Tak ada yang berubah, semuanya tetap berada pada tempatnya, sesuai dengan posisi masing masing.
Semuanya terkendali oleh sang pencipta, jadi kita sebagai bonekanya hanya bisa menurut saja sesuai perintah nya, bukan begitu?
TaeHyung kembali bersekolah, menjadi seorang pelajar pada layaknya karena ia dan kita semua sadar. Anak bungsu Kim ini belumlah menamatkan sekolahnya.
Hari hari mereka lalui dengan santai, namun sesungguhnya ada kalanya kita akan merasa lelah karena pelajaran atau bahkan rintangan lainnya yang terus saja menghadang tanpa rasa lelah dan bosan.
Seperti saat ini saja, Taehyung tengaj berfokus pada lembaran demi lembaran kertas ujiannya di lengkapi dengan lembar jawaban.
Soal Matematika dengan 45 butir di antaranya 40 objektif dan sisanya esay, sudah ia kerjakan hampir seluruhnya. Hanya tinggal beberapa saja dan itupun tak banyak, mungkin berkisar 7 soal lagi, maka ia selesai.
Taehyung bukanlah tergolong anak pintar yang terus mendapat peringkat paralel di sekolah maupun kelasnya, tapi setidaknya ia tak pernah meleset dari 5 besar.
Bukankah itu baik?Ia tak pendiam, anak cenderung berisik dengan segala tingkah kepolosan nya itu selalu patut di acungkan jempol karena menguji kesabaran tiap orang yang berhadapan dengannya.
Taehyung mendongak, senyum cantik nya terbit kala soal soal itu semua sudah ia jawab dengan tuntas walau sejujurnya ia juga tak yakin akan nilainya nanti.
Tapi setidaknya ia sudah berusaha..Matanya mengedar, di urutan 3 kirinya, Lisa atau kerap ia panggil Mama Lisa itu tampak sama sama tengah meliriknya.
Ternyata mereka sama sama baru siap.Waktu akan berakhir sekitar 17 menit lagi.
Beda dengan BamBam yang duduk di 2 urutan belakang Lisa yang kini terlihat frustrasi dengan wajah super murungnya.
Daniel sudah gigit pena dan seungcheol yang malah melempar buah dadu di atas meja.
Begitupun dengan lainnya yang sibuk sendiri, bahkan ada yang diam diam lihat contekan baik dari buku, ponsel, bahkan lemparan kertas.Taehyung geleng geleng kepala saja.
" Hoho... Apa adik Kim Tae sudah siap? "
Sapa si guru pengawas wanita berbadan gemuk dan berkaca mata tebal itu tersenyum lebar.
Taehyung juga balas serupa.
" Sudah bu, apa saya boleh keluar kelas? "
" Tentu saja.. Silahkan..., oh tunggu-
Taehyung yang baru saja hendak berlalu, kini berbalik menatap si ibu gendut.
-untukmu. "
Setangkai permen lollipop ukuran sedang.
Taehyung terima dengan senang hati.
" Makasih ibu.... "
" Sama sama... Uhhh... Gemasnya... Jadi mantu ibu, mau ga? Anak ibu ada lho yang cowok, ganteng.. Masih kuliah.. "
Goda si ibu, si adek baru aja mau balas tapi Lisa tiba tiba saja menyela dengan merangkul pundak Taehyung dan menatap guru itu dengan jahil.
" Yahhh... Sayang sekali bu... Si baby Tae ga bisa karena, si baby udah ada yang punya, bahkan ga kalah ganteng, udah kerja pula, mapan! Ya kan baby? "
Taehyung mengangguk dengan senyum malu malu...
*
KAMU SEDANG MEMBACA
√s²™
AléatoireMenarik nafas dalam dan melepasnya dengan pelan. Mata sekelam malam itu menatap telak pada si mata hazel. " TaeHyung-ah.... " " Ya? " " Ut vos erant 'cute quod fateri, id est, quod te amo, quod te furatus es cor meum. " " Ha...?? " " Jangan kau pik...