20. Detik Terakhir

2.3K 423 65
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Sebelumnya, Ibukota Ophiucus, Asgard]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Sebelumnya, Ibukota Ophiucus, Asgard]

"Sebagai yang tertua, maka Kai yang seharusnya meneruskan posisi Putra Mahkota selanjutny."

Irene mencoba memberi pengertian saat yang paling tua bersih-keras kalau dia tidak bisa melakukan semua itu karena dia merasa dia bukan terlahir untuk menjadi seperti itu. Sudah paling benar jika Sehun yang mengambil alih semuanya, karena sejak awal Kai selalu menggunakan tinjunya untuk menyelesaikan masalah, tidak seperti Sehun yang selalu berusaha untuk memutar isi kepalanya dalam menghadapi apapun.

"Sehun yang akan melakukannya. Dia Putra mahkota selanjutnya, jadi biarkan aku berdiri di sebelah papa ku dan membantu Sehun dari belakang. Tidak ada bantahan jika kalian tidak ingin ada kekacauan di dalam istana."

Sehun yang hanya mendengarkan sejak tadi pun tampak begitu pasrah saat si sulung kembali berbuat semena-mena. Apa dia fikir Sehun setuju dengan keputusannya itu?

Yang lebih muda mulai meremas kedua tangannya gugup setelah merasakan tubuhnya dipenuhi keringat dingin. Sehun merunduk dalam, berfikir bahwa apa dia harus melakukan semua ini untuk membantu Asgard dan kedua orang tuanya di Aquila? Apa keputusan serba mendadak ini sudah benar?

"Kau mau melakukannya kan, Hun?" tanya Kai tanpa terdengar memaksa, namun matanya tetap saja menyorot tajam. Meminta adiknya itu untuk menjwab seperti apa yang telah mereka perdebatkan sebelumny.

"Aku-aku hanya akan mengikuti keinginan Kai."

Maka tidak ada kata lain selain menuruti keinginan kedua anak itu.

Mereka perlu membantu Asgard dari dalam istana, di saat yang lain pergi menyelamatkan Jenderal Letnan Aziel bersama Putera Mahkota.

•••••

[Pegunungan Lepus, Distrik Aquila]

"Aziel!!" Chanyeol berteriak dan berlari kencang saat melihat pria mungil itu berdiri di ujung tebing dengan ikatan di seluruh tubuhnya. Dari jarak sejauh ini Chanyeol bahkan bisa melihat darah yang terus menetes dari balik lengan kemeja kekasihnya. "Sial! Lepaskan dia dan hadapi aku secara langsung, brengsek!" Chanyeol hendak mengejar Daniel Sei, ingin sekali menangkap tubuhnya dan membawa pria itu berguling dari atas ketinggian Lepus. Namun apa daya. Sayangnya Chanyeol tidak cukup kuat untuk melawan atau bahkan melepaskan dirinya dari prajurit Daniel Sei yang sudah menahan tubuh dan melucuti senjata miliknya.

ASGARDIAN [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang