COCCINUM -12

3.1K 267 8
                                    

Maaf di ch 10-11 kemarin ada kesalahan penulisan soalnya lagi nggak fokus

Jadi yang kecil suka jahilin xia itu peri nah yang ingin dikuasai oleh ibu suri itu elf jadi beda, tapi karena author kurang fokus author malah ngetik elf bukan peri










••••

Sebenarnya xia sudah bangun dari tadi tapi ia tetap berpura-pura tidur karena liu sialan ziyi itu tengah duduk disebelahnya eh ralat maksudnya sang kaisar tertidur di kursi dengan posisi kepala berada tepat disebelah kepala xia.

Xia berguling kesamping dengan perlahan agar tidak membangunkan ziyi, hari ini ia berencana pergi kepinggiran kota untuk mencari bunga ranunculus. Ranunculus memiliki bentuk yang hampir sama dengan mawar biasa tapi semua orang dikekaisaran ini mengira itu mawar biasa, katanya bunga ini hanya ada dipinggiran kota dan tidak ada yang menginginkannya jadi bisa dipastikan bahwa dikekaisaran ini hanya xia seoranglah yang akan menjadi pemilik ranunculus itu.

"hehehe memikirkannya saja aku sudah bahagia" kekehan xia ternyata membangunkan ziyi dari tidurnya.

"apa yang membuatmu bahagia?" tanya ziyi

"tidak, tidak ada"

"kau berbohong" xia hanya melihat sekeliling untuk menghindari tatapan ziyi

"sudahlah aku akan terlambat jika terus berdebat denganmu, aku akan pergi" xia berjalan kearah pintu keluar

"aku akan ikut"

"wah baik hati sekali, tapi tidak usah ya" tangan xia ditahan oleh ziyi agar tidak pergi

"aku ikut atau kau tidak pergi"

Xia menatap tajam dan menepis tangan ziyi tapi ia tetap menganggukan kepalannya walaupun dengan setengah hati.

••••

Kata para dayang bunga mawar tapi kelopaknya lebih rapat dari bunga mawar yang lain itu banyak ditanam di pinggiran kota, tapi apa ini? Mau dilihat dari segi manapun disini hanyalah padang mawar dan hanya terdapat satu petak sangat kecil tempat ranunculus

"ugh membuat orang kesal saja, ini semua milikku tidak akan ku bagi dengan orang lain" sambil menunjuk sepetak kecil yg berisi tanaman ranunculus

"kau bisa memiliki semua mawar disini" suara datar dan dingin ziyi terdengar tepat di sebelah telinga xia

"tidak mau dan tidak butuh, aku hanya ingin bunga yang sedikit ini saja"

"kenapa hanya mawar itu? Mawar yang lain?"

"ya suka-suka saya dong kok situ yang repot" gerutu xia yang dapat didengar ziyi samar-samar

"kau bicara apa? "

"aku bilang aku tidak mau, sudahlah ayo pulang" xia reflek menarik tangan ziyi untuk kembali menaiki kuda agar  cepat sampai diistana.

Xia tidak mau mengakui ini tapi saat mengantuk diatas kuda begini ternyata sangat nyaman bersandar di tubuh ziyi, ia jadi tertidur dengan nyenyak.

Selama perjalanan kembali keistana xia hanya tertidur, ya dia tertidur seperti orang mati bahkan dijalan yang jelekpun dia tetap tidur lelap tanpa terusik sedikitpun.

Mungkin dia sedang menjalani pelatihan untuk masuk alam baka agar jalannya lebih lancar jika sudah waktunya untuk mati.

Tepat saat matahari sudah menghilang sepenuhnya dan mereka baru masuk ke ibu kota, xia baru terbangun dari tidur lelapnya. Xia masih belum sadar bahwa ia sedang bersandar di tubuh ziyi.

Coccinum; - Transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang