Hampa tak berarti..
Setiap orang ingin menjauhi perasaan itu.
Tapi sejauh apapun menghindar.
Rasa itu tetap ada.
Karena hampa itu berasal dari sini.
Dihati yang selalu membuat tubuhmu merasakan perasaannya..**
Byushh...Sepi, tanpa ada kehidupan.
Warna yang tersisa hanya hitam.
Hitam yang menyerap semua warna dalam hidup.Prilly duduk di atas kasurnya sambil memeluk boneka teddy bear milik Mirza, yang selalu dipeluk anaknya setiap malam, menemaninya terlelap dalam buaian mimpi indah.
Tanpa menghiraukan angin yang berhembus menerbangkan helaian rambutnya, lewat jendela yang dibuka.
" Mamaaaa....., haha.... " Prilly menoleh cepat, karena mendengar suara tawa anaknya.
" Mirzaa.. " Lirihnya keluar kamar, menengadahkan wajahnya ke bawah.
Seperti melihat kenangan di masa dulu bersama anaknya.Terlihat Mirza berlari dengan handuk melekat dipinggangnya, sehabis mandi, dan Prilly mengejarnya sambil membawa pakaian.
Saat Prilly mengerjap, bayangan itu hilang.
Ya, itu hanyalah halusinasinya.
Tubuhnya merosot ke lantai, Prilly menggigit bibir bawahnya, tetes demi tetes air mata, mengalir dipipinya." Izaa.., mama kangen sayang.., ini udah hari ketiga kamu pergi ninggalin mama, mama kesepian Za.. " Lirihnya menempelkan kepala ke undakan lantai atas.
*
*
Maliq bermain mobil - mobilannya tanpa senyuman, membelokan stir kesembarang arah, hingga....
Prakk
Sebuah robot terlindas mobilnya, membuat tangan robot itu patah dan dadanya pecah.Maliq segera turun, mengambil robotan yang tak sengaja di rusaknya.
" Ni lobot ecayangan dek Iza (Ini robot kesayangan adek Iza) " Ocehnya memperhatikan tangan robot " Mayik lucakin lobot na (Maliq rusakin robotnya) " Gumamnya.Prilly tiba - tiba ada dihadapannya " Robot Iza! " Serunya merampas dari tangan Malik.
" Kamu!, kenapa robot ini bisa rusak? " Geramnya menahan amarah.Maliq menunduk takut " Lobot na lucak ena bum Mayik (Robotnya rusak kena mobil Maliq) "
" Kamu emang anak gak tau diri!!, setelah kamu membuat adikmu Mati!, kamu juga ingin memusnahkan kenang - kenangannya!, HAH!! " Bentaknya keras.Maliq menangis ketakutan, kedua tangannya bergetar " Mafin Mayik ma.. (Maafin Maliq ma) "
" Ada apa lagi ini? " Ali datang memakai stelan jas lengkap dengan tas kerjanya, sehabis pulang kerja." Maliq! " Ali mendekat ke arah anaknya, yang lansung disambut oleh Maliq, dengan memeluk kakinya sambil menangis.
" Dia!, anak gak tau diri yang selalu kamu bela!, merusak robotan Mirza " Jelas Prilly menahan amarah di depan suaminya.
" Ay, itu hanyalah hal sepele, bisakah kamu menegurnya dengan pelan, jangan membentaknya, dia ketakutan ay " Ucap Ali dengan sabar.
" Tapi Ay!, dia merusak robot kesayangan Iza!, dia ingin menghilangkan semua kenangan Iza, agar dia bisa mengusai semuanya "
" Ay, pleass.., jangan berpikir buruk tentangnya, dia hanyalah anak kecil, dia gak mungkin berpikir seburuk itu, dia masih sangat lugu dan polos "
" Jika dia lugu dan polos, dia gak mungkin membuat adiknya meninggal karena dirinya, dia itu sengaja, agar dia bisa punya orang tua lengkap, karena kedua orang tuanya sudah.... "
" CUKUP!! " Bentakan Ali menghentikan perkataan istrinya " Berhenti berbicara seperti itu " Tegasnya menatap Prilly tajam.
Prilly tersenyum getir " Lihat anak pintar!, berkat kau!, dia menjadi seperti dulu lagi, dia membentakku karena kau!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Not My Mom And Dad
FanfictionMaliq, malaikat kecil yang datang ke kehidupan rumah tangga Ali dan Prilly Mengubah segalanya, menimbulkan kembali cinta yang tadi perlahan akan memudar, menghilangkan pertengkaran yang selalu ada, menghapus keegoisan mereka, Dan menggagalkan perpi...