Chapter 21

4.6K 529 24
                                    

Hari sudah mulai gelap Aqeela kini sedang merebahkan dirinya diatas kasur empuknya sambil memaikan handphond, tiba-tiba saja Sibta memberikan sebuah kantong plastik yang berisikan makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah mulai gelap Aqeela kini sedang merebahkan dirinya diatas kasur empuknya sambil memaikan handphond, tiba-tiba saja Sibta memberikan sebuah kantong plastik yang berisikan makanan.

"Dari siapa mah?" Tanya Aqeela.

"Fans kamu katanya" Sinta.

"Sejak kapan Qeela punya fans, atau jangan-jangan dia fans aku yang diam-diam" Bingungnya.

"Buka aja dulu Qeel, siapa tau ada suratnya didalem, yaudah mamah keluar dulu ya sayang" Sinta.

"Iya mah" Aqeela.

Aqeela langsung membuka apa isinya, ternyata isinya donat dengan bermacam-macam parian Rasa.

"Dari siapa sih, makan - jangan" Bingung Aqeela.

"Kalo gue makan, nanti ada guna-guna nya gimana, tapi ini kelihatan enak banget hua" Bimbangnya terus menerus pasalnya ini sangat aneh "Makan aja lah, lumayan makanan gratis, masa iya sih fens gue mau ngeracunin gue, kan ngga masuk akal. "

Keesokan harinya, jam sudah menunjukan pukul enam pagi Aqeela tak kunjung keluar dari kamarnya, Sinta langsung bergegas menghampiri kamar Aqeela, dan ternyata Aqeela masih tidur dengan wajah yang sangat pucat, sinta memegang dahi serta leher Aqeela sangatlah panas wajahnya pun kelihatan sangat pucat.

"Yaampun Qeela, kamu kenapa sayang badan kamu panas banget" Panik Sinta, namun Aqeela tak kunjung bangun, Sinta berusaha terus membangunkan Aqeela tak lama pun Aqeela terbangun dari tidurnya.

"Qeela kamu kenapa sayang?, kamu sakit" Tanya Sinta.

"Ngga kok mah, Qeela kayanya cuma pusing doang ini" Aqeela memegang kepalanya yang sangatlah pusing.

"Mamah anter kerumah sakit ya" Sinta.

"Ngga usah mah aku minum obat pusing aja mendingan kok" Tolak Aqeela, ia memang sangat pusing dan juga agak mual setelah bangun dari tidurnya "Qeela mandi dulu ya mah, nanti Qeela telat kesekolah".

"Yaudah, mamah ambilin obatnya dulu ya".

Aqeela sudah rapih dengan seragam sekolahnya "Pala gue kenapa pusing banget gini ya" Aqeela memegang kepalanya, Sinta datang membawakan obatnya pada Aqeela, Aqeela langsung meminum obatnya sakitnya pun hanya hilang sedikit saja.

Aqeela langsung menuju meja makan untuk sarapan, kini wajah Aqeela tidak terlalu kelihatan pucat sebab ia sengaja memakaikan lip bam pada bibirnya itu agar tidak kelihatan pucat, selesai sarapan Aqeela dengan Rey langsung menuju sekolah sampai diparkiran sekolah, Aqeela turun dari motor Rey.

"Qeel lo gapapa?" Tanya Rey memastikan adeknya gapapa, ya karena hari ini Aqeela sedikit pendiam ngga seperti biasanya.

"Gapapa, emangnya gue kenapa" Aqeela berusaha terlihat biasa saja.

"Ya beda aja gitu dari biasanya" Curiga Rey.

"Ngga, orang gue gapapa kok, udah ah gue duluan kekelas" Aqeela langsung pergi meninggalkan Rey yang heran dengan sikap Aqeela, ia sangat yakin pasti ada apa-apa nya dengan Aqeela.

You & Me [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang