pengusaha itu sebagai Lee Donghyuck. Maka dari itu, Haechan mengubah identitasnya dan mengubah nama panggilannya.

Bukan berarti Haechan membenci namanya dan keluarganya, ia hanya ingin merintis usaha dari bawah hingga sukses seperti sekarang. Ia sangat bangga akan pencapaiannya saat ini. Hingga disinilah ia, di tempat kelahirannya. Jeju.

Haechan sengaja berkunjung ke Jeju setelah pulang dari rapat bisnisnya. Ia sangat merindukan kampung halamannya. Saking rindunya, Haechan bahkan masih menggunakan pakaian kantor agar cepat tiba di Jeju.

Haechan yang tengah berbalik dan berjalan menuju mobilnya, tidak sengaja melihat keramaian di sela padang bunga Azalea*. Ia berhenti berjalan, dan memperhatikan keramaian tersebut.

"baiklah sudah selesai sesi menikmati alamnya, aku harus segera sampai di rumah hari ini. Tapi, oh apa itu?  Pernikahan? Mereka sangat pintar menentukan lokasi pernikahan. Yah semoga pasangan itu bahagia".

Dengan senyum manisnya, Haechan kembali berjalan menuju mobil. Namun, saat berjalan, Haechan melihat seorang pemuda yang kurang lebih sebaya dengannya. Pemuda itu mengenakan setelan tuxedo putih dan korsase mawar merah muda di dadanya, ia berlari menuju arah Haechan.

Haechan hanya berfikir bahwa mungkin saja ia adalah pengantin pria yang telat datang ke pernikahannya. Sungguh lucu, Haechan hanya menggeleng sambil terkekeh.

Tapi, apa yang Haechan pikirkan adalah sebuah kesalahan.

Grep!

"menikahlah denganku! Cepat! Tidak ada waktu lagi!"

"WHAAAAT?!"

Haechan yang terkejut setengah mati dengan tatapan bingung yang sangat jelas tampak di wajahnya. Pemuda itu, pemuda yang ia lihat tengah berlari, kini menghampirinya dan menariknya menuju altar pernikahan.

Haechan menahan langkah pemuda mungil itu dengan balas menarik tangannya. Namun sia sia saja, tenaga pria mungil itu lebih besar dari tenaganya saat ini. Seperti dirasuki beruang, pemuda mungkil itu sangat kuat.

Dan disinilah mereka sekarang, di tempat yang Haechan lihat sebelumnya. Altar pernikahan indah dengan pemandangan bunga Azalea.

"eomma, maaf. Aku tidak bisa menerima pernikahan ini. Aku sudah memilih jodohku sendiri. Orang yang disamping ku, yang menggenggam tanganku saat ini adalah jodohku. Aku dan dia sudah berkencan sejak lama, tapi aku belum sempat mengenalkannya padamu eomma. Dan tiba-tiba saja eomma menyuruhku untuk menikah dengan orang yang eomma jodohkan. Maaf eomma, ijinkan aku menikah dengan pria yang aku cintai."

Para tamu undangan sangat terkejut mendengar penuturan pemuda mungil itu. Pemuda mungil itu mengungkapkan isi hatinya hingga tetesan air mata membasahi pipinya. Terlihat ia sangat tidak ingin menikah dengan seseorang yang di jodohkan eommanya.

Haechan? Tentu saja diam membatu, mencoba mencerna keadaan yang ada disini.

'lelucon apa ini? Pernikahan? Kencan? Kenal lama? Cinta? Aku bahkan tidak mengenal siapa pria mungil cantik ini. Dan tangan? Sejak kapan aku menggenggam tangannya?'

Batin Haechan yang penuh tanda tanya sambil melihat ke arah tangan yang menggenggam tangan pria mungil cantik itu.

Pria mungil itu hanya menatap ke arah Haechan dengan tatapan penuh harap agar Haechan membantunya.

.

.

.

ketawa banget sama Haechan 😂, penasaran lanjutannya ga?

Oh iya maaf kalo ada typo atau salah kata. Saya semangat banget nulisnya sambil senyum senyum 😂.

Jangan lupa vote dan comment, dan nantikan lanjutan kisah seru mereka.
Gomawooo yorobun-!

Stranger [HyuckRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang