HAPPY READING
Setelah kejadian di apartemen kini Dara menjalani hidupnya seperti biasanya walaupun ada sesuatu yang berbeda. Sekarang ia sudah mulai menerima kenyataan bahwa dirinya sedang hamil dan Andra menolak bertanggung jawab. Perempuan itu tahu kehamilan yang ia sembunyikan lambat laun akan terbongkar dan itulah hal yang membuatnya berpikir keras.
Di pagi hari yang cerah ini ia sudah sampai di sekolah. Dara sengaja berangkat lebih pagi karena ingin mengerjakan tugas matematika yang belum ia kerjakan. Kemarin ia pulang lembur bekerja jadi tugas matematika tak sempat dikerjakan.
"Kamu lagi ngerjain apa, Dar?" tanya Kanya yang baru datang.
Dara menoleh, "Lagi kerjain matematika. Aku nggak sempat kerjain kemarin malam."
"Ohh gitu. Mau aku bantu?"
Dara tersenyum tipis dan menggeleng, "Nggak usah, Nya, makasih."
"Ekhhmm, Dar, kamu denger nggak kalau lusa ada pertandingan voli antar sekolah?"
"Nggak denger tuh. Emangnya sekolah kita ikutan?" sahutnya.
"Iyalah. Tadinya aku mau ngajak kamu nonton. Katanya sih tiap kelas harus ada perwakilan."
"Ohh gitu. Emang tempatnya dimana?"
"Di SMA Galaksi. Sekolah elit itu lho," jelas Kanya.
"Mau ikut?" lanjutnya.
"Boleh sih. Itung - itung refreshing juga hehe."
"Ok good. Berarti lusa setelah pulang sekolah kita langsung ke sana."
Sedangkan Andra yang kini baru sampai kelas hanya bisa melamun. Entah kenapa perilaku lelaki itu menjadi berubah setelah kejadian di apartemen tersebut. Seperti Andra lebih banyak pikiran juga menyebabkan ia kurang fokus.
"Dra, jangan ngelamun mulu atuh kan lusa kita tanding," ujar Okky menepuk lengan lelaki itu.
Andra menoleh, "Iya, gue tahu kok," ucapnya datar.
"Hari ini setelah pulang sekolah kita latihan lagi, Dra. Gue harap lo bisa lebih fokus," ujar Okky.
"Ok gue berusaha."
"Gue tahu pasti ada sesuatu yang bikin Andra kayak gini," ucap Okky dalam hatinya.
"Ehh, Dra, gue udah lama kagak lihat Lo sama cewek cupu itu," ucap Gian dengan santainya.
Andra langsung menoleh ke belakang, "Siapa? Dara?"
"Iyalah siapa lagi."
"Gue udah putus sama dia satu bulan yang lalu."
Gian mendengar itu terkejut, "Wah? Seriusan? Ternyata lo baru sadar sekarang ya, Dra."
"Udahlah jangan bahas itu lagi."
Okky menatap Andra, "Oh jadi ini yang bikin lo nggak fokus latihan buat tanding? Pantesan kalau gitu," ujar Okky.
"Ya begitulah."
"Tapi sebenarnya bukan itu, Ky. Ada hal yang lebih bahaya dari pada itu," ucap Andra dalan hatinya.
Katakanlah hari ini adalah hari sial bagi Andra. Pemuda itu melempar tasnya ke sembarangan arah dengan raut wajah kesal. Bagaimana tidak hari ini saat mata pelajaran Bahasa Inggris berlangsung Andra terkena hukuman oleh guru killer itu karena lupa tak mengerjakan tugasnya. Sebagai hukumannya ia harus berdiri di depan kelas selama tiga jam pelajaran
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise [REVISI]
Fiksi RemajaFollow akun sebelum baca! (Beberapa part di hapus untuk revisi) Ini kisah gadis berumur 18 tahun yang hamil karena perbuatan sang kekasih. Begitu banyak terukir cerita memilukan di kehidupan seorang Dara Nesyana. Diasingkan dan dikucilkan kekurangan...