n g o m o n g

208 22 1
                                    

warn! GS kinda









"SMOKIIIIII"

Teriak para penonton mengikuti sang pelantun lagu. Gelora BungKarno bagai bergetar, penuh dengan berbagai macam suara. Di luar, matahari bagai malu untuk muncul, terintimidasi dengan aura semangat yang di keluarkan para manusia disana.

Dan seperti halnya manusia lain di sekitarnya, Sangah dengan bangga mengangkat tinggi lightsticknya sambil melonjak gembira, bibirnya tak henti-henti bergerak memuja sang kekasih hati, suaranya pun sudah serak, ia bagai tak ingat lagi hari esok. Ah biarlah, pikirnya. YOLO.

Konser berjalan dengan seru dan riuh, apalagi dengan keberadaan sang penyanyi yang blusukan turun ke bawah, berlari kesana-kemari menyapa para fans yang dilanjutkan dengan adanya aksi dorong-dorongan para penggemar agar dapat menyentuh sang idola.

Sangah pun menjadi salah satu korban yang terdorong kesana-kemari, ia pusing. Ini kenapa jadi kayak demo pikirnya sambil agak memundurkan diri dan berjongkok serta menutupi kepalanya dengan tangan agar tak terinjak atau tertendang.

Cukup lama dia berdiam di belakang sampai merasakan ada yang menarik pergelangan tangannya. Ia mendongak dan melihat seorang lelaki yang sangat ia benci. Bagaimana dia bisa masuk kesini?! pikirnya kacau sambil pasrah ditarik paksa ke gate luar.

Yang menariknya adalah Shownu, salah satu karyawan Papanya yang di tugaskan mengikuti Sangah kemana-mana. Sangah pikir kali ini Shownu tidak akan tahu keberadaannya, secara logika pun tidak mungkin Shownu rela-rela terbang dari Palangka raya ke Jakarta cuma untuk memaksa Sangah pulang.
Ia pikir rencana kabur nonton konsernya kali ini sudah mulus.

"Lepasin, sakit." cicitnya saat ditarik berjalan ke arah mobil Shownu. Setelah ia dipaksa masuk ke dalam mobil, ia pikir akan langsung diantarkan ke Bandara dan diterbangkan kembali ke Kalimantan.

Tapi kenyataannya justru bukan, Shownu hanya duduk diam di kursi pengemudi. Setelah beberapa menit, ia sadar, ini juga merupakan rencana Papanya agar dia merasa tersiksa, tetap berada di sekitar venue konser selama konser masih berlangsung, dan bisa dibilang, rencana itu berhasil. Buktinya saja, Sangah rasanya ingin menangis dan memecahkan kaca mobil ketika bunyi lagu-lagu kesukaannya diputar dengan keras, ia ingin berlari masuk ke dalam lagi, menikmati penampilan sang idola.

"Kamu saya antar ke Hotel" Shownu akhirnya buka suara sambil memasukkan persneling. Sangah pasrah dan hanya menangis sesenggukan di belakang, bilang saja dia alay, memang begitu kenyataannya. Dia sangat mengagumi sang idola.

Beberapa bulan yang lalu, ketika idol kesukaannya mengabarkan akan konser di Indonesia, gadis itu sudah memutar otak, bagaimana caranya nonton langsung tanpa di ketahui sang Papa, pasalnya Bapaknya dia ini rese, selalu ngelarang apa-apa dengan dalih. "Gausah macem-macem, kamu itu anak Papa satu-satunya, perempuan lagi. Kalo kamu kenapa-napa, apa Papa ga sedih?"

Uh rasanya Sangah mo ganti kelamin aja.

/plak

Sampainya di Hotel, Sangah membanting pintu kamar dan menerjang tempat tidur. Ia membenamkan kepala di bantal, dijadikan tempat menangis dan mengadu. Ia kesal, ia marah. Padahal tiket konser itu ia beli pakai uangnya sendiri (uang dari Papa sih, tapi kan udah dikasih ke dia). Seperti kegigihannya menginap di Rumah Minji dan berangkat ke Jakarta diam-diam tidak ada artinya. Konser ga dapat, uang kebuang-buang, belum lagi potong uang jajan yang akan di hadiahi Papanya ketika ia kembali nanti. Sangah menangis keras, Ia benci!

Ketika sedang asyik berfikir bagaimana dia akan membalas perlakuan Papanya, pintu kamarnya diketuk. Awalnya tak ia hiraukan, tapi lama kelamaan ketukannya makin tak sabaran.

nasi goreng -(mostly) hyungkyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang