S : Sick

4.9K 666 26
                                    

Hatchim

Suara bersin itu kembali terdengar untuk kesekian kalinya. Kau hanya bisa menghela napas sebelum menghentikan kegiatan mencatatmu, kepalamu lalu terangkat untuk menatap orang yang menjadi sumber asal muasal suara itu.

"Aku tidak yakin kau baik-baik saja, Tomura. Biarkan aku memeriksamu."

Shigaraki Tomura, sang pemimpin Liga Penjahat yang nyatanya kini tengah meringkuk di sofamu itu menjawab, "Sudah kubilang aku tidak apa-apa. Kau lanjutkan saja pekerjaanmu."

Memilih untuk tidak mendengarkan kata-katanya, kau lantas bangkit dari kursimu dan berjalan menghampiri Tomura. Kau berjongkok begitu tiba di samping pria itu, tanganmu terangkat untuk memeriksa suhu tubuhnya.

Tomura sedikit tersentak saat sesuatu yang dingin menyentuh keningnya, namun tak lama kemudian tubuhnya kembali rileks begitu mengetahui bahwa itu adalah tanganmu.

"Kau demam, Tomura."

"Aku tidak demam."

"Kau jelas demam. Suhu tubuhmu membuktikan kata-kataku."

"Sudah kubilang aku tidak- hatchim!" Kalimat Tomura terpotong oleh bersinnya sendiri. Kau kembali menghela napas sebelum bangkit untuk mengambil termometer.

"Buka mulutmu."

Tomura mengerang sebelum melakukan apa yang kau katakan. Kepalanya terlalu pusing untuk sekedar berdebat denganmu. Kau segera meletakkan pengukur suhu itu di sudut mulutnya. Sambil menunggu, kau menyeka keringat di wajah Tomura. Matanya terpejam saat kau mengelus pipi kirinya.

"Badanmu gemetar. Kau kedinginan ya? Tunggu sebentar, aku akan mengambilkanmu selim-...."

Tomura meraih lengan sweeter-mu saat kau hendak bangun dari posisi bersimpuhmu di lantai, "Tidak. Jangan pergi...."

"Aku hanya akan mengambil selimut untukmu."

"Jangan tinggalkan aku. Kumohon..."

Tomura menatapmu dengan airmata yang menggenang di pelupuk matanya. Ah, kau lupa bahwa Tomura akan menjadi sangat sensitif ketika dia sakit. Sifat kekanak-kanakannya tidak membuatmu jengkel, sungguh. Kau bahkan merasa sifatnya itu sedikit menggemaskan.

"Aku akan segera kembali..."

Tomura menatapmu tidak yakin. Tangannya masih mencengkram ujung sweeter lengan panjangmu dengan erat.

"... Aku janji."

Kau tersenyum seraya mengelus pelipisnya untuk menenangkan Tomura, dan tampaknya itu berhasil karena dia segera melonggarkan cengkramannya di bajumu.

Kau mengecup keningnya sebelum bangun dan berjalan menuju kamarmu.

Setelah mendapatkan selimut, obat, dan segelas air, kau segera kembali ke ruang tamu. Tomura telah mengubah posisinya menjadi duduk ketika kau tiba disana. Termometer tergeletak tepat di sampingnya.

Tomura membuka matanya yang terpejam saat merasa sesuatu menyelimuti tubuhnya dengan hangat. Kepalanya mendongak hanya untuk mendapatimu yang kini membenarkan letak selimut di pundaknya. Setelah dirasa cukup nyaman, kau segera meraih obat serta gelas berisi air yang tadi kau letakkan di atas meja dan menyerahkannya pada Tomura.

Dengan enggan, Tomura meraih obat dan segelas air di tanganmu. Dia meletakkan sebutir obat itu di dalam mulut sebelum menenggak air untuk membatu prosesnya.

"Pahit."

Kau tertawa kecil mendengar komentarnya sebelum mengambil gelas di tangan Tomura dan meletakkannya di atas meja.

Tanpa kata, Tomura menarik tanganmu hingga kau jatuh terduduk di sampingnya. Sebelum kau bisa memprotes, Tomura segera meletakkan kepalanya di pangkuanmu.

"Elus kepalaku."

"Ucapkan kata kuncinya." Kau tersenyum menatapnya.

Tomura mendengus sebelum mengalihkan pandangannya ke arah lain dengan wajah yang sedikit memerah. Entah efek dari demam, atau hal lainnya. "Tolong."

Dan setelah itu, kau segera menuruti keinginannya. Dengan lembut, kau mengelus kepala Tomura. Sesekali memijatnya untuk meringankan pusing yang pria itu rasakan.

Iris merah Tomura tersembunyi saat kelopak matanya terpejam. Kernyitan di keningnya perlahan menghilang saat kau mulai memijat pelan kepalanya.

Keadaan Tomura saat ini membuatmu tersadar. Mengesampingkan statusnya sebagai penjahat paling berbahaya, nyatanya Tomura tetaplah manusia yang bisa sakit kapan saja.

N.S || SHIGARAKI TOMURA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang