•7• KERAGUAN (REVISI)

42.4K 3.3K 33
                                    

HAPPY READING

Amanda yang baru saja pulang kuliah di buat kesal dengan suara ketukan keras pintu. Kemudian ia membuka pintunya dan menampakkan seorang lelaki berbadan tinggi dengan memakai seragam SMA.

"Nyari siapa ya?" tanya Amanda dengan hati hati.

"Ini cowok cakep plus keren," ujar Amanda dalam hati seraya menatap Andra.

Andra berdehem lalu berkata, "Gue pengen ketemu Dara."

"Dara? Ngapain nyari dia?"

"Bisa nggak sih nggak kepo sama urusan orang," ucapnya.

Amanda yang di beri jawaban seperti itu hanya bisa mendelik kesal, "Ya udah bentar gue panggilin dia dulu."

"Resek banget sih kakaknya si Dara," gumam Andra dengan menatap punggung Amanda.

Dara yang sedang rebahan di kamarnya kembali beranjak ketika Amanda masuk tanpa permisi. Ia memandang Amanda dengan datar karena ia tahu kakaknya ini mungkin akan membuat masalah dengannya.

"Biasa aja kali lihatin gue," kesal Amanda.

"Biasa aja kok."

"Ada yang nyari lo di luar. Gue nggak tahu siapa tapi yang jelas dia cowok pakai seragam SMA lagi," jelas Amanda.

"Pasti itu Andra," tebak Dara dalam hatinya.

"Ya udah aku ke depan sekarang."

"Hmmm," Amanda kemudian melenggang pergi.

"Mau ngapain lagi sih dia kesini? Bikin capek aja," gumam Dara.

Karena tak mau membuat kekasihnya menunggu ia langsung saja pergi menuju pintu rumah. Benar saja lelaki itu sudah berdiri di depan pintu dengan bersedekap dada.

"Ngapain lagi kamu kesini?" tanya Dara datar.

"Kita belum ngomongin tentang hal itu."

"Waktu dan tempatnya nggak tepat."

"Ya udah nyari tempat yang lain."

Dara tak bergeming. Ia hanya dia menatap Andra lalu kemudian pergi ke kamarnya untuk membawa sesuatu. Dirinya sudah bersiap dengan cardigan juga membawa sebuah kresek hitam kecil.

"Ayo," ajak Dara.

"Ok fine."

Dara menutup pintunya terlebih dahulu sebelum pergi. Dalam perjalanan menuju tempat yang di tuju mereka sama sekali tak mengobrol. Ternyata Andra membawanya ke sebuah apartemen yang lumayan mewah di kota ini.

"Nggak harus di sini juga kali," ujar Dara.

"Gue serius. Buang jauh-jauh pikiran negatif lo," balas Andra tak terima.

Tak banyak bicara mereka keluar mobil dan memasuki lobi apartemen. Sebenarnya ini di luar rencana Andra membawa Dara ke apartemen milik kakaknya yaitu Anya. Namun dibandingkan membicarakan hal tersebut di Cafe dan tak mau hal yang tak diinginkan terjadi lebih baik pergi ke sini walaupun ia harus sedikit pencurian ketika mengambil kunci apartemen ini.

Promise [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang