8• °Charisma-

2.7K 478 195
                                    

Masih di hari yang sama. (Y/n) berserta Luck masih melanjutkan jalan-jalan mereka berdua. Begitu jiwa-jiwa ngelunjak (Y/n) telah di penuhi, yakni sarapan Wagyu, dirinya merasa makin antusias.

Gadis itu membawa Luck dengan penuh semangat nya, dia berbelanja, bermain, melihat-lihat banyak benda dan lain-lain. (Y/n) begitu senang dapat 'berkencan' dengan Luck.

"Apa Luck-senpai senang?! Maaf karena aku tidak membawa mu dalam pertarungan, tapi dengan hal-hal semacam ini, apa kau suka?" Tanya (Y/n) semangat.

"Kau benar, aku hanya bertarung dengan preman tadi dan itu hanya sebentar. Tapi seperti ini juga rasanya menyenangkan!"






"Calon bini Gojo gituloh–"





Tapi saat mereka sedang gembira, tiba-tiba terdengar suara gaduh dan pukulan tak jauh dari keduanya. Dengan menggunakan insting ksatria, (Y/n) dan Luck langsung mencari sumber suara.


Dan mereka menemukan seorang pria tengah memukuli seseorang dengan sebuah tongkat.

Kedua ksatria muda itu langsung bergerak menuju ke lokasi.









"Ada apa ini?! Kodok Bhijer lu pak?–"






(Y/n) langsung memeriksa orang yang baru saja di pukuli itu, sedangkan Luck menahan pria tadi, dengan caranya yang 'lumayan kasar'.


"Oi! Kalian para Ksatria Sihir bukan?! Harusnya yang kalian tangkap itu dia! Dia mencuri roti ku!" Seru pria tua itu kesal.

(Y/n) langsung menoleh kearah 'Si korban' sambil menelusurinya, dan ia pun benar adanya menemukan sebuah roti baguette pada dekapan orang itu. Tapi sesuatu yang lain juga (Y/n) temukan.


Yaitu fakta bahwa korban pukulan itu, terlihat sangat kurus dan lusuh. Sudah jelas jika dia adalah gelandangan menurutnya.


Si korban meringis dengan wajah yang telah babak belur. Darah pun menetes dari sudut bibirnya.









"........"












"Luck-senpai, dia benar. Lepaskan orang itu." Ujar (Y/n) lirih.


"Kau sungguh?" Tanya Luck sambil melirik sekilas, dan cengkraman tangannya pada leher pria itu belum mengendur.



"Ya, lepaskan dia dan aku yang akan mengurus si pencuri ini.."


Pemuda itu diam sejenak, akhirnya Luck secara perlahan melepaskan cengkraman nya pada si pria tua. Lalu ia mundur dengan perlahan dan tetap mewaspadai sekitarnya.

Sementara (Y/n) membantu korban pukulan itu untuk berdiri dan pergi dari sana, sembari ia juga mengganti rugi roti baguette pada pria tua itu.


Dan akhirnya (Y/n) bersama Luck dan gelandangan tadi pergi dari tempat itu.










##











𝙎𝙐𝙍𝙋𝙍𝙄𝙎𝙀 𝙂𝙄𝙍𝙇; Black Clover (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang