6. Valuable Lesson

19 7 9
                                    

Sometimes we always think of ourselves until we forget to be grateful. Today's incident got me slapped hard because I was better than those who were there.

~Farinka Queensha

Selamat membaca~

Hari ini yang cerah tidak bisa menjanjikan untuk orang-orang selalu gembira nyatanya gadis yang bernama Farinka ini selalu menekuk kesal mukanya selama jam pelajaran Bahasa Inggris berlangsung.

"Lo kenapa?" tanya Delia merasa heran dengan sahabatnya itu.

"Bete," jawab Farinka singkat.

"Oh gitu, yasudah jangan dipikirin, fokus dulu sama pelajaran di depan jangan bete terus," ucap Delia menasehati sahabatnya itu.

"Hmm,"

Kring......

"for today our lesson ends here. Don't forget the assignment tomorrow, collect it on my desk. Thank you," ucap Mrs. Shelena mengakhiri pelajaran bahasa inggrisnya.

"Thank you Mis," jawab seluruh murid kompak

"Pulang bareng?" tanya Delia kepada Farinka.

"Boleh, "

"Farinka..... "

Ah suara itu, suara milik seseorang yang sudah 2 minggu ini Farinka hindari. Apakah ia harus berpapasan lagi dengan pemilik suara itu?

"Ini buat lo, gue tahu lo tadi di kafetaria pasti kehabisan es krim Mbak Dini maka dari itu ini buat lo aja. Tenang belum gue makan kok dan belum cair juga tadi gue juga udah sempet masukkin freezer yang ada di koperasi sekolah," ucap lelaki pemilik suara itu menyerahkan es krim kesukaan Farinka yang membuatnya bete hari ini.

"Gak!" jawab Farinka ketus.

"Yakin gak mau? Udah ambil aja jangan gengsi orang yang hidupnya penuh gengsi itu gak bakal selamat asal lo tahu, contohnya aja tetangga gue tuh," ucap lelaki itu masih terus memaksa agar mengambil es krim pemberiannya.

"Gak Gaishan!" Yah, memang benar tebakan kalian lelaki itu Gaishan. Lelaki yang sudah 2 minggu ini Farinka hindari.

"Udahlah Rin terima aja napa sih," ucap Delia

"Nah bener kata sahabat lo," ucap Gaishan setuju dengan perkataan Delia.

"Gak mau kenapa maksa banget sih?!"

"Udahlah Ga buat gue aja gapapa kan?" tanya Delia kepada Gaishan.

"Hmm, yasudah gapapa deh daripada mubazir gak kemakan kan?" ucap Gaishan menyerahkan es krim rasa blueberry itu kepada Delia.

•••••

Macet. Satu kata yang menggambarkan keadaan lalu lintas saat ini. Sudah lebih dari 3 jam Farinka dan Delia terjebak dalam macet yang sangat parah. Namanya saja Ibukota jika sudah jam seperti ini pasti akan macet karena apa? Karena orang kantor pada pulang kerja yang mengakibatkan macet total seperti ini.

First loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang