Sepuluh

20K 1.6K 34
                                    

"What!" teriak Lisa tiba-tiba

"Boo astaga" Jennie mengelus dadanya karena terkejut dengan teriakan Lisa

"Kenapa sayang, apa ada masalah?" tanya nyonya Manoban kepada Lisa

"Besok Lisa mulai kembali ke agensi mom" ucap Lisa

"Tidak ada penolakan Lisa! besok kalian akan berangkat ke Hawai, dan untuk agensi daddy akan meminta Jisoo menghandle semuanya" celetuk tuan Manoban

"Tapi dad--"

"Sudah sayang kau bisa mengandalkan Jisoo, lagi pula hanya satu minggu" ucap nyonya Manoban memotong ucapan Lisa

"Hmm baiklah mom" lagi-lagi Lisa hanya bisa pasrah dengan ucapan kedua orang tuanya

"Apa J memiliki jadwal pemotretan?" tanya tuan Manoban

"J sudah mengosongkan nya untuk satu minggu ke depan dad" ucap Jennie

"Baiklah, daddy senang mendengar nya" ucap tuan Manoban

"Ingat sayang, penerbangan kalian besok pagi" nyonya Manoban

"Iyaa mom" ucap Lisa

"Kalau begitu kami pamit karena daddy ingin ke kantor, sedangkan mommy memiliki jadwal pemotretan bukan?" tanya tuan Manoban kepada sang istri

"Iyaa dad, kalau begitu kami pamit dulu" nyonya Manoban memeluk Lisa dan Jennie secara bergantian

"Hati-hati mom, dad" Jennie

"Tentu sayang dan terimakasih untuk sarapan nya" ucap nyonya Manoban

"Iyaa mom" Jennie tersenyum, hingga akhirnya nyonya dan tuan Manoban meninggalkan rumah Jenlisa

"Boo.." panggil Jennie saat mereka sudah duduk di sofa ruang santai

"Hmm"

"Nanti biar J aja yang nyiapin barang-barang boo"

"Iya" ucap Lisa yang fokus dengan handphone nya

"Boo"

"Kenapa"

"Bisa gak handphone nya di simpan dulu, kenapa boo selalu cuekin J" ucap Jennie terdengar lirih

"Kenapa emangnya?" Lisa menatap sekilas ke arah Jennie

"Gakpapa, aku mau prepare buat besok" Jennie beranjak meninggalkan Lisa yang hanya mengangkat bahu nya

...

Setelah selesai mempersiapkan semua barang-barang nya dengan Lisa, Jennie langsung membaringkan tubuh di atas ranjang karena sedikit kelelahan

Ceklek

Pintu kamar terbuka menampakkan Lisa dengan handphone yang masih setia di tangan nya, Jennie terus memperhatikan si gadis berponi itu dan lagi-lagi ia hanya bisa menghela nafas panjang

"Ekhem" Lisa hanya menatap sekilas ke arah Jennie, setelah itu ia menyimpan handphone nya di atas nakas lalu berjalan menuju kamar mandi

"Ck! dasar gak pekaan, istri nya lagi capek malah di cuekin" Jennie mulai menendang-nendang angin

Setelah beberapa menit di kamar mandi akhirnya Lisa keluar dengan menggunakan handuk kimono, ia berjalan menuju lemari lalu dengan santainya ia memakai baju tanpa menghiraukan kehadiran Jennie

"OMG, dia seksi banget" batin Jennie memandang Lisa

"Boo.." lirih Jennie

"Kenapa?" jawab Lisa dengan sangat singkat saat masih sibuk mengenakan celana nya

Perjodohan (JenLisa)|[END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang