"Yuna. Kita mau kemana ini? Bentar lagi pelajarannya pak Son tau."
"Udah ikut aja dulu. Bentaran ini."
Bibir Sunoo mengerucut kecil. Ia pasrah, dan mengikuti langkah si gadis tinggi itu. Entah apa yang akan dilakukannya. Padahal 5 menit lagi pelajaran kedua akan dimulai. Tapi Yuna malah mengajaknya keluar dari kelas.
Pemuda Kim itu melirik jam yang melingkar di tangan kecilnya. Wajahnya berubah panik begitu melihat jarum panjang jamnya sudah berada di angka 12 tepat. Artinya guru yang akan mengajar di kepasnya sudah berada di kelas sekarang.
"Yuna, astaga. Apa gabisa kasih tau-"
"Kak Sunghoon!"
Sunoo melebarkan matanya kaget. Ia menoleh cepat kearah lapangan, dimana ada seorang pemuda tinggi yang kini tengah berlari kecil menuju kearahnya.
Astaga! Apa-apaan ini?! Kenapa Yuna memanggil pemuda itu?!
"Yuna. Kamu-"
Yuna berdecak pelan. Menatap malas kearah Sunoo yang sedang menunjukkan wajah paniknya.
"Tenang elah. Jangan terlalu nunjukin lo suka sama kak Sunghoon. Panikan banget." Sahutnya usil. Karena gadis itu kini sedang tertawa pelan pada Sunoo.Sunoo mendengus pelan. "Gak gitu. Harusnya kamu gausah ajak aku aja kalo mau ketemu-"
"Yuna. Ada apaan manggil gue?" Tanya Sunghoon begitu ia sudah berada didepan Yuna dan Sunoo.
Yuna melirik Sunoo sekilas. Pemuda itu sudah terdiam sembari menatap Sunghoon dengan lekat.
Astaga, Kim Sunoo. Ia sangat tidak pandai menyembunyikan ekspresi wajahnya ketika melihat pemuda Park itu.
Si gadis kembali menatap Sunghoon. Meyodorkan sebuah map coklat yang cukup tebal kearahnya.
"Ini. Kemaren kak Heeseung nitip ini."Alis Sunghoon terangkat sebelah. Menerima sodoran map itu, kemudian mengeceknya.
"Oh lampiran lomba. Okedeh. Thanks, ya." Ucapnya.Mata pemuda itu lantas teralih kearah sosok disamping Yuna. "Lo Kim Sunoo, 'kan?" Tanyanya.
Sunoo mengerjapkan matanya pelan. Menyadarkan dirinya yang sedang menatap lamat Sunghoon, hingga pertanyaan dari pemuda itu terlontar.
Anggukan kecil ditunjukkan Sunoo. "I-iya, kak." Jawabnya pelan. Ah sial. Kenapa ia harus gugup seperti ini.
"Lo kenal, kak?" Tanya Yuna.
"Gak ada yang gak kenal kali. Dia 'kan, yang disebut si hyperactive dari 11-3?
"Iya. Anak ini emang gapernah abis batrenya. Jadi ya begitu."
Sunoo merenggut kecil. "Yuna apaan sih."
Yuna tertawa pelan. Ia melirik Sunoo dan Sunghoon bergantian. Senyumnya terulas, melihat Sunghoon yang terus menatap Sunoo yang sedang menunduk sembari menggerutu pelan.
"Yaudah deh, kak. Itu doang yang mau gue kasih." Sahut Yuna.
Sunghoon menoleh kearah Yuna. Kemudian mengangguk kecil. "Thanks sekali lagi." Balasnya.
Yuna melirik Sunoo. "Ayo ke kelas. Jangan kelamaan liatin mas crushnya. Pak Son nunggu." Bisiknya pelan.
Sunoo melebarkan matanya. Astaga! Ia lupa jika pasti pelajaran pak Son sudah dimulai. Sedaritadi bahkan.
Pemuda Kim itu kemudian membungkuk kecil kearah Sunghoon.
"Kak Sunghoon. Kita permisi, ya." Pamitnya. Kemudian berlari melesat sembari menarik tangan Yuna."Yuna! Kita telat 'kan jadinya!" Seru Sunoo kesal.
Yuna berdecak pelan."Telat lima menit gaakan apa-apa anjir. Ketakutan banget lo, Kim Sunoo."
"Ah sama aja! Ayo lari!"
"Astaga males banget gue lari!"
"Ayo Shin Yuna!"
"Iya!"
"Sun. Gimana tadi? Seneng lo ngeliat kak Sunghoon?"
Sunoo tersedak minumannya. Kemudian menoleh, dan menatap Yuna dengan wajah terkejutnya.
"Aku marah! Bisa-bisanya kamu ngajak aku ketemu kak Sunghoon tanpa aba-aba gitu! Huh! Untung aku gak melakukan sesuatu yang memalukan.""Eiy. Lo sekarang marah-marah, padahal tadi kentara banget senengnya bisa ngeliat kak Sunghoon dari jarak deket. Pake cengo banget ngeliatinnya." Sahut Yuna.
"Yaiya seneng.. Tapi ya gak gitu! Aaa malu banget aku huhu." Sunoo menelungkupkan kepalanya diatas meja. Merutuki tingkahnya saat tadi berhadapan dengan Sunghoon. Bisa-bisanya ia gugup.
Yuna tertawa pelan. Sahabatnya yang satu ini terlalu culun hanya untuk mendekati Sunghoon. Padahal sudah hampir selama dua tahun ia menyimpan rasa sukanya itu pada si manusia es kesayangan sekolahnya ini.
Gadis itu juga heran, mengapa bisa Sunoo menyukai Sunghoon. Padahal ada banyak pemuda lain yang setidaknya, lebih ramah dari Sunghoon. Ya meskipun jika dibandingkan dengan yang lain, Sunghoon yang memiliki ketampanan diatas rata-rata diantara semuanya.
"Lo beneran gak ada niatan buat nyoba bilang ke kak Sunghoon? Kalo lo suka dia?" Tanya Yuna.
Sunoo mendongak, lantas menggeleng. "Enggak. Mana berani aku." Cicitnya.
Yuna mendengus. "Cupu banget. Padahal cuman bilang aja, 'kak Sunghoon aku suka sama kakak'. Begitu doang."
"Iya begitu doang. Masalahnya, bakal aneh kalo sampe aku bilang begitu. Kamu lupa? Kak Sunghoon 'kan straight..."
Yuna melupakan satu hal itu. Satu hal yang membuat seorang Kim Sunoo sepusing ini hingga selalu menciut ketika berdekatan dengan Sunghoon.
"Yaelah. Masih bisa belok." Sahut Yuna santai.
"Lo tau? Kak Jay dulu lurus. Selurus jalan tol. Tapi sekarang? Dia belok. Lo mau tau siapa yang bikin dia belok?"
Sunoo memiringkan kepalanya. "Siapa?"
"Jungwon. Iya. Temen lo itu."
Sunoo menutup bibirnya dengan dramatis. "Serius? Kok bisa??" Tanyanya.
Yuna menggedik. "Menurut gue sih ya ini. Gatau jelasnya. Lo tau 'kan, si Jungwon tengil-tengil gitu ya manis juga. Cakep. Cowok mana sih yang gak tahan sama yang manis manis? Nope."
"Dan gue rasa, kak Sunghoon juga bisa aja belok. Secara, lo juga gak jauh beda sama Jungwon. Sama-sama cakep, cakepan lo malah. Sama-sama manis, lo giung malah."
Jika Jungwon tahu, mungkin Yuna akan habis diamuk olehnya karena membandingkan dirinya dengan Sunoo.
Sunoo mendengus kecil. "Jangan bikin aku berharap Yuna.." Lirihnya.
Yuna berdecak pelan. "Iya sorry. Tapi intinya, kalo lo gak gerak, sampe kapanpun kak Sunghoon gak bakal pernah tau perasaan lo. Ujungnya, semua rasa suka lo yang diem-diem itu bakal sia-sia nantinya."
Sunoo terdiam. Haruskah ia mengikuti saran Yuna? Menyatakan perasaanya pada Sunghoon, meskipun ia tahu apa nantinya yang akan dikatakan Sunghoon?
Tbc..
Tes ombak dulu hehe...
Ini first time, aku bikin cerita bxb. Huhu gila mabok banget sama kapal mahal satu ini :((
KAMU SEDANG MEMBACA
No One, Except Him • Sungsun ✓
JugendliteraturPark Sunghoon. Si pemuda dingin yang tak pernah menunjukkan sedikitpun kehangatannya. Tidak pernah ada yang bisa membuat Sunghoon terusik. Tidak pernah ada yang bisa membuat Sunghoon merasa tidak nyaman dengan hidupnya. Kecuali satu orang. Kim Suno...