Mau tahu isi hati gue gak? Kalau mau tahu datang noh ke mbah dukun supaya tau isi hati gue. Gue aja gak tahu apalagi lo. Yang jelas sekarang gue lagi sekarat. Gak deng gue sekarang lagi di depan cermin mensyukuri betapa indahnya nikmat Tuhan telah menciptakan manusia seindah diriku ini. Hahahaha
~Gaishan Arayn
Maaf Gaishan di part ini kemungkinan besar agak sengklek lihat saya dari kata-kata dia di atas efek sesuatu yang buat dia bener-bener seneng. So apalagi langsung baca cerita aja yuk. Cekidot!
"WOY ZAENAB SINI LO GUE MAU BAYAR UTANG!" Teriak salah satu lelaki dengan suara khas nyaring nya.
"EH BUAYA DARAT NAMA GUE ZAERA NABILA BUKAN ZAENAB BAMBANK!" ucap gadis yang bernama Zaera Nabila itu tak terima namanya diubah-ubah.
"Kan singkatannya Zaera untuk Zae dan Nabila untuk Nab jadi kalau digabung kata-katanya ZAENAB itu kan nama lo?" ucap lelaki itu tak mau mengalah. Sementara Zaera hanya memutar bola mata malas. Memilih mengalah saja daripada berdebat dengan lelaki seperti ini.
"Lo nunggak dua bulan jadi semuanya 200 rebu. Mana uangnya cepetan! Gue masih mau nagih yang laen!" ucap Zaera alias Zaenab kepada teman lelakinya itu.
"Nih! Habis ini lo berhenti deh jadi ibu-ibu tukang kredit, pecah gendang telinga gue denger lo teriak teriak terus di dalam kelas serasa di dalam hutan tau gak gue dengerin suara tarzan," ucap lelaki itu masih terus mengejek Zaenab.
"Udah jadi tugas gue teriak teriak. Lagi pula gue bukan ibu ibu tukang kredit gue bendahara kelas Gaishan asal lo gak lupa itu. Lagian juga gue gak bakal teriak-teriak seperti ibu ibu tukang kredit kalau lo semua termasuk lo yang utama rajin bayar uang kas kelas. PAHAM LO!" ucap Zaera dengan tatapan tajamnya ke arah Gaishan.
"Iye bawel! Gue juga kan udah bayar lunas jangan bawel lagi ye zaenab," ucap Gaishan.
"Lagian lo yang katanya nih ya 'murid paling kaya di SHS' mana buktinya ha? Bayar uang kas aja lo dua bulan sekali. Hadeuh capek gue ngadepin orang kaya jadi-jadian seperti lo ini,"
"Za.... Zaera... Gue juga mau bayar," ucap salah satu siswi memanggil Zaera. Untung segera dipanggil kalau tidak perdebatan itu mungkin gak akan berakhir.
Setelah Zaera selesai dengan urusannya menagih uang kas kelas. Tak lama kemudian BU Sulis masuk ke kelas XI IPA 2 untuk memulai pelajaran hari ini.
"Assalamualaikum anak anak ibu. Apa kabar hari ini? Sudah siap ibu bagikan hasil Ulangan Harian Matematika kalian Minggu lalu?" tanya Bu Sulis kepada anak muridnya.
"Siap Bu," jawab sebagian kelas kompak. Sebagian lagi deg-degan karena efek tidak belajar sama sekali salah satunya Gaishan. Eh tapi Gaishan gak deg-degan ya Gaishan mah santuy.
"Yang namanya ibu panggil ke depannya ya," ucap Bu Sulis sambil memegang tumpukan kertas. Seperti itu kertas Ulangannya.
"Atma,"
"Arkan,"
"Bintang,"
"Irvan,"
"Gaishan,"
"Gaishan pertahankan nilai kamu ya. Nilai kamu sudah ada penaikan jangan sampai nilai kamu turun lagi ya," ucap Bu Sulis ketika Gaishan mengambil lembar hasil ulangannya minggu lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
First love
Teen FictionUpdate Setiap hari Kamis Farinka Queensha seorang gadis yang tak pernah merasakan cinta serta paling anti dengan lelaki kecuali Reyfan sahabat masa kecilnya. Tak ada satu pun lelaki yang berhasil memikat hati gadis ini walaupun dengan ribuan gombal...