TITLE: FATED
Cast : Luhan, Sehun
Genre: Genderswitch, Romance,drama, OOC, hurt, comfort, familly
Hii, aku bawa cerita Hunhan lagi 😁
Ini repackage dari FF lama aku, semoga kalian suka ya
HAPPY READING 🙂 SORRY FOR TYPO
*****
Sinar matahari pagi menyusup disela-sela gordain yang terbuka, sebuah kamar dengan tampilan maskulin memiliki warna dinding coklat muda dipadu dengan coklat tua, ditambah furniture yang menyesuaikan warna dinding membuat kamar itu tampak mewah. Kamar dengan ukuran besar tersebut hanya memiliki satu ranjang dengan ukuran king size.
Tepat di tengah-tengah ranjang king size itu, seseorang sedang tidur dengan tenang, jam weker disamping ranjangnya masih menunjukkan pukul 06.30 pagi, sudah telat 30 menit dari waktu pemilik kamar itu terbangun.
Tubuh besar dan kekar itu menghadap kearah pintu kamar, membelakangi jendela sehingga cahaya yang menyusup masuk tidak dapat menganggu tidur lelapnya.
Namun, kedua matanya mulai mengerjap saat suara bising di luar kamar mulai terdengar mengganggunya.
Tubuhnya berbalik, membuat selimut yang menutupi setengah tubuhnya tertarik.
Kedua matanya mulai terbuka, suara sedikit saja yang terdengar olehnya sudah dapat membuat dirinya terbangun, apalagi kualitas tidurnya mulai kurang baik.
Wajah tampan penuh karisma terpancar dari sosok manusia satu-satunya di kamar itu, rambutnya yang tertata sedikit berantakan membuat laki-laki tampan pemilik mata tajam itu semakin terlihat tampan walau kenyataannya laki-laki itu baru saja bangun tidur.
Tok Tok Tok
Lengan kokohnya mengusap lembut helaian rambut yang menutupi wajah tampannya, wajahnya mendongak menatap tajam pintu kamarnya, suara ketukan di pagi hari membuatnya sedikit pusing.
Namun tidak ada siapapun yang akan berani mengganggu waktu istirahat jika bukan 'dia'.
“Yak! Oppa kenapa kau tidak bangun juga! (BRUK) ayo cepat bangun dan mandi! Oppa bisa terlambat bekerja!”
Teriak seseorang dari balik pintu kamarnya.
Laki-laki tampan itu hanya tersenyum tipis, sekesalnya dia dibangunkan dari tidurnya yang berharga, dia tidak akan pernah marah pada sosok yang sedang berdiri dibalik pintunya itu.
“aku sudah bangun,” balas laki-laki tampan itu dengan suara khas yang pasti membuat beberapa wanita terpesona hanya dengan mendengar suaranya tadi.
“cepat mandi! Aku dan eomma menunggumu di meja makan,” Teriaknya lagi.
"Hn-"
Tak ada jawaban atau teriakan lagi, lelaki itu tahu jika pengganggu kecilnya mungkin sudah kembali ke ruang makan.
Lengan kokoh laki-laki tampan itu terangkat dengan sedikit menguap, sepertinya waktu tidurnya kali ini membuatnya sedikit lebih segar, pasalnya dia tidapernah mendapat waktu tidur yang cukup beberapa waktu belakangan ini.
Tubuh atletisnya berjalan menuju kamar mandi yang berada persis disamping pintu kamarnya, dia harus bergegas karena memang sudah telat 30 menit dari jadwalnya bangun.
****
Sementara itu berbanding terbalik dengan kamar mewah milik laki-laki tampan itu— sebuah rumah sederhana, dengan ukuran kecil tak melebihi kamar milik lelaki tampan itu.