Lelah dan ingin menyerah dengan segala hal ini tapi aku tak mampu. Sekarang aku malah terjebak di labirin penuh kesunyian dan kegelapan. Aku benci itu
~Farinka Queensha.Selamat membaca~
Malam ini seindah seperti malam-malam biasanya. Tapi entah kenapa dengan seorang gadis yang sedari tadi terus mengotak-atik ponselnya dengan muka yang ditekuk.
"Siapa sih dalang itu? Setau gue, gue gak ada tuh punya musuh. Jahil banget deh itu orang," ucap Farinka bermonolog sendiri.
"Auh ah sebel mending nonton doraemon di laptop aja daripada pusing gak jelas begini buang-buang tenaga aja," ucap Farinka beranjak dari kasurnya mengambil laptopnya.
Farinka pun menghidupkan laptopnya dan mencari di internet film kartun kesukaannya masa kecil itu bahkan sampai sekarang dia masih suka. Setiap hari Minggu, Farinka kadang rela menonton sampai habis kartun kesukaannya itu daripada menyelesaikan pekerjaan rumah terlebih dahulu.
"Aku ingin begini, aku ingin begitu, ingin ini itu banyak sekali, semua semua semua, dapat dikabulkan, dapat dikabulkan, dengan kantong ajaib, aku ingin terbang bebas di angkasa..... " ucapnya menirukan lagu opening Doraemon.
"Hey...... Jangan dimatiin," ucap Farinka kesal karena seseorang telah mematikan layar laptopnya tiba-tiba.
"Mau apa kalian?" tanya nya kepada dua orang yang sekarang berada di hadapannya.
"Ih, kok sewot sih lo," jawab salah satu orang itu dengan nada kesalnya.
" Udah Del, gak usah berantem ah," ucap salah satu lelaki melerai Farinka dan Delia. Ya, memang yang bertamu itu Delia dan Reyfan.
"Delia duluan sih, bikin bete gue, main matiin laptop gue aja. Lagi seru-seru nya nyanyi juga," ucap Farinka membela dirinya sendiri. Dan alhasil dengan tingkah Farinka yang seperti itu berhasil membuat Reyfan gemas dan mengacak surai hitam Farinka yang tergerai lurus tersebut.
"Rey, gue gak di gituin juga gitu," ucap Delia sedikit menggoda Reyfan. Dan hal itu berhasil membuat Reyfan juga mengacak surai Delia.
" Ulululu, makasih Reyfan. Lo memang sahabat rasa pacar untuk kita berdua hehe," ucap Delia dengan senyuman khasnya.
"Bisa ae lo Del," ucap Reyfan sambil menyenggol pundak Delia pelan.
"Gue ingin jadi pacar yang sesungguhnya untuk Farinka. Tapi itu mustahil. Ah.... Sudahlah ingat lo cuman sahabat sampai kapanpun,"
"Tumben kalian malam-malam main kesini, biasanya juga gak pernah kalau gak ada hal penting. Jadi, kalian pasti ada hal penting yang mau diomongin kan?" tanya Farinka kepada Delia dan Reyfan.
"Tepat sasaran," jawab Delia.
"Terus lo mau ngomong apa?" tanya Farinka kembali. Biasanya jika sudah maka akan ada hal yang sangat serius.
"Masalah tadi siang," jawab Delia dengan nada serius nya.
"Gue udah tau pelakunya. Meski ini baru opini gue, dan gue juga belum ada bukti tapi gue tau dan yakin dia pelakunya," ucap Reyfan membuat Farinka tercengang. Secepat inikah Reyfan mengetahui Pelakunya? Sungguh hebat sekali.
"Memang siapa Rey?" tanya Farinka penasaran.
Dengan nada yakinnya Reyfan menjawab. " Pelakunya Irvan. "
"Ha? Kok bisa? Maksudnya kalian tahu darimana pelakunya Irvan. Bukannya selama ini dia baik baik aja sama gue," ucap Farinka tak percaya dengan jawaban Reyfan barusan.
"Gue juga awalnya gak yakin. Tapi, setelah denger pernyataan Rey tentang apa yang terjadi semuanya. Gue semakin yakin," ucap Delia ikut menimpali.
"Memang apa?" tanya Farinka semakin penasaran bahkan dia sudah merubah posisinya yang semula berbaring kini sudah duduk bersila mendengarkan penjelasan sahabat-sahabatnya.
"Jadi gini, waktu itu kan Delia dan seluruh murid keluar kelas setelah disuruh Irvan keluar kelas dengan alibi menunggu Pak Arfan karena ada latihan yang harus di lapangan. Nah, saat itu kamu sudah ada di luar tepatnya di kafetaria bukan? Saat itu aku gak sengaja lihat Irvan ke meja kamu disaat seluruh kelas kosong. Aku pikir awalnya gak ada masalah apa-apa. Tapi, saat aku denger tempat duduk dan baju olahraga kamu kotor. Gue semakin yakin pelakunya itu Irvan. Karena pada saat itu dia bawa kresek yang aku gak tahu apa isinya saat ke meja kamu itu. Memang aku gak menuduh Irvan. Tapi dari semua yang ada Irvan lah yang tampak mencurigakan," tutur Reyfan panjang lebar menjelaskan opininya. Sementara Farinka hanya diam sambil memahami apa yang dimaksud Reyfan.
Dret... Dret....
"Heum Rin, bentar ya ini ada telepon aku mau angkat dulu di luar ya," ucap Reyfan izin kepada Farinka karena ada telepon dari seseorang yang harus diangkat.
" Iya gapapa santai aja," ucap Farinka.
"Lo yakin pelakunya Irvan Rin?" tanya Delia disaat Reyfan sudah keluar mengangkat teleponnya.
"Gak lah. Belum ada bukti yang jelas juga. Ini kan baru opini Rey doang kan?" jawab dan tanya Farinka.
" Iya sih baru opini. Tapi gue kok ngerasa opini Reyfan benar ya," jawab Delia.
"Udahlah gak usah dipikirin," ucap Farinka kepada Delia agar sahabatnya itu tenang dan gak kepikiran masalah dirinya lagi.
Ting.....
+62821xxxxxxxxxx
Temui gue sekarang di taman kejora. Awas sampai lo gak datang.Farinka membaca notifikasi pesan yang baru masuk dari ponselnya. Bertapa terkejutnya ia kalau melihat nomor yang tidak ia kenal mengirimi pesan dan mengajak ketemuan. Siapa dia? Apakah dia orang baik?
Farinka
Siapa ya? Kenapa anda mengancam saya? Ada perlu penting kah?+62821xxxxxxxxxx
Datang saja jika kau mau hidupmu selamat.TBC
Gimana dengan partai ini?
Makin penasaran/ semakin bosan?
Heum mau lanjut gak nih?
Kalau iya tunggu hari Kamis ye
Papay....
KAMU SEDANG MEMBACA
First love
Teen FictionUpdate Setiap hari Kamis Farinka Queensha seorang gadis yang tak pernah merasakan cinta serta paling anti dengan lelaki kecuali Reyfan sahabat masa kecilnya. Tak ada satu pun lelaki yang berhasil memikat hati gadis ini walaupun dengan ribuan gombal...