Perjodohan (JenLisa)|[END✓]

Enam

Satu minggu kemudian...

Jenlisa telah mempersiapkan pernikahan nya mulai dari hotel tempat untuk menikah hingga undangan pernikahan, mereka hanya tinggal mempersiapkan gaun saja

Selama satu minggu Jennie sudah tidak canggung jika bersama Lisa bahkan ia selalu menunjukkan sifat manja ke calonnya itu, tetapi si gadis berponi masih tetap menunjukkan sifat dingin.

Saat tidak ada jadwal pemotretan Jennie selalu mengikuti kemanapun Lisa pergi, seperti sekarang ia sedang berada di sofa ruangan si gadis berponi

"Boo.."

"Hmm"

"Poopoo"

"Kenapa Jennie?" Lisa menatap Jennie

"Gakpapa" Jennie menyengir dan Lisa kembali melihat berkas-berkas yang ia pegang

"Sibuk banget ya?" Tanya Jennie

"Iya"

"Ya udah aku pulang aja"

"Iya"

"Ihhh kok gak di tahan sih" batin Jennie sangat kesal lalu ia berdiri dan menghentakkan kakinya

"Kenapa masih berdiri di situ?" tanya Lisa yang masih fokus ke berkas-berkas nya

"Kok nggak di tahan sih" Jennie mempoutkan bibir dan Lisa tidak melihat itu

"Katanya mau pulang"

"Gak jadi" Jennie kembali duduk di sofa, sedangkan Lisa hanya menggelengkan kepalanya

"Sibuk ngapain sih?" tanya Jennie

"Ada idol baru yang mau debut solo" ucap Lisa

"Emang harus kamu yang ngurusin?" tanya Jennie

"Iya" jawab Lisa sangat singkat, membuat Jennie hanya mendengus kesal

"Kenapa gak pulang aja" ucap Lisa tiba-tiba

"Kamu ngusir aku?" tanya Jennie

"Nggak, dari pada bosan di sini"

"Nggak kok, aku bakalan nungguin kamu"

"Ya udah" Lisa mengangguk dan masih tetap menatap berkas-berkas nya

"Boo, kapan liburnya?"

"Mulai besok"

"Trus yang ngurus agensi siapa?"

"Orang kepercayaan aku"

"Oh gitu" ucap Jennie membuat Lisa kembali mengangguk

"Kapan kita fitting baju?" tanya Jennie lagi

"Besok"

"Nanti sebelum pulang mampir dulu ya di mansion"

"Ya" jawab Lisa membuat Jennie lagi-lagi hanya bisa mendengus kesal mendapat jawaban singkat dari gadis itu, ia langsung membaringkan tubuhnya di sofa hingga tertidur

Lisa yang fokus ke berkas-berkas nya tak menyadari jika Jennie tertidur. Beberapa menit kemudian Lisa tak mendengar suara Jennie lagi, membuat ia langsung melirik ke arah gadis bermata kucing itu

"Oh ternyata lagi tidur, makanya gak ada yang cerewet" Lisa menggeleng kepala lalu ia membereskan berkas-berkas nya

Setelah membereskan berkas-berkas yang ada di meja, Lisa langsung berjalan menuju sofa tempat Jennie tertidur

"Gimana nih? gendong aja kali ya, iya gendong aja deh" Lisa mulai memposisikan tubuh Jennie di pangkuan nya dengan sangat pelan, lalu ia menggendong si gadis bermata kucing bak bayi koala