COCCINUM -4

3.5K 336 19
                                    

Di malam yang damai seorang prajurit bayangan menghadap kaisar liu dan melaporkan apa yang dilakukan permaisuri yi selama ini

"cepat laporkan apa yg kau dapat" suara berat milik lelaki itu membuat suasana menjadi mencekam

"baik yang mulia, permaisuri tidak pernah meninggalkan kediamannya dan istana semenjak tragedi di kolam suci, jadi permaisuri memang permaisuri yang asli" balas prajurit tersebut

"awasi terus gerak-geriknya, sekarang kau boleh pergi"

Kaisar terdiam sejenak mengingat mata permaisuri yang indah, bulu matanya lentik dan jangan lupakan bibir permaisurinya itu sangat manis,  ekspresi kagetnya membuat permaisuri yi terlihat imut

"sadarlah liu ziyi, bukankah kau mencintai selir yu" ya sang kaisar sedang menolak bahwa ia telah tertarik dengan permaisurinya

Matahari tampak menyinari kamar Xia sehingga sang pemilik kamar terbangun dari tidur lelapnya, siapa yang membuka jendela kamarnya sehingga sinar matahari tepat menyoroti wajahnya

Xia memakai penutup wajahnya lagi kemudia ia memanggil pelayannya ya siapa lagi jika bukan li long, di istana bintang hanya terdapat kurang dari 10 pelatan dan 2 prajurit. Si kaisar sialan itu Benar-benar pelit terhadapnya sedangkan si selir yu ular sawah itu memiliki bayak prajurit dan pelayan di istananya

"li long siapkan air mandi ku"

"semuanya sudah hamba siapkan permaisuri "

Xia berendam sambil memejamkan matanya kepalanya berat sekali seperti dihantam batu berton-ton, beruntungnya xia dapat mengendalikan dirinya agar tidak ambruk di dalam air

Ia bergegas menggunakan hanfunya, ia berniat menemui ibu suri tua yg kata li long kemarin mengumpatinya akan xia buat bungkam mulut berbisa wanita tua itu

Akhirnya xia sampai di depan gerbang istana ibu suri dan penjaga mengumumkan kedatangannya

"permaisuri memasuki ruangan!!" sial telinga xia berdengung karena suara orang ini, xia langsung menatap sinis kearah orang tersebut

Ia memasuki istana ibu suri yang ternyata ibu suri telah menunggunya dengan wajah angkuh dan merendahkan,  xia yang melihat pandangan ibu suri pun langsung menyeringai akan ia buat bungkam wanita ini

"salam ibu suri,  semoga anda hidup 1000 tahun lagi"

"duduk lah, aku ingin cepat menyelesaikan semua ini"

Xia langsung duduk dan menunjukkan tatapan sinisnya yang membuat ibu suri geram

"jangan kurang ajar kau"

"kenapa?"

"cih tinggalkan ziyi anakku maka akan ku kabulkan semua keinginanmu"

"sayangnya permaisuri ini tidak mau"

"jika kau tidak mau maka kau harus siap mati ditanganku, aku tidak ingin anakku memiliki permaisuri yang lebih buruk dari sampah sepertimu"

"sayangnya anda tidak bisa membunuh saya yang mulia ibu suri, jangan lupakan sesuatu yang kau inginkan ada padaku" xia tetap tenang dan berwajah datar saat beradu argumen dengan ibu suri sedangkan ibu suri terlihat sangat emosi

"kalau begitu permaisuri ini permisi"

Sebelum pergi xia membisikkan sesuatu di telinga ibu suri "ah ibu suri sebaiknya kita bersekutu, apa kau tidak tahu bahwa selir yu sedang merencanakan sesuatu yang membahayakan, tapi tenang saja aku akan memotong kepalanya dan memberikannya padamu"

"kau -kau siapa, kau bukan permaisuri itu" tubuh ibu suri bergetar hebat

"apa yang kau bicarakan ibu suri, ini aku sang permaisuri" seringai tercetak jelas di bibir xia

Saat di perjalanan menuju istananya xia melewati ruangan yang tempatnya tersembunyi di balik pohon, sial telinganya sudah tidak suci lagi karena mendengar desahan dibalik pintu tersebut dan tanpa melihatnya xia langsung meninggalkan tempat sialan tersebut

Sedangkan dikediaman selir yu tubuh sang selir masih bergetar hebat karena tadi malam terdapat kotak yang dikirimkan padanya, kotak itu berisi kepala sang pembunuh bayaran  dia masih berfikir siapa yg melakukannya karena menurutnya tidak mungkin permaisuri yang lemah itu dapat mengangkat pedang dan menebas kepala sang pembunuh handal yang ia bayar.

"kurang ajar siapa yang mengirim kotak itu padaku!" jeritan selir yu terdengar hingga keluar kamarnya

"mey yin kotak itu sudah kau kubur dengan baikkan? Jangan sampai seseorang menemukannya"

"kotak tersebut sudah hamba kubur dengan rapi selir yu jadi tidak akan ada yang menemukannya"

"bagus, aku memiliki rencana pembunuhan yang lebih bagus lagi. Yiyang tunggulah jalang sepertimu akan mati dan aku yang akan menjadi permaisuri berikutnya hahahaha" tawa selir yu sangat mengerikan bagi para pelanya di sekitarnya

Saat Xia sedang berada di jembatan sialan yg membuat bibirnya tidak suci lagi ia berpapasan dengan selir lan, selir lan dengan sengaja menubruk bahu Xia

"hey bodoh kau tidak lihat aku sedang berjalan, gunakan matamu agar tidak menabrak orang lain lagi"

"cih idiot, Besar juga nyalimu untuk memfitnahku. Ah aku lupa ular daun sepertimu pasti merasa seolah kau itu adalah cobra dasar memalukan, Li long ayo pergi"

Sebelum xia pergi ia melihat kaisar sedang berjalan kearah mereka dan si ular daun jatuh kesungai buatan itu seolah xia lah yang mendorongnya, kaisar yg melihat itu langsung emosi dan mendorong xia ke sungai buatan itu sedangkan kaisar menolong si ular daun.

"woy goblok, salah gue apa dajjal" oke runtuh sudah reputasi anggun yg ia bangun beberapa minggu ini, kata umpatan dari abad 21 yang ia keluarkan.

Xia yg kesal langsung berenang menuju tepi sungai Beruntung xia pernah ikut club renang saat ia Sma dan kuliah, sedangkan li long dan beberapa kasim yg mengikuti kaisar tadi hanya melongo melihat Xia.  Bukankah permaisuri mereka tidak bisa berenang? Pertanyaan itu yg memenuhi kepala mereka sekarang.

Ia sudah sampai di tepi sungai langsung menghampiri kaisar kurang ajar itu dan menamparnya, siapa yg peduli jika dia dihukum nanti yang penting emosinya tersalurkan.

'PLAKK'

Bunyi tamparan itu memekakkan telingan sehingga membuat seluruh kasim, selir lan dan li long melotot kaget melihat sang permaisuri menampar kaisar dengan sangat keras

Sedangkan sang tersangka langsung pergi meninggalkan tempat tersebut dan kembali ke kediamannya untuk mengganti pakaiannya yang sudah basah kuyup,  ia berjalan seolah sebelumnya tidak terjadi apa-apa. Li long yg melihat permaisuri telah pergi langsung menyusul tuannya tersebut.

Kaisar dan para kasim masih syok dengan kejadian tadi, selir lan nampak tersenyum senang karena sudah dipastikan sebentar lagi si jalang itu akan dihukum dengan berat.

"permaisuri anda tidak apa-apa? "

"aku baik-baik saja, malahan aku sedang sangat senang" ya dia sangat senang karena tangannya telah menampar sang pemimpin negara ini

Hahahahha, xia tertawa terbahak-bahak saat teringat wajah orang² yg syok tadi. Jika saja mereka tidak mengedip tadi, mungkin saja bola mata mereka akan jatuh.

Li long yg melihat permaisuri tertawa hanya bisa berdoa agar sang permaisuri tidak dihukum dengan berat.





~~~~____~~~~

Mohon dukungannya dengan cara vote dan comment ya biar author semangat

Mungkin cerita ini akan update 1 minggu sekali atau 1 minggu dua kali, doakan saja semoga author mendapat banyak ide dan hidayah, tapi karena hari ini imajinasi author sedang jalan dan banyak ide cerita jadi author update lagi

Selamat membaca:)

Coccinum; - Transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang