Bagian 9

867 131 28
                                    

||Matahari Terbenam||

||Matahari Terbenam||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ost. You're cold by Heize.

Ayo masuk ke dalam! Kita ke kamar Kak Edgar." Alvin mengangguk ia berjalan sambil menyandarkan kepalanya ke lengan Kenzo. Tentu saja tidak bisa di bahu karena dirinya lebih pendek dari Kenzo, bahkan Alvin terlihat seperti bocah TK saat di dekat Kenzo.

"Kakak Kenzo apa Ali itu baik?" Tanya Alvin.

"Hmm dia sangat baik, kadang-kadang juga nakal dan tidak mau menurut kepada yang lebih tua." Kenzo tersenyum mengenang dirinya saat di Korea dulu bersama dengan Alex.

"Huuu Ali nakal." Kenzo tertawa dan mengacak rambut Alvin.

Kenzo dan Alvin masuk ke dalam kamar Edgar. Mereka melihat Edgar yang sudah di atas ranjang miliknya dan yang lain sibuk bercerita di lantai sambil memakan kue kering.

"Kalian menghabiskan kue yang seharusnya untuk Edgar?" Tanya Kenzo sedikit menyindir.

"Hehe kami lapar." Mendengar perkataan Kyle Kenzo pun tertawa dan mengacak rambut gadis itu.

"Kyle! Kelvin! Apakah kalian benar-benar saling menyukai? Maaf ini pertanyaan pribadi tapi ku rasa Alvin butuh kepastian dari hubungan kalian." Kelvin mengangguk dan melihat ke arah Alvin, Alvin hanya duduk di atas sofa melihat ke arah Amanda.

Jresss

"HUAAA HUJAAAN!" Alvin terlihat senang mendengar suara hujan yang mendadak datang.

Alvin berlari ke jendela dan mengeluarkan tangannya untuk merasakan derasnya air hujan.

"HII PERII! MAU MAIN SAMA APIN YAA?" Teriak Alvin pada taman yang kosong.

"APIN TIDAK BOLEH KELUAR NANTI DEMAM!" Katanya lagi.

Kelvin berjalan ke arah adiknya dan mengusap kepala bagian belakang sang adik.

Ia lalu bertanya "Apakah para peri sedang mengajak Apin bermain?" Alvin yang mendengar pertanyaan kakaknya pun menjawab dengan anggukan.

"Iyaa mereka ajak main tapi Apin pusing." Jawab Alvin.

"Sekarang masih pusing?" Alvin mengangguk.

"Sakit Kakak Kelvin." Ujar Alvin sambil bersandar di dada bidang Kelvin.

Tangannya bermain dengan air hujan  dan ia tertawa senang.

"Kenapa tertawa?" Tanya Kelvin.

"Ada bayi peri belajar terbang kkkk." Kelvin mengecup lama puncak kepala sang adik. Alvin ternganga dan mengulurkan tangannya ke udara.

"Bayi kecil jangan menangis ada Kakak Apin di sini, ayo belajar lagi!" Setelahnya Alvin menarik lagi tangannya.

Kelvin tau Alvin dan dunianya tak pernah bisa dilepaskan, Alvin akan sangat gembira jika hujan turun.

Hujan dan Dunia √ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang