*
*
*
" Anak itu ajaib, dia berada ditengah tapi mengapung "
" Iyah, aku pikir tenggelam "
" Padahal disana air lautnya dalam untuk usianya yang masih kecil "
" Kau betul, seperti ada yang membawanya ke dasar laut "
" Aneh ya "
Bisik - bisikan yang tak pelan terdengar oleh Ali dan Prilly yang baru sampai ke tempat tersebut." Maliq! " Keduanya berucap bersamaan, membuat semua mata menatap mereka.
Maliq yang berdiri ditengah - tengah semua orang, mendongkak, bibirnya terlihat membiru, pakaian luar dalamnya basah kuyup dan tubuhnya menggigil." Sayang, maafin mama " Sesal Prilly menangis memeluknya.
" Kamu gak papa kan, mana yang sakit sayang? " Tanyanya lagi melihat keadaan anaknya, lalu kembali memeluknya.
" Ayo kita pulang ay, Maliq udah menggigil "
Ali segera mengangkat Maliq ke gendongannya.**
" Ay, Mirza mana? " Prilly bertanya ketika menyadari mereka pulang tak bersama Mirza.
" Ya ampun, Mirza! " Ali menepuk jidatnya.
" Ay, kamu minumin sirup yang dikasih dokter tadi yah, aku pergi cari Mirza dulu " Pamitnya buru - buru memakai kaos." Iya ay, hati - hati, bawa pulang Mirza tanpa kurang satupun ay " Ucap Prilly terlihat cemas, pasalnya mereka sudah cukup lama meninggalkan pantai tadi, itu berarti Mirza sudah lama sendirian dipantai.
**
Ali sedikit berlari mengelilingi pantai, sesekali bertanya dengan orang - orang yang dilewatinya maupun yang melewatinya
" Mba, mba liat anak ini gak? " Tanyanya sambil memperlihatkan foto Mirza diponselnya." Saya gak tau mas, gak pernah liat " Selalu itu jawaban yang diberikan orang - orang yang ditanyainya.
Ali menghela napas " Huhh, kemana lagi aku harus mencari anak itu? " Gusarnya.
" Mirza, kamu dimana sayang?, semoga kamu baik - baik aja " Lanjutnya kembali berlari.**
Ali duduk kelelahan di kursi salah satu penjual di pantai ini, matanya menelusuri setiap anak yang berlarian.
Tatapannya terhenti pada seorang anak kecil yang membelakanginya, anak kecil itu menengadahkan satu tangannya pada penjual es krim." Iza au es klim (Iza mau es krim) " Ucapnya.
" Suara itu? " Tanya Ali pada dirinya sendiri.
" Mirza?! " Seruannya membuat anak kecil itu berpaling.
" Papa "Mirza berlari ke arah Ali, disambutnya dengan memeluk si kecil.
" Ya ampun sayang, ternyata kamu nongkrong disana, padahal papa udah bolak - balik kesini, tapi gak liat kamu "Mirza melepas pelukan, menarik tangannya, menyuruhnya beranjak dari sana.
" Es klim pa.. (Es krim pa) " Ocehnya menarik - narik tangan Ali, bahkan sampai mendorong tubuhnya dari belakang, ketika Ali berdiri." Mirza mau es krim yang mana sayang? " Tanya Ali berjongkok di depan tubuh mungilnya.
Mirza memeluk leher Ali, menyuruh menggendongnya. Ali pun paham akan hal itu dan segera dilakukannya." Es klim icu (Es krim itu) " Tunjuknya pada es krim rasa coklat.
" Oh, yang itu " Ali mengangguk sambil mengambil uang disaku celana pendeknya.
" Coklat tiga pak, vanila dua dan rasa susu dua " Pesannya menyodorkan uang dua ratus ribu." Itu gak usah dikembaliin kembaliannya pak, sisanya buat bayar yang tadi dimakan anak saya saja "
" Kok bapak tau, kalau anak ini tadi makan es krim? "
" Ya, saya tau pak, karena anak saya ini doyan makan " Tutur Ali dengan nada bercanda. Walau kenyataannya memang benar, Mirza ini sangat suka makanan manis.
" Haha, iya pak, tadi saja, kalau tidak saya kasih es krim lagi, bisa menangis, padahal sudah memakan dua es krim "**
Mirza belepotan makan es krim digendongannya, membuat kaos putih Ali kotor karena lelehan es krim tersebut.
" Ya ampun Iza, kamu kemana aja sayang? " Prilly tiba - tiba muncul, ketika mereka sampai diruang keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not My Mom And Dad
FanfictionMaliq, malaikat kecil yang datang ke kehidupan rumah tangga Ali dan Prilly Mengubah segalanya, menimbulkan kembali cinta yang tadi perlahan akan memudar, menghilangkan pertengkaran yang selalu ada, menghapus keegoisan mereka, Dan menggagalkan perpi...