🌺Tiga puluh Tiga🌺

1.9K 158 19
                                    

Sekarang Deon dan Roni berada di rumah Abak dan Amak. Setelah perdebatan yang panjang di balai desa. Akhirnya Abak menjamin kalau tidak akan terjadi apa-apa. Jabatan Abak sebagai taruhannya.

Shasi sampa tidak bisa berkata-kata dengan kebaikan yang di berikan Abak. Shasi sangat bersyukur rasanya bisa mempunyai mertua seperti mereka.

Awalnya warga tidak setuju. Namun setelah ada jaminan dari Abak. Warga akhirnya setuju juga.

Setelah menjamu makan Deon dan Roni. Sekarang mereka duduk berkumpul di ruang tengah.

" Jadi bisa kalian ceritakan kenapa kalian sampai disini?" tanya Abak memecah keheningan. Semuanya menunggu penjelasan kedua pemuda tersebut.

" Loe aja yang ngomong," ujar Roni kepada Deon setelah mereka saling bertatapan siapa yang akan bercerita.

Deon menghela nafas sebelum memulai ceritanya.

" Jadi begini. Kami sudah dua hari tersesat di hutan ini. Kami berdua merupakan utusan dari Tuan Abram kakek dari Nyonya Shasi. Sebelumnya kami berdua merupakan bawahan dengan kata lain anak buah dari Nyonya Shasi sendiri." Shasi mengangguk membenarkan ucapan Deon.

" Jadi bermula dari Nyonya Shasi di culik dan tidak di temukan jejak keberadaannya dan dianggap sudah meninggal. Tuan Abram memerintahkan kami untuk segera mencari keberadaan Nyonya. Selama berbulan kami mencari tidak di temui hasilnya. Sampai seminggu kemaren kami dapat berita kalau Nyonya di lempar ke dalam sungai. Kami segera melakukan evakuasi dan mengikuti aliran sungai ini sampai kami tiba di hutan dan dianggap sebagai penyusup oleh warga. Dan berita bagusnya kami sudah bertemu dengan Nyonya. Tuan Abram pasti sangat bahagia mendengar berita Nyonya masih hidup." jelas Deon detail.

Rajo yang mendengar penjelasan Deon mengepalkan tangan ketika mendengar istrinya di culik lalu di lempar ke sungai. Namun di lain sisi Rajo juga bersyukur dengan keadaan seperti itu mempertemukan dirinya dengan Shasi sampai menjadi istrinya sekarang. Namun tidak menutup rasa bencinya kepada orang yang telah berbuat keji kepada Shasi

" Siapakah yang menculikku?" ujar Shasi pelan dan menatap Deon serta Roni.

" Apakah orang yang sama?" tambah Shasi.

Deon dan Roni mengangguk serentak. Shasi mengepalkan tangannya. Wajah nya menyiratkan kemarahan dan kebencian serta luka yang tidak dapat di tutupi.

" Ternyata memang benar mereka lah dalangnya," gumam Shasi dingin. Rajo terkesiap melihat perubahan ekspresi sang istri. Shasi tidak pernah menampakkan wajah seperti ini sebelumnya. Tidak pernah sekalipun.

Rajo memegang tangan Shasi lembut dan tersenyum. Shasi kembali melunakkan wajahnya.

" Siapa yang berani mencelakai istriku?" tanya Rajo pelan namun penuh ancaman terdengar dari nada suara nya.

" Mereka Ibu dan saudara tiri Nyonya Tuan." Roni lah yang menjawab bukan Shasi. Rajo terdiam kemudian menatap Shasi. Rajo tidak menyangka jika kehidupan Shasi sangat menyedihkan di kota sana.

" Perusahaan siapa yang memimpin?" tanya Shasi lagi. Rajo, Amak dan Abak mendengar dengan seksama. Tidak menyangka jika Shasi mempunyai perusahaan yabg kata orang kota gedung pencakar langit itu.

" Berada dalam kuasa Tuan Nyonya. Namun kekuasaan berupa properti di kuasai oleh mereka. Seperti rumah, villa, hotel. Tuan tidak berdaya melawan mereka karena mereka bisa sewaktu-waktu membuat drama menjelekkan keluarga Nyonya kepada media. Dan hal itu dapat berkemungkinan dapat menyebabkan harga saham turun. Maka dari itu, Tuan membiarkan mereka."

" Sungguh keterlaluan," balas Shasi dingin.

" Nyonya kami diminta untuk segera membawa Nyonya kembali ke kota," ujar deon.

Dia Suamiku (Ebook Di Playstore/Playbook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang