9. Masalah baru.

14 7 4
                                    

Bagi gue semakin baik lo dengannya maka gue akan semakin jahat dengan lo Lihat saja gue atau lo yang menang.
~Al

Selamat membaca~

Dengarlah cinta.....

Hatiku remuk redam......

Jika tak ada kamu.....

menemani aku.....

"Eh apaan sih lo main tarik-tarik earphone gue aja," ucap Farinka ketus kepada sahabatnya yang asal saja menarik earphone nya.

"Denger lagu apaan sih lo? Sampe nangis terus nyanyi-nyanyi gak jelas gitu," ucap Delia kepada Farinka. Delia sedari tadi memperhatikan Farinka yang hanya asik dengan lagu yang ia nikmati.

"Kepo lo,"

Delia merebut earphone Farinka paksa. " Lagu bucin gini lo dengerin. Katanya gak bucin hadeuh," ucap Delia mengejek Farinka.

"Gue emang gak bucin. Tapi gue suka aja gitu sama lagunya. Enak aja di denger. Btw kenapa sih lo sekarang kok cerewet banget? Lo sekarang emang makan apa sih?" ucap Farinka dengan nada kesalnya

"Gue? Gue gada makan apa-apa kok, masih normal. Masih makan nasi sama seperti lo emang kenapa sih aneh banget lo. Oh ya masalah gue narik earphone lo gue minta maaf. Karena lo lihat aja tuh jam bentar lagi mau masuk dan lo masih nyantai di kafetaria hadeuh katanya anak  teladan," ucap Delia sedikit menyindir sahabatnya itu.

Farinka melihat jam di pergelangan tangannya. " Iya bener bentar lagi Pak Afan masuk. Gue belum ganti baju lagi. Bentar ya gue ke kelas dulu mau ganti pakaian. Lo tunggu disini aja," titah Farinka terhadap Delia setelah itu dia berlari meninggalkan Delia menuju kelasnya.

Farinka terkejut melihat meja dan bangkunya yang sangat kotor. Karena apa? Kini meja dan bangkunya dipenuhi pasir dan sampah. Farinka bingung siapa dalang dibalik hal yang melakukan ini? Apa salahnya sampai-sampai ada orang yang tak suka dengan dirinya?

"Ya ampun baju olahraga gue kotor banget . Ini siapa sih yang ngelakuin ini semua? Kalau gak suka sama gue ngomong dong sama orangnya jangan main dibelakang," ucap Farinka kesal. Gaishan yang baru saja masuk ke kelas langsung menghampiri Farinka yang nampak terlihat kesal.

"Kenapa Rin? Terus kenapa tempat duduk loh penuh sampah begini?" tanya Gaishan bertubi.

"Gue gak tahu siapa pelakunya. Yang jelas pas gue masuk ke kelas tempat gue udah kotor begini. Emangnya lo gak tahu siapa pelakunya?" jawab dan tanya Farinka.

"Gue sama anak kelas dari tadi di luar nunggu Pak Afan datang. Jadi, gue gak tahu apa-apa masalah tempat lo yang berantakan ini," jawab Gaishan sambil menatap Farinka dengan binar prihatin.

"Shan, panggil anak sekelas ke sini coba. Gue mau nanya satu-satu pasti diantara mereka dalang dari semua ini," titah Farinka kepada Gaishan dan entah kenapa Gaishan langsung menuruti permintaan Farinka.

Tak lama dari itu seluruh murid XI IPA 2 telah berkumpul di kelas. Mereka semua menatap aneh Farinka yang tidak seperti biasanya. Terlebih tempat duduk Farinka yang kini sangat kotor dan berantakan.

"LO SEMUA LIHAT INI!" ucap Farinka lantang sambil menunjuk tempat duduknya.

"LO SEMUA JUJUR SIAPA YANG NGELAKUIN INI HAH! TOLONG DONG KALAU ADA YANG GAK SUKA SAMA GUE NGOMONG LANGSUNG JANGAN MAIN BELAKANG BEGINI. PENGECUT BANGET SIH! ucap Farinka masih dengan suara lantangnya. Sementara seisi kelas hanya diam mendengarkan amarah Farinka.

"Rin gue sama anak-anak yang lain gak tahu sama sekali. Kita dari tadi di luar nungguin Pak Afan. Makanya gue panggil lo ke kafetaria karena lo belum ganti pakaian. Jadi disini gue yakin gak ada yang buat begitu ke lo," ucap Delia berusaha menenangkan sahabatnya.

"GUE TAHU SELAMA INI GUE KERAS SAMA LO SEMUA. TAPI GUE NGELAKUIN INI AGAR LO SEMUA ITU DISIPLIN HANYA ITU YANG GUE MAU. GUE GAPAPA DI BENCI BANYAK ORANG BAHKAN DI JULUKI QUEEN ANGRY SHS. TAPI PLEASE KALAU LO SEMUA GAK SUKA SAMA GUE NGOMONG. GUE GAK MASALAH DAN GUE GAK AKAN MARAH!" ucap Farinka sambil dengan netra yang hampir menjatuhkan air mata.

"MEMANG INI MASALAH SEPELE. BARU BANGKU, MEJA, SAMA BAJU OLAHRAGA GUE YANG DIKOTORI. TAPI BESOK? BELUM TENTU SEPELE LAGI. BISA JADI NYAWA GUE TARUHANNYA. DAN KALIAN BENERAN GAK TAHU SIAPA DALANG SEMUA INI?" tanya Farinka kepada seisi kelas dan hanya di jawab dengan gelengan oleh mereka.

"Udah Rin tenangin amarah lo. Masalah bangku sama meja lo yang kotor, entar gue panggil tukang kebersihan di sekolah. Dan kalau masalah baju lo yang kotor lo ikut gue ke koperasi sekolah dan kita langsung beli di sana. Udah jangan marah-marah lagi jelek ah kalau kamu marah mending senyum jadi gadis pecicilan itu baru aku seneng," ucap Gaishan dengan senyuman khasnya dan senyuman itu sampai tertular kepada Farinka. Farinka pun langsung diam dan menuruti semua ucapan Gaishan. Entahlah belakangan ini Farinka menjadi gadis yang sangat penurut.

"Cih, lelaki sok baik lo. Semakin lo baik itu artinya pertanda semakin gue jahat ke lo. Lihat aja nanti gue atau lo yang menang," ucap seseorang lelaki dengan senyum seringai nya

TBC

Gimana dengan part ini?

Dapat gak feel-nya?

Oke ini baru konflik pemanasan belum konflik utama ya.

Konflik utama masih lama. Santai aja bacanya.

See you

Nina Agustina

First loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang