√22²

2K 292 50
                                    



































Jeongguk lagi lagi menghela nafasnya sedikit gusar, wajahnya ia udap kesal dengan kening berlipat lagaknya berfikir keras.

Tubuhnya ia gempaskan di atas kasur besar berseprai putih polos itu, bergerak malas hanya demi meraih guling lalu mendekapnya gemas.

Matanya menatap langit langit ruangan itu dengan terawangan cukup jauh.

Sepintas kilasan wajah cantik seseorang tiba tiba saja melintas di otak nya. Dan itu selalu membuatnya mengerang kesal bukan main.

Sebagai pelampiasan, guling itu ia pukul pukul sendiri, lalu kembali memeluknya erat.

" Huffff.... Kapan ini akan berakhir..? "

" Sehari lagi. "

Tiba tiba Jeongguk tersentak, menatap seseorang yang baru saja masuk ke kamarnya itu dengan bersedekap dada di samping pintu.

" Apa?! "
Ketus sosok itu dengan alis terangkat.

Jeongguk abai, tapi kembali menatapnya dengan selidik.

" Sejak kapan kau masuk ke kamarku? "

Sosok itu mengerutkan keningnya samar.

" Sejak kau memukul guling tak berdosa itu layaknya orang gila di kolong jembatan. "

Jeongguk mendelik sinis,

" Sehun! Kau-

" Apa?! Apa?! "

" Arrggg... Terserah! "

Jeongguk memutar arah tubuhnya hingga memunggungi sosok Sehun yang malah melangkah kian masuk dan berdiri di pembatas kaca balkon kamar itu.

" Jeongguk, turunlah... Kau di suruh ibumu untuk makan. "

Terdengar suara hela nafas kasar,
" Malas. "

Sehun melirik malas, lalu kembali bersedekap dada menatap hamparan pasir putih yang mana sebagai pemandangan indah siang itu.

" Ck. Ck. Ini yang katanya lusa akan menikah? Sulit di percaya... "

Berhasil, kali ini Jeongguk langsung duduk dan menatap pria pucat itu datar.

" Apa maksudku albino... "

Sehun mengedikkan bahunya acuh.

" Tidak ada, hanya mau berkata saja. Lagian kau itu harusnya bahagia, semangat! Karena Taehyung lebih memilihmu bahkan menerima lamaranmu itu... "

Jeongguk menunduk.

" Ayo bangun, jangan jadi pemalas! Baru 5 hari di pisah gitu aja udah lembek kayak cacing tak bertulang. "
Cibir Sehun dengan menyebalkan.

Plak.

Satu pukulan kecil berhasil Jeongguk layangkan di kening Sehun.

" Cacing memang tak bertulang bodoh! Heran, kenapa kau bisa jadi pengusaha sih? Begitu saja tak tau.. "

Kini giliran Jeongguk yang mencibir. Sehun mendelik.

" Yak! Tentu saja, karena aku fokus belajar Ekonomi, bukan Biologi apalagi Cara bereproduksi... Yeah, walau belum waktunya sih... "

Gini, kita jelaskan dikit mengenai kondisinya.

Sebenarnya tuh, ini adalah detik detik hari yang sungguh mendebarkan bagi Jeongguk dan juga calonnya yang tak lain adalah si dedek manis Taehyung.

√s²™Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang