COCCINUM -3

3.5K 351 8
                                    

Ada yang aneh dengannya, pikiran itu mengganggu kaisar liu sebab permaisuri yi bahkan akan gemetar ketakutan saat tidak sengaja menatap mata lawan bicaranya sedangkan tadi permaisuri yi bahkan menatapnya sekilas dan kemudian mengacuhkannya.

"Gong ou, selidiki semua yang terjadi dikediaman permaisuri " sontak perintah itu membuat Gong ou sang prajurit bayangan kaget sebab kaisar tidak pernah memperdulikan permaisurinya

Belum sempat Gong ou bertanya kepada kaisar Gong ou sudah di beri tatapan mematikan "baik yang mulia saya akan mengawasi permaisuri, kalau begitu saya undur diri yang mulia"

Tak jauh dari taman istana bintang Xia terlihat sedang duduk sambil memakan apel yang baru saja ia petik

"permaisuri hamba mencari anda di istana bintang tapi anda tidak ada, kenapa anda berada disini saat malam anda bisa sakit" tanpa menghiraukan sang pelayan ia berjalan kearah jembatan yang cukup panjang yang dibawahnya terdapat sungai buatan yg dalam dan lebar jembatan itu memisahkan istana bintang dan istana matahari milik kaisar.

Saat berada tepat di tengah jembatan Xia mendongak melihat langit malam tapi fokusnya buyar saat melihat dua bintang jatuh yang sejajar, itu seperti yang ia lihat terakhir sebelum tubuhnya jatuh kelaut. Saat fokusnya buyar tubuhnya hampir jatuh kesungai buatan itu tapi sebuah tangan melingkar di pinggangnya menahan agar ia tidak jatuh.

Xia langsung mendongak menatap wajah orang yg menahan tubuhnya tersebut, satu kata yang terlintas di otak yiyang adalah 'tampan'

"dasar xia!! Hey otak sialan jauhkan pikiran kotor itu sial, ingat dia orang yg berperan besar pada kematian permaisuri yiyang!! "  ia mengutuk otaknya yg menyebut kaisar sialan itu tampan

"lepaskan aku" tak ada pergerakan sama sekali dari kaisar

"hey kau tuli?  Lepaskan aku, aku ingin kembali ke istanaku" xia lagi-lagi mendongak kan wajahnya bersamaan dengan kaisar yang menunduk

Mata Xia membulat ketika menyadari bahwa secara tidak sengaja bibirnya dan kaisar sialan itu bersentuhan, wajahnya memerah dan ia langsung mendorong kaisar dengan sekuat tenaga lalu berlari kearah istana bintang menjauhi lelaki es batu itu.

Terkutuk lah kau tubuh wu yiyang yang lemah. Hey permaisuri aku membenci respon tubuhmu yang sangat lambat ini dan tubuhmu yang seperti tisu ini. Aku akan melatih gerakan beladiriku lagi agar tubuh ini menjadi sekuat tubuhku di abad ke-21

"li long siapkan aku air hangat untuk berendam"

"tapi permaisuri ini sudah larut anda bisa masuk angin nanti"

"aku bilang siapkan air hangat bukan air es jadi aku tidak akan kedinginan, kau cukup menyiapkannya saja dan aku tinggal berendam setelah itu langsung beristirahat"

Beberapa menit pun berlalu

Xia sudah menenggelamkan seluruh tubuhnya ia hanya memakai dalaman hanfu putih yang tipis seperti kemben untuk mandi, saat ia memejamkan matanya ia langsung teringat kejadian di jembatan tadi

"sial sekali nasib mu wahai bibir perawanku, ahhh kau sudah tidak perawan lagi" rutuk xia frustasi ia memegangi bibirnya dan berharap tidak ada yang melihat mereka tadi

Setelah selesai memakai pakaiannya ia langsung kembali keranjangnya dan tertidur pulas, tapi tidurnya terusik oleh suara langkah kaki yg mendekat saat ia membuka mata sedikit ia melihat seseorang yg mengacungkan pedang padanya tapi dengan gerakan kilat ia menarik tangan orang tersebut dan membantingnya kelantai ia juga tidak lupa melumpuhkan musuhnya.

"siapa kau? Lancang sekali memasuki kamar permaisuri ini di malam hari, apakah kau tidak sabar untuk mati. Katakan siapa yang mengirim mu? "

"aku tidak akan memberitahu mu, bunuh saja aku!! "

Tapi xia malah menggores wajah dan sebagian tubuh orang tadi menggunakan tusuk rambut yang tajam hingga banyak darah yang berceceran di lantainya tapi ia tidak berniat untuk membunuh orang itu, tentu saja ia akan bermain-main dulu

" beritahu siapa yg mengirimmu jika tidak aku kan menyiksamu tapi tidak akan membiarkanmu mati" suara xia seperti sang dewi kematian yang menjemput nyawa seseorang dan itu berhasil membuat sang pembunuh bayaran membuka mulutnya

"bb-baik, selir Yu yang mengirim saya kemari"

"anak pintar, tapi sayang kau harus mati karena kau menuruti perintah jalang itu. Selamat tinggal" detik berikutnya kepala pembunuh itu sudah terpisah dari tubuhnya karena ditebas dengan pedang oleh xia

"aku ini wanita abad 21 yang sadis jadi jangan pernah melawanku jika tidak ingin mati mengenaskan" xia langsung membereskan tempat terjadinya adegan berdarah tadi dan tidak lupa ia mengirim kepala sang pembunuh bayaran ke istana selir yu

Xia tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang mengawasinya dari awal sampai akhir kejadian




~~~~____~~~~

Tolong kasih aku saran dong,  sebaiknya di panggil xia atau yiyang ya?

Sama kaisarnya lebih baik di panggil kaisar liu atau liu ziyi aja ya?

Oh iya mohon dukungannya ya jangan lupa vote dan comment

Sekian terima Gaji :)

Karena author gabut jadi hari ini author update lagi, pokoknya tiap author gabut author bakalan update

Coccinum; - Transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang