1.Hari Keberuntungan

51 18 31
                                    

Dibalik kesedihan aku
Aku punya sahabat yang bisa membuatku tersenyum yaitu kamu dan kamu yang selalu ngerti kondisiku meski tak mengerti masalahku
~Farinka Queensha

Hari ini akan menjadi hari yang berat bagi Farinka bagaimana tidak ia akan menghadapi empat ulangan harian sekaligus dalam satu hari. Rasa-rasanya belajar kebut semalam sampai larut malam tak cukup untuk mempersiapkan semuanya. Tapi mau bagaimana lagi harinya sudah tiba siap tidak siap ya harus siap, semoga saja hasilnya memuaskan.

Farinka turun kebawah untuk sarapan pagi,dimeja makan sudah ada Pa-A dan Bibu nya serta Farhan si kecil yang baru berusia 1 tahun yang sudah menunggu Farinka dimeja makan. Ya, memang sejak Mama Farinka meninggal dunia ia lebih memilih tinggal bersama Pa-A dan Bibu nya daripada sama papanya yang entah kemana karena kejadian yang sangat sulit dilupakan.

"Farin nanti siang ibu mau ke rumah Om Andri. Ibu mau kasih kepiting saus tiram kesukaannya Fely dan sekalian ibu makan siang di sana, kamu mau ikut?" tanya Bibu kepada Farinka

"Farin di rumah aja Bibu lagian buat apa ke sana lagi? Entar Farin ajak Delia ke rumah supaya Farin gak sendirian di rumah," jawab Farinka datar

"Farin, ayah tahu kamu belum bisa melupakan semua itu. Tapi, mau sampai kapan kamu seperti ini mau bagaimanapun  juga mereka tetap keluarga mu, meski ayah bukan ayah kandung mu yang bisa ngertiin perasaan kamu sepenuhnya tapi satu yang ayah ngerti semua kejadian dulu itu hanya kesalahpahaman saja Farin," ucap Pa-A  menasehati Farinka sedangkan Farinka hanya acuh tak mendengarkan nasihat Pa-A nya.

"Pa-A, Bibu, Farin berangkat sekolah dulu dan maaf Farin belum bisa ke sana Farin hanya takut melihat mereka membuat luka yang belum menghilang ini semakin membesar," ucap Farinka dengan nada sendunya karena jika sudah membicarakan hal ini entah kenapa semua moodnya hancur

°°°°

Farinka sekarang telah berada di kelasnya dan ia akan bersiap-siap berjaga di pintu kelas untuk memeriksa semua murid yang membawa kertas contekan saat ulangan hari ini. Memang sudah peraturan dikelas ini untuk tidak membawa  contekan dalam bentuk apapun itu bahkan dikelasnya terdapat kamera pengintai yang dipasang khusus untuk mengawasi murid-murid yang tetap menyontek. Jika masih ketahuan maka sanksi nya adalah piket kelas rutin selama sebulan penuh. Peraturan ini bermula karena ide Farinka , ia ingin melihat hasil nilai yang murni dari pemikiran seluruh murid bukan dari hasil contekan baginya menyontek itu adalah korupsi dan itu termasuk perbuatan dosa.

Farinka sudah siap berjaga di depan pintu kelasnya ia memasang wajah garang dengan gaya berkacak pinggangnya dengan ini seluruh teman sekelasnya bahkan takut dengannya.

"Eits, serahin tas lo dulu, lo ingat hari ini ada apa?" ucap Farinka ketika seseorang yang sudah ia hapal betul pasti membawa contekan

"Kalo gue gak mau gimana?" ucap seorang lelaki itu tampak menantang

"Ya gampang tinggal gue laporin aja sama Bu Sulis. Kira-kira jadi apa ya kalau gue laporin gue laporin lo ke Bu Sulis, apa jadinya seperti minggu lalu yang lo dihukum keliling lapangan dikalungi tulisan saya tukang mencontek terus pakai sandal jepit. Duh gimana ya malunya haha. Pasti malu banget kan? Secara lo murid paling kaya di SHS masa pakai sandal jepit hahaha," ucap Farinka tak kalah menantang

"Gue mohon jangan, gue gak mau kejadian itu terulang lagi. Sebagai gantinya lo gak periksa tas gue entar gue traktir beli eskrim blueberry sepuasnya di kafetaria. Kan lo suka tuh gimana mau gak?" ucap lelaki itu tampak menyogok Farinka

First loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang