12.'My Angel or My Devil'👼😈

161 6 0
                                    

Setelah sampai di unit apartemen Ellea, sang korban melepaskan helmnya.

"Elo" teriak Ellea kaget, dengan repleks dia melepaskan rangkulannya, dan berhasil membuat yang di rangkul jatuh.

"Awsh... Bego! udah tau gue sakit malah di lepas" sentak Erlang sambil memegangi pinggangnya. Benar, orang itu adalah Erlang. Dengan segera Ellea kembali mempapah Erlang membawanya duduk di sofa.

"Ya maaf gue kan cuma repleks"

"Repleks lo gak ngotak" sinis Erlang.

"Ya udah si, masih untung ya lo gue tolongoin" ketus Ellea.

"Kalau gak ikhlas, gak usah"

"Bacot"

"Gue gak suka cewek kasar"

"Cih! gue juga najis ama cowok banyak bacot"

Skakmat skor 1-1. Mereka masih saling melempar tatapan tajam.

Drt..drt...

Hingga suara ponsel Erlang menghentikan perang dingin yang sedang berlangsung.

Ketika Erlang menerima telpon, Ellea masuk ke kamarnya.

"Hallo"

"Lo di mana?" tanya Naufal di sebrang.

"Apartemen"

"Bangsat! gue ama yang lain di kejar-kejar polisi lo malah enak-enakan di apartemen"

"Anjing. Gue kecelakaan trus di bawa ke apartemen ama yang nolongin" jelas Erlang tanpa memberi tahu yang menolongnya seorang perempuan.

"Tapi lo gak sekarat kan?" tanyanya kurang ajar.

"Sialan, kalian gimana?"

"Gue ama yang lain aman, sekarang lagi di rumah si kembar".

"Bagus kalau gitu. Kalau Bunda gue telpon bilang gue ama kalian" titah Erlang. Pasalnya sang Bunda suka tidak percaya jika Erlang langsung yang bilang.

"Ok"

Tut!

Setelah bertelopon ria, Erlang merebahkan badannya di sofa. Rasanya badan Erlang remuk semua.

"Nih pake"

Ellea menyerahkan kaos hitam serta celana training nya  ke arah Erlang. Sementara dirinya menggunakan baju tidur panjang. Sebenarnya agak risih, karna Ellea terbiasa menggunakan tanktop dan hotpens saja jika cuma dia sendiri.

Berhubung ada Erlang, mau gak mau dia menggunakan baju tidur panjang. Kalau dia nekat pake hotpens. Nyari mati, namanya.

Dengan malas-malasan Erlang bangkit, lalu menghilang di balik pintu kamar mandi yang berada di area kitchen set Ellea.

Jadi apartemen Ellea hanya memiliki satu kamar tidur sekaligus kamar mandi di dalamnya. Ruang tamu, ruang makan, serta kitchen set dan satu kamar mandi di dapur.

Kurang lebih 10 menit Erlang keluar kamar mandi dengan rambut basahnya, kaos hitam yang Erlang kenakan cukup ketat membalut tubuh atletis nya.

"Awas nyamuk masuk" tegur Erlang ke arah Ellea yang sempat terpesona oleh penampilan Erlang. Ellea hanya membuang muka pura-pura cuek. Padahal rona merah di pipinya tak bisa berbohong.

"Sono ke kamar, gue mau tidur di sini" Erlang menendang kecil kaki Ellea.

"Sumpah ya lo tamu terkurang ajar yang pernah masuk apartemen gue" geram Ellea. Pasalnya si tamu bener-bener gak tau diri.

"Bagus lah, kalau gue baik-baikin sikap gue ke elu, tar jatohnya baper lagi"

"Bisa aja si Monyet"

Plak...

"Awsh..Erlang! Sakit" teriak Ellea berkaca-kaca, sumpah pukulan Erlang di bibirnya bener-bener sakit. Bukan nya Lebay.

"Ceppp..ceppp maaf ya dede cakit ya?" cibir Erlang sambil mengusap-usap rambut Ellea, yang langsung di tepis sang empu.

"Nih Obatin sendiri, males gue deket-deket monyet kaya lo".

Sambil menghentak-hentak kan kaki Ellea pergi ke kamarnya meninggalkan Erlang seorang diri, niat baiknya untuk mengobati Erlang sirna akibat ulah Erlang sendiri.

"Gadis unik" gumam Erlang sambil mesem-mesem Gaje.

#####

Roman-romannya nihh...._😉

TBC....

saranghe😘

ERLANGGA RIZKY KA'AREXA 17+  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang