COCCINUM -9

3.4K 329 9
                                    

Disini xia sekarang di kandang kuda, ia berniat untuk memberi makan kudanya tapi Sebelum sempat memberi kudanya makan pertandingan sudah akan dimulai jadi ia langsung membawa kudanya ke arena pacuan kuda walaupun Ia merasa ada yang janggal dengan kudanya.

Masing-masing memacu kudanya hingga sampai di bagian dalam hutan mereka yang tadinya bersebelahan telah berpisah ketika memasuki hutan untuk mencari bendera yang diletakkan di dalam hutan, tapi tiba-tiba saja kuda xia terjatuh tak sadarkan diri yang membuat xia otomatis melakukan roll depan untuk melindungi tubuhnya dari bebatuan.

Ia berdiri dan mendekati kudanya untuk memeriksa apa yang terjadi pada kudanya, xia mencium bau racun azalea yang dapat membuat hewan lumpuh. Tak berselang lama kemudian ada anak panah yang melesat kearahnya, xia tau semua ini pasti rencana dari dua ikan teri itu.

Panah kedua berhasil mengenai cadarnya dan menggores hidungnya.

"BRENGSEK KAU, KAU MELUKI HIDUNG MANCUNGKU YANG BERHARGA SIALAN!!" xia yang kesal melihat arah datangnya panah dan langsung memanah orang kurang ajar tersebut dan

'KRAK'

Bunyi anak panah menembus kerangka kepala si pemanah sialan itu xia berjalan mendekat dan melihat banyak kantong emas milik pria tersebut.

"aku ambil ya, ku beritahu bahwa aku sangat mencintai uang jadi jika ada uang tanpa pemilik aku harus melindungi uang itu. Selamat tinggal bodoh" xia mengantongi uang tersebut

Terjadi kericuhan di arena karena kedua selir telah kembali sedangkaan sang permaisuri belum juga kembali dan selir lan memberi tahu bahwa di dalam hutan tadi ia dan selir yu di serang oleh seseorang.

Semua orang berbisik-bisik dan menebak bahwa sang permaisuri telah tewas dihabisi oleh orang-orang yang menyerang para selir, sedangkan kedua selir itu diam-diam tersenyum kemenangan.

"pengawal pergi cari permaisuri!!" geram liu ziyi, ada banyak kesatria yang mencari permaisuri di hutan tapi dia tetap tidak tenang.

"acara hari ini sampai disini saja semuanya kembalilah kerumah masing-masing" perintah ziyi pada semua orang

Ziyi berjalan memasuki kediamannya dan dengan cepat berganti pakaian yang ia pakai dengan pakaian rakyat biasa. Ia menunggangi kudanya dengan raut wajah yang tidak dapat diartikan.

••••

Xia sedang duduk dengan tenang dipinggir sungai sambil membakar ikan karena ia kelaparan, ia juga sempat mencari tanaman obat untuk mengobati luka goresan panah di hidungnya.

"sialan kalian bajingan kurang ajar, yg kutahu orang akan terpanah di dada, punggung, bahu dan kepala, kenapa aku di hidung sial. Untung saja hanya tergores tidak tertancap di hidung cantikku" xia menyentuh hidungnya dengan hati-hati, sambil sebelah tangannya lagi menyuapkan ikan kemulutnya

"aish bajingan liu ziyi itu mana mungkin mencariku, jadi aku akan puaskan perutku dulu baru pulang" ia mulai membersihkan udang dan ikan yang baru saja ia tangkap lagi karena merasa kurang, beruntungnya disaat berjalan kearah sungai ia menemukan tanaman bawang putih untuk dijadikan bumbu dan sisanya untuk ia bakar dan makan. Walaupun aneh tapi dia sangat berterimakasih pada orang yang menanam bawang putih itu.

Xia berjalan dengan tenang di tengah hutan meskipun keadaannya sudah gelap ia tidak sadar bahwa sudah berjalan lebih dari 4 jam, ia tetap terus berjalan walaupun kakinya lelah tapi saat ia sampai di sebuah desa yang para penduduknya terlihat sangat bahagia dengan senyum yang tidak pernah luntur, rasa lelahnya hilang entah kemana. Ia yg berbekal uang hasil rampasan dari orang yg mau membunuhnya tadi berjalan dengan girang kearah tempat makan yang ramai, ia mencium bau makanan yang membuat air liurnya ingin memberontak keluar.

Coccinum; - Transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang