13. Di Bonceng Mak Lampir😱

142 6 1
                                    

"Heh! Bangun lo"

Ellea mengguncang-guncang badan Erlang.

"5 menit lagi Bun" jawab Erlang dengan suara khas orang bangun tidur.

"Erlang bangun, gue Ellea bukan Emak lo"

Dengan terpaksa Erlang membuka matanya.

"Jam berapa?"

"Jam 6:15"

"Astaga, ini masih pagi banget, tar deh 10 menit lagi"

Erlang kembali memejamkan matanya. Dengan kesal Ellea menarik bulu kaki Erlang.

"Anjing sakitt" Erlang langsung bangun mengusap-usap kakinya.

"Mangkanya bangun, jangan ngebo di rumah orang lo"

Ellea berjalan ke ruang makan. Erlang berusaha meredam kekesalannya.

"Gadis bar-bar, ngeselin, nyebelin, amit-amit ya Allah" grutu Erlang.

"Sini makan lo, gak usah ngedumel di belakang gue. Sukur-sukur sih gak mau makan, biar nasi gue irit" teriak Ellea. Tapi memelankan suaranya pas bagian terakhir.

"Udah kasar, nyebelin, pelit lagi" timpal Erlang, dia ikutan duduk di samping Ellea.

"Cuci muka dulu sana"

"Iya, tapi siapin makanan nya juga buat gue" Erlang berjalan ke arah kamar mandi yang berada di dapur.

"Berasa punya laki gue"

"Gak papa latihan jadi istri gue gak ada salahnya"

Erlang sudah kembali dengan wajah yang lebih segar.

"Najis gue punya laki kaya lo"

"Gue juga O te the gah kali OGAH punya bini macem lo, udah bar-bar, kaya cowok, gak ada lembut-lembutnya Najis"

Ellea hanya berdecih mendengar penuturan Erlang.

"Nih makan, abis itu gue anter pulang" ketus Ellea.

"Gue juga bisa.....

Uhuk...Erlang terbatuk-batuk akibat di sumpal roti tawar oleh Ellea.

"Ssssttt...diem gak usah bacot makan!"

Titah Ellea tak ingin di bantah, Erlang meliriknya sinis.

***

Setelah selesai sarapan Ellea menepati janjinya untuk mengantar Erlang pulang.

Dia sendiri sudah membawa seragam sekolah di tasnya, nanti saja gantinya di sekolah, lagian waktu juga masih terlalu pagi, jadi sekolah belum terlalu ramai.

"Udah?" tanya Ellea kini mereka sedang di basment.

"Udah" ketus Erlang.

"Ya udah turun"

Dengan gemas Erlang memeluk Ellea erat.

"Bangsat...uhuk..uhuk...woy gue gak bisa napas setan" Ellea memukul-mukul lengan Erlang. Erlang pun melonggarkan pelukannya.

"Salah sendiri ngeselin" ketus Erlang.

Tanpa babibu Ellea menancap gas nya dengan kecepatan tinggi.

Seumur-umur selama gue jadi ketua geng baru kali ini di bonceng mak lampir.

"Hati lo gak usah ngedumel" peringat Ellea.

"Cenayang ya lo"

"Bacot".

"Rumah lo belok mana nih?"

"Kanan, masuk rumah janda" jawab Erlang nyeleneh.

"Serius setan"

"Ya. Bisa gak sih gak usah kasar" ucap Erlang lembut. Ellea menegang mendengar nada lembut Erlang.

"Mmm gue coba"

Diam-diam Erlang tersenyum.

Selama di perjalanan suasana hening, hanya ada suara pengendara lain.

Kurang lebih setengah jam akhirnya sampai juga ke rumah Erlang.

"Mau mampir?" tanya Erlang setelah turun dari ninja Ellea.

"Gak deh, gue mau sekolah"

"Btw thanks banget"

"Selaw aja"

"Ya...

Belum sempat Erlang melanjutkan kata-katanya yang di ajak ngomong sudah pergi berlalu.

"Bener-bener definisi cewek bar-bar" Erlang menggeleng-geleng kan kepalanya.

***

"Lang kamu gak sekolah?" tanya sang Bunda ketika Erlang memasuki rumahnya. Erlang menggeleng.

"Itu kaki kamu kenapa?"

Si Bunda menghampiri Erlang, lalu meneliti badan putra semata wayangnya.

"Jatuh Bun" jawab Erlang dengan tampang biasa, dia gak mau membuat si Bunda khawatir.

"Ko bisa?" si Bunda masih lanjut dengan introgasinya.

"Biasa cowok, Lang ke kamar dulu" Erlang berlalu dari hadapan si Bunda yang masih memasang tampang curiga.

Harus telpon Ayah. gumam Bunda.

####

Love-love buat Bunda

Masih banyak rahasia di chapter-chapter berikutnya.

TBC... ya😘


ERLANGGA RIZKY KA'AREXA 17+  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang