n u n g g u 2

226 29 11
                                    

gomene part kemaren minim hyungkyunnya:v


"Hmm, kak" Changkyun yang pertama buka suara ketika mereka sampai di parkiran.

"Apa?"

"Eung, antarin saya kerumah temen aja ya, saya ga bawa kunci rumah"

"Ck, clumsy. Udah buru ambil ke Jaebum sana, saya tungguin"

"Ih ngga! ga mau ketemu Jaebucin. Salah bang Jaebum juga kenapa dia ngambil kunci motor, kan tadi pagi saya pake itu buat kunci rumah"

"Jangan suka nyalahin orang lain"

"Ih tapi kan-

"Udah, bawel kamu, buru naik" Kata Hyungwon dari atas motornya. "Rumah temen kamu dimana?"

"Searah juga kok sama rumah saya, di pinggir jalan aja nanti kakak berentinya biar saya sendiri yang masuk ke dalam gang"

"hmm"

Diperjalanan, keduanya sama-sama diam. Hyungwon yang memang bukan tipe banyak bicara apalagi ketika berkendara sedangkan Changkyun dilihat dari kaca spion Hyungwon sedang mengantuk. Bayi pikir Hyungwon.

Disela-sela menguap Changkyun bertanya. "Kakak ga pernah main kerumah ya?"

"Jarang"

"Berarti pernah? kok saya ga pernah liat?"

"Emang harus?"

"Ya engga sih.." kata Changkyun terkekeh.

"Kamu kenapa kaleman? tadi di kampus misuh-misuh"

"Emang bunda bilang gitu"

"Bilang apa?"

"Kalo saya cepet berubah moodnya, apalagi pas cape"

Tiba-tiba Changkyun teringat sesuatu. "Hm, kak"

"Apa lagi?" balas Hyungwon, sabar.

"Nama kakak siapa sih? dipanggilnya we we mulu"

Rasanya saat itu juga Hyungwon ingin tertawa sekaligus meringis, bisa-bisanya setelah kurang lebih 8 jam interaksi mereka Hyungwon tidak mengenalkan diri sama sekali. "Hyungwon, kadang disingkat sama mereka jadi Hawe"

"Hm?"

"Chae Hyungwon"

"Ohh kakak Chae, temen saya ada juga yang mirip gitu tapi dia Choi. Tapi.. nyebutnya kan padahal mirip? emang ada bedanya ya kak?"

"Ya beda, orang tulisannya aja beda"

"Tapi kenapa nyebutnya mirip?"

"Dengerin nih 채 최 채 최 beda kan?"

"hmm udah ah kak saya ngantuk, pinjem punggungnya ya"

"Jangan tidur, ini rumah temen kamu dimana?"

Changkyun mengintip dari pundak Hyungwon. "Oh? udah deket kak. Turunin saya disini aja" but, instead nurunin Changkyun di pinggir jalan, motor Hyungwon justru malah belok "Kasih tau saya yang mana rumahnya"

"Eh? hmm itu yang warna biru" tunjuk Changkyun pada satu rumah. Sesampainya di depan rumah itu, sorot mata Changkyun berubah sedih lagi, seperti yang dia lihatkan ketika bertengkar dengan Jaebum tadi. "Kenapa?" tanya Hyungwon.

"Rumahnya sepi..."

"Ketok dulu cobain"

Changkyun turun lalu berdiri di samping Hyungwon. "Kakak pulang aja, biar saya jalan kaki ke rumah" Alis Hyungwon mengkerut. "Tadi katanya kamu ga bawa kunci? mau saya kasih tau Jaebum?"

nasi goreng -(mostly) hyungkyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang