59.Affair ? 17+

134 7 6
                                    

HAPPY READING🤗
.
.
TYPO BERTEBARAN MIAN🙏

___

Malam ini udara sangat terasa dingin di tubuh seorang gadis yang tengah menghentak-hentakan kaki nya kesal, lantaran seseorang yang sedang di hubungi nya tidak mengangkat telpon.

"MARAH AJA TEROS. DASAR AMBEKAN, BATU ES BERJALAN, BAJINGAN, BRENGSEK. ARGH....." Cici berteriak meluapkan kekesalannya di balkon kamar.

"Udah puas blom, maki gue nya?" repleks Cici membalikan badannya ke arah pintu kamar. Cukup syok melihat seseorang yang berusaha dia hubungi sedari tadi, tapi kini telah berdiri di depan matanya.

"Mas frozen" Cici berlari menghamburkan badannya ke arah Alex, dengan sigap Alex mendekap sang kekasih.

"Maaf"

"Hmmm"

"Turun lo berdua, jangan zinah depan pintu kamar" celetuk Wisnu yang baru saja keluar dari kamarnya, melongos pergi.

"Jomblo sirik aja" Cici melepas kan pelukannya, pandangan nya terarah pada paperbag yang di bawa Alex.

"Itu apa?"

"Ambil. Bukanya nanti" Alex memindahkan bawaannya ke tangan Cici.

"Makasih Mas frozen" Cici memeluk sebelah lengan Alex dengan senyum terus mengembang.

"Cici ajak Alexnya makan malam" teriak sang ibu di lantai bawah. Dengan raut senang Cici menggandeng tangan Alex.

"Bang Wisnu gak ikut makan Bu?" Cici dan Alex sudah duduk di meja makan, dengan telaten Cici mengambilkan makanan untuk Alex. Berasa jadi istri Cici tuh, hihihi.

"Buru-buru mau jemput Erlang, katanya sih motornya mogok" Cici hanya ber Oh ria.

"Alex udah lama pacaran ama Cici?"

"Baru-baru ko tante" jawab Alex sesopan mungkin. Giliran ke emak gue aja manis banget ke gula aren.

"Maafin sifat Cici kalau masih kekanak-kanakan ya" ujar ibu tersenyum hangat ke arah Alex, yang di balas anggukan sopan cowok itu.

"Ibu apa sih?" Cici cemberut. Si ibu terkekeh melihat tingkah putri bungsunya.

Setelah selesai makan, mereka pun pindah ke ruang keluarga. Melanjutkan perbincangan hangat yang tadi sempat tertunda. Si Ibu banyak menceritakan masa kecil Cici, sekaligus aib-aib Cici. Haha!

****

Sementara itu di lain tempat. Erlang sedang menggerutu di sepanjang jalan, Erlang kembali sial jika melewati jalan ini. Yah jalan yang mempertemukan dirinya dan Ellea pertama kali.

"Apes...Apes" Erlang mensetandar motornya, dia duduk di pinggir trotoar jalan dengan peluh yang bercucuran, lumayan lelah setelah 15 menit mendorong motornya, mana berat lagi.

Sambil menunggu Wisnu dan Naufal, Erlang menselonjorkan kakinya menikmati angin malam yang membuat badannya segar.

Suasana sekitar sangat sepi dari kendaraan, meskipun ada beberapa rumah penduduk yang masih terbuka pintunya. Sehingga Erlang tidak takut-takut amat.

Tid.

Tid.

Sebuah mobil berhenti di hadapan Erlang, berhubung silau oleh lampunya Erlang berdiri dan menghampiri si pengemudi.

ERLANGGA RIZKY KA'AREXA 17+  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang