COCCINUM -1

6.3K 396 18
                                    

"kenapa semua yang aku inginkan selalu kau yang dapatkan, aku menginginkan proyek pembangunan itu untuk kenaikan pangkatku sialan!! Kenapa kau yang mendapatkannya!! "

"hey Baili Yuxue, jika kau ingin mendapatkannya kau harus mulai menggunakan otakmu bukan tubuhmu" Xia menatap kearah Yuxue dengan pandangan merendahkan

"kau-, cih selamat tinggal Xia" Yuxue langsung mendorong Xia kearah pembatas. Tubuh Xia tidak seimbang karena ia menggunakan high-heel

Xia yang tubuhnya sudah tenggelam hanya bisa mengumpat dalam hati dan mencoba berenang keatas tapi sia-sia karena ombak yang dibuat oleh kapal pesiar tersebut terlalu kuat

"tuhan beri aku satu kehidupan lagi, aku mohon" Xia bergumam dalam hati bahwa ia telah menyerah, tenaganya terkuras habis karena mencoba melawan ombak yang dibuat oleh kapal pesiar tadi

Seorang perempuan muda menangis melihat keadaan tuannya yg mengenaskan, terdapat luka dimana-mana. Sudah 1 bulan sang permaisuri tidak membuka matanya, ia dinyatakan koma karena jatuh di kolam suci kerajaan dan luka yg ia dapat adalah bekas goresan batu tajam yang terdapat di kolam itu.

"permaisuri pelayan ini selalu berdoa semoga permaisuri dapat bangun kembali dan sehat seperti semula hiks hiks- pelayan ini mohon anda membuka mata anda permaisuri" tangisnya pecah karena melihat tubuh tuannya tak merespon sama sekali

"aish berisik, bisakah kau tutup mulut sialanmu itu" Xia bangun dengan menggerutu, dia ingin mati dengan tenang aman dan damai saja susah sekali. Tunggu, Mati? Bukankah seharusnya ia sudah mati tenggelam di laut sialan itu?

Xia menoleh kearah wanita yang menangis tadi dan bertanya "kau yang menyelamatkan ku? Jika ia terima kasih, Tapi tolong pinjamkan aku Hp mu" tatapan xia tak lepas dari wanita tersebut sedangkan yg ditatap hanya diam membeku

"hey kau tuli? Aku bilang aku ingin meminjam Hp mu sebentar, jangan pelit aku pasti akan membayarmu" ucapan sinis itu xia lontarkan kepada wanita Tadi yang masih diam menatapnya

"permaisuri anda bangun, Tuhan terimakasih telah mendengar doaku hiks hiks-"

"diam!! Diamm!! Apa kau gila? Siapa yg permaisuri mu, lagi pula ini desa kuno mana hah? "

Xia menatap sekitarnya menyelidik, dia berada di rumah dengan nuansa kuno yang megah tetapi percuma menurut xia sekali kuno tetap kuno meskipun megah

Ia melupakan bahwa ia tadi mencoba meminjam Hp untuk menghubungi sekretarisnya untuk menjemputnya di desa ini

"permaisuri bolehkah pelayan ini bertanya? "

"boleh, tapi jangan panggil aku permaisuri Aku ini Xia yizhuo panggil aku xia" gertakan tadi membuat sang pelayan menciut

"baik xi- Xia pelayan ini bertanya apa itu Hp? " mendengar itu xia langsung menolehkan kepalanya kearah oelayan tadi dengan mata membulat tak percaya

"jangan berbohong, di abad ini siapa yang tidak tahu Hp!" nada tinggi yang xia keluarkan berhasil membuat si pelayan gemetaran

"tapi permaisuri-" ucapan sang pelayan terpotong karena xia sudah berlari keluar dari ruangan itu

"SIAL!! SIAL! TERKUTUKLAH PERMINTAANKU YANG MALAH DISALAH ARTIKAN OLEH TUHAN" teriakan xia terdengar sampai kedalam ruangan tempatnya terbangun tadi

Xia kaget karena diluar berdiri rumah dan ruangan-ruangan yang sering ia lihat di drama china yg ditonton oleh temannya, ia diam membeku sampai tangan sang pelayan menepuk pundaknya

"permaisuri anda tidak apa-apa? " ucal sang pelayan panik melihat tingkah sang permaisurinya itu

"ini abad ke berapa?"

"kenapa permaisuri?" ia bingung dengan apa yang ditanyakan sang permaisuri

"kau tinggal jawab saja!!"

"ini abad ke 10 yang mulia permaisuri" dia menjawab sambil tergagap karena bentakan sang permaisuri

"permaisuri sebaiknya kita masuk terlebih dahulu"

Xia menurut dan berjalan seolah tidak ada harapan hidup lagi, kakinya ia seret-seret di lantai kayu tersebut hingga menimbulkan bunyi

Saat sudah sampai di ruangan pertama kali tadi, ia langsung mendudukkan dirinya keranjang tadi dan menghela nafas berkali-kali

"siapa namamu? Siapa namaku? Ceritakan semuanya tentang diriku dan kehidupanku" ucapan itu terlontar lemah karena rasa putus asanya kembali

"nama saya li long dan nama anda Wu yiyang. Anda adalah anak jendral perang yang memiliki 30% kekuatan militer kerajaan dan anda adalah permaisuri dari kaisar liu ziyi tapi-" penjelasan itu terhenti karena li long yg terdiam dan menatap kearahnya dengan penuh prihatin

"tapi apa? Ceritalah jangan setengah-setengah" nada tinggi yg xia gunakan tadi sukses membuat li long gemetar

"tapi kaisar tidak mencintai anda, ia mencintai selir Yu dan selir yu bersama dengan selir lan selalu menghina anda dan menyiksa anda. Beberapa waktu yang lalu selir Yu mendorong anda ke kolam suci dan anda tenggelam setelah 2 jam saya dan pengawal mencari anda baru ditemukan, menurut tabib detak jantung anda masih sangat lemah dan anda koma selama 1 bulan. Tapi yang mulia kaisar sama sekali tidak peduli"

"sialan kau kaisar tua" umpat xia

"baik mulai sekarang kau panggil aku Xia" setelah mengucapkan itu ia merebahkan dirinya keranjang tadi

"tapi permaisuri itu tidak sopan, saya bisa dicambuk yang mulia kaisar"

" Tidak ada penolakan, kau tinggal tidak perlu meperdulikan kaisar tua itu. It's simple bung" dia langsung menyuruh li long keluar dari kediamannya, ia akan melanjutkan tidur siangnya









~~~~____~~~~

Selamat datang di cerita baru hasil imajinasi ku ini, maaf jika ada informasi yg salah sebab ini kali pertama aku buat cerita transmigrasi

Jangan plagiat

Dan jika ada kemiripan alur cerita author minta maaf tapi ini murni hasil halusinasi author sendiri tanpa menjiplak karya orang lain

Coccinum; - Transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang