•12• BERUBAH (REVISI)

50.9K 3K 469
                                    

HAPPY READING

"ANDRA KAMU KELUAR SEKARANG!"

Mereka yang berada di dalam rumah dengan cepat keluar untuk menemui orang tua Dara.

"Sudah hentikan ini!" Angga mencoba melepaskan jambakan di rambut Dara.

"Sakit...." lirih Dara.

Nafas Riri memburu setelah melepaskan jambakan pada rambut Dara. Tampak Angga mulai menenangkan Dara dengan merangkulnya untuk masuk kedalam rumah.

"Ayo masuk," ucap Alya datar kemudian mereka semua mengikuti masuk.

Orang tua masuk ke dalam rumah itu lalu duduk berhadapan dengan Angga dan Alya.

"Hiksss...." Dara masih saja menangis lirih karena sakit jambakan dari Riri.

"Jangan cengek, Dara! Udah bikin malu sekarang malu maluin!" sentak Riri kesal.

Angga yang melihat itu kemudian berkata, "Sudahlah! Kita lebih baik bicara dengan kepala dingin!"

"Habislah riwayat gue sekarang..." ucap Andra dalan hatinya.

"Singkatnya kita ingin Andra untuk tanggung jawab!" Riri menunjuk Andra yang ada di hadapannya.

Andra tak menampilkan ekspresi apapun ia hanya menatap Riri sebentar lalu membuang mukanya.

"Sebelumnya saya ingin meminta maaf atas kelakuan putra kami. Saya tahu persis apa yang dilakukan Andra sangat berdampak dengan masa depan Dara. Saya mohon sekali lagi minta maaf, Bu," ucap Angga tak enak.

"Iya bener, Bu, untuk masalah tanggung jawab kita bersedia," ucap Alya datar.

Andra menatap Alya tak percaya, "Mih kok?"

Alya menyipitkan matanya, "Diam!"

"Memang benar apa yang dilakukan Andra sudah sangat keterlaluan! Kita membesarkan Dara dengan susah payah dan sekarang di hancurkan oleh anak seperti Andra. Kalian tahu? Dara sudah bikin malu keluarga kami gara gara dia!" ucap Irawan dengan nada tinggi.

"Saya paham, Pak. Maka dari itu izinkanlah Andra untuk bertanggung jawab," ucap Angga.

"Terserah kalian yang penting bawa anak nakal itu pergi jauh jauh dari rumah kami!" tegas Irawan.

Dara yang menunduk langsung menatap Irwan, "Tapi, Pah...."

"Diam kamu!"

"Gini ya anak kalian sudah melakukan sesuatu dan harus berani bertanggung jawab!" Riri menatap Andra tajam.

"Baik. Kita akan nikahkan Dara dan Andra secepatnya," ucap Angga.

"Untuk tanggalnya saya akan informasi kan lebih lanjut," lanjut Angga.

"Ayo kita pulang, Mas!" ajak Riri pada Irawan untuk pulang.

"Mah, aku ik-"

"Nggak ada! Mulai sekarang kamu bukan anak kami lagi! Jangan pernah menginjakkan kaki kamu lagi di rumah kami! Pergi jauh jauh sana!" ucap Riri dengan emosi sambil melotot.

Promise [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang