3. Candaan

11 2 0
                                    

Happy reading gayss...
Jangan lupa vote coment share ya...
Please jangan siders...

Alafyuu...

🍃🍃🍃

"Gila sih lo, beda banget sifat lo," lirih Kinan pada Debby yang tengah duduk di kantin.

"Lah, gue mah emang gitu Kin, cuma sama orang deket aja gue alus," jawab Debby sedikit tertawa.

Debby tertawa,"Gue sampe takut njir ... galak bener lo," papar Kinan yang masih setia pada tawa menawannya.

"Kan sama lo kagak gitu gue," balas Debby ikut tertawa.

"Oh iya, emang lo tau yang bilangin gue mbak-mbak tadi?" tanya Debby penasaran pada Kinan.

"Oh, dia tu Panji ... most wanted sini," jelas Kinan santai sambil melahap makanannya.

"Most wanted kok gitu," cibir Debby malas.

Apa coba yang di dambain dari anak model gituan- batin Debby.

Kini mereka sedang melanjutkan acara makan yang sempat tertunda akibat ulah Debby.

***

Pukul sudah menunjukkan 13.45 wib. Waktu pulang akan tiba sebentar lagi, tetapi Debby tetap tidak bergeming dari posisi duduk dan terfokus pada penjelasan gurunya di depan.

Kinan yang sedari tadi duduk santai, sesekali melirik ke arah Debby yang masih setia menatap ke depan.

"By...." lirih Kinan pelan sambil menyenggol lengan Debby.

"Hmm...." deheman dari Debby sudah cukup menyauti panggilan Kinan.

"Fokus bener lo, kayak lagi lihat masa depan," gurau Kinan ingin membuyarkan pandangan Debby.

"Lah si dodol, ini kan emang lagi lihat masa depan ... somplak," jawab Debby masih menatap ke depan.

"Lah iya ya, kok gue bego ya By," Kinan tersadar dengan ucapannya sendiri.

Entah kenapa, saat Kinan dan Debby menjadi teman, Kinan sering merasakan kelucuan di balik Debby yang ngga bisa ketebak sama sekali.

"Ogeb lo," gurau Debby.

"Pak...." teriak Kinan dari tempat duduknya dan langsung mendapatkan tatapan empuk dari para siswa.

"Ada apa Kinan?" tanya Bagus - guru sejarah.

"Bapak duduk aja, biar Debby yang jelasin," papar Kinan membuat Debby tertegun dan menatap Kinan tajam.

"Yakin kamu," tanya pak Bagus.

"Iya pak, dia yakin," teriak Kinan.

"Kinan, lo apaansih. Gue mana tau apa-apa, udah disuruh jelasin aja, ogeb lo," lirih Debby.

"Udah maju aja napa, biar masa depannya jelas," suruh Kinan tertawa.

Kini tatapan seisi kelas sudah tertuju pada Debby. Jantung dan pikiran yang sedang menghantui Debby sambil melangkah ke depan.

"Pak...." panggil Debby pelan.

"Silahkan dijelaskan," pinta pak Bagus.

"Pak...." panggil Debby lagi.

"Iya," jawab pak Bagus bingung.

"Saya, permisi ke kamar mandi ya," kikuk Debby memperlihatkan deretan giginya.

"Ya ampun ... yaudah sana," jawab pak Bagus memberikan izin.

"Kinan, ogeb lo...." teriak Debby sambil berlari keluar kelas.

Hanya suara tawaan menggelegar di dalam kelas, tak terkecuali pak Bagus.

"Kocak abis..." ucap Dino sambil tertawa paling keras.

Kinan hanya tertawa melihat teman barunya satu ini. Hari tertama masuk, sudah ada saja tingkahnya.

"Jangan gitu lo din, Debby teh garang," ucap Sinta masih tertawa.

~~~

Bruk!

Debby tertegun, saat melihat seseorang yang tiba-tiba keluar dari dalam kelas. Badan yang tegap, rambut yang sedikit teracak dan wajah sendu.

Tunggu-tunggu, ini teh si Panji.

"Eh, jalan tu lihat-lihat," pekik Debby.

"Yang salah itu lo, kok jadi lo yang nyolot," umpat Panji masih dengan wajah sendu.

"Lu yang tadi di kantin, 'kan," pekik Debby.

"Iya mbak," jawab Panji santai sambil meninggalkan Debby.

"Mbak-mbak pala lo. Lo tu yang kayak om-om," jerit Debby di koridor kelas.

***

Tiitt...

Suara bel sudah berbunyi, pertanda jam sekolah sudah selesai. Kinan dan Debby yang sudah membenahi buku, sambil bercanda gurau.

"Oh iya By, lo ikut eskul apaan?" tanya Kinan.

"Emang harus ya?" Debby kembali bertanya.

"Iyalah, kita masih kelas dua, dan itu wajib," papar Kinan.

"Pengen ikutan Paskibra, ada ga?" tanya Debby.

"Ada, lo dateng aja ke ruangannya Paskib. Ntar lo bilang deh, lo mau gabung sama mereka," jelas Kinan.

"Gue kagak tau ruangannya dimana," lirih Debby menatap Kinan tajam.

"Lo, anterin gue ya," pinta Debby.

"Sorry By, gue buru-buru," ucap Kinan meninggalkan Debby.

"Lo kan galak tuh, tanyain aja ke anak-anak. Kalo ga di kasih taunya, lo makan aja satu-satu, ikhlas banget gue By," teriak Kinan meninggalkan Debby.

Debby hanya diam, menghela nafas mencoba sabar atas perlakuan sahabatnya yang satu ini.

"Hey cewe...."

***

Thank you gayss....
Jangan lupa votenya...
Bantu corect ya kalo ada typo...

Alafyuu...

DepanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang