HAPPY READING
Sesuai janjinya di hari Minggu ini Andra akan mengantar sang istri cek kandungan ke rumah sakit. Namun sedari tadi perempuan itu lama menunggu Andra yang masih bersiap siap.
"Andra lama banget sih," kesalnya seraya menggertakkan kaki.
Sudah hampir 30 menit dirinya menunggu di kursi depan kolam.
"Ayo berangkat," ucap lelaki itu dengan santai.
Dara menoleh lalu berdiri, "Ayo."
Di dalam mobil tak ada pembicaraan di antara mereka. Andra fokus mengendarai mobilnya sedangkan Dara hanya memilin kemejanya menghilangkan rasa canggung.
Sampailah mereka di rumah sakit terbesar di kota mereka. Dua remaja itu keluar dari mobil lalu berjalan bersama tanpa berpegangan tangan atau pun bergandengan.
"Nunggu di panggil ya, Mbak," ucap Suster yang bertugas.
"Baik, Sus," Dara duduk kembali di sebelah Andra.
15 Menit Kemudian....
Kini giliran Dara yang masuk untuk di periksa. Ia membaringkan tubuhnya sesuai perintah Dokter. Perutnya di oleskan sebuah gel lalu dengan alat panjang itu bisa terhubung langsung ke monitor.
"Itu calon anak ibu dan bapak," ujar sang Dokter.
Andra menoleh lalu tersenyum canggung.
"Bapak? Gue kagak tua tua amat anjay," ujarnya dalam hati.
Senyuman tak luntur dari bibir Dara. Dirinya bahagia melihat calon anaknya dalam monitor apalagi jika anaknya sudah lahir.
Dokter menyudahi pemeriksaannya lalu memberikan beberapa resep obat dan vitamin.
"Kondisi bayinya baik dan sehat. Usianya jalan 6 bulan ya, Bu. Kalau saya liat bayinya sekitaran 1,3 kg dan panjangnya 28 cm."
Dara membalas dengan senyuman.
Dokter itu menyerahkan resep obat dan vitaminnya.
"Saya kasih beberapa vitamin dan ibu harus lebih banyak makan makanan yang berprotein seperti tempe, tahu, daging tanpa lemak. Wajar di kehamilan 6 bulan itu gampang sekali kelelahan ya."
"Cuma itu aja, Dok?"
"Jangan lupakan karbohidrat, sayuran, dan buah buahan," jelas Dokter perempuan itu.
Andra mengangguk, "Baik, makasih, Dok."
"Suaminya juga harus siap siaga jika ada apa apa dengan istrinya. Harus memerhatikan tumbuh kembang sang bayi."
"Baik, Dok."
"Ya sudah kami pamit dulu. Terimakasih banyak, Dokter," mereka beranjak lalu pergi keluar dari ruangan pemeriksaan.
Di perjalanan pulang ke rumah sama dengan sebelumnya yaitu tak ada obrolan sama sekalipun. Dara merasa canggung namun akhirnya ia mematahkan rasa kecanggungan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise [REVISI]
Teen FictionFollow akun sebelum baca! (Beberapa part di hapus untuk revisi) Ini kisah gadis berumur 18 tahun yang hamil karena perbuatan sang kekasih. Begitu banyak terukir cerita memilukan di kehidupan seorang Dara Nesyana. Diasingkan dan dikucilkan kekurangan...