{ Complete }
Seorang anak yang selama hidupnya penuh dengan kepedihan, bahkan dia tidak pernah merasakan apa itu bahagia.
Anak pengidap spectrum autisme sepertinya hanya punya dua hal yang mampu membuatnya bertahan hidup, Hujan dan Dunia.
"Kalian...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namun tiba-tiba Alvin Kejang-kejang dengan mata terbuka lebar, dokter tentu kaget dan langsung menepuk-nepuk pipi Alvin dan menenangkan anak itu.
"Alvin! Alvin! Tenang Alvin!" Ujar dokter tersebut.
Alvin mendengar itu, ia mengeratkan pegangan tangan dokter tersebut pada tangannya.
"Alvin! jika kau mendengarku maka eratkan lagi genggaman tangan mu!" Alvin kembali mengeratkan genggamannya, 3 menit Alvin kejang-kejang namun sekarang dirinya sudah kembali membaik.
"Alvin masih trauma akan kejadian tadi, sungguh setelah aku melihat videonya ku rasa Alvin harus segera dibawa ke psikiater, ini adalah pelecehan seksual pada anak di bawah umur."
Kelvin mengangguk. Dia harus bilang apa kepada kedua orang tuanya, Alvin sudah sangat menderita, di lain sisi dia bahagia dengan resminya hubungannya bersama Kyle di sisi lain adiknya mendapat pelecehan seksual, jujur jika dia menjadi Alvin maka dia tidak akan pernah kuat setelah semua yang Alvin alami.
"Aku sangat membenci diriku sendiri, aku bahkan tidak bisa menjaga adikku sendiri, aku adalah kakak yang buruk." Kelvin menghentakkan kakinya dan mulai menangis, Kyle yang melihat kekasih hatinya dalam keadaan terpuruk pun berjalan dan duduk di sebelah Kelvin sambil tangannya mengusap. Punggung kekasihnya itu.
"Kyle. Andai aku tidak diam saja di kantin, andai aku pergi mengikutinya, andai aku bersama dengannya saat itu maka adikku tak akan dilecehkan seperti ini." Kyle menggeleng dan mengusap tangan Kelvin.
"Kak dengarkan aku! Kakak tidak melakukan kesalahan apapun, ini adalah takdir kak, Alvin kita akan baik-baik saja, nama lain dari kehidupan adalah masalah, jika kita tidak bisa melewati ini semua berarti kita gagal melewati ujian yang Tuhan berikan." Kelvin mengangguk Kyle memang benar, tak seharusnya ia langsung menyerah, ia harus kuat demi adiknya.
"Nghh!" Alvin melihat sekelilingnya,dan berhenti pada Kelvin, ia angkat tangannya untuk menyentuh pipi kakaknya.
"Maaf." Ujarnya lirih.
"Hey kenapa minta maaf?" Tanya Kelvin khawatir dengan sikap Alvin.
"Ali ingin Apin pergi dengannya." Jawab Alvin dengan suara yang sangat lembut.
"Ali?" Tanya Kelvin.
"Alex. Dia adikku, orang yang memberikan kehidupan untuk Nicholas."Kelvin mengangguk paham ya dia sudah dengar semuanya.
"Apin! Alex tidak akan mengajak Apin ke sana, melainkan Alex mau Apin menggantikan posisinya nanti." Alvin mengangguk dan menutup matanya sungguh dia sangat lelah.
