1.8 New person

403 62 55
                                    

Yahh punten baru skrng diupnya, tapi tenang aku update langsung 2 part kok, sbg tanda minta maaf juga kmrn malah php π_π tadinya mau 3, tapi lagi males ngetik:'

Yahh punten baru skrng diupnya, tapi tenang aku update langsung 2 part kok, sbg tanda minta maaf juga kmrn malah php π_π tadinya mau 3, tapi lagi males ngetik:'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Lapangan SMA GALAXY tengah ramai, itu berarti tandanya akan ada sebuah pengumuman. Jika semua siswa berkumpul di lapangan atau aula besar, maka mereka akan datang sembari membawa tasnya, sebab biasanya jika pengumuman langsung seperti ini akan langsung dipulangkan.

Di antara siswa-siswi yang menunggu sambil berbincang, ada Azril yang masih saja mencari keberadaan pujaan hatinya. Dia gusar, demi menemukan Rila dirinya bahkan sampai mengabaikan teriakan kedua temannya yang menyuruhnya kembali.

Ada sesuatu yang harus ia beritahu kepada Rila, dan itu sangat penting baginya.

"Ini kumpulan anak dua belas mipa dua, kan?" tanya Azril kepada salah satu siswi yang tertawa bersama temannya.

Gadis itu menoleh seraya menghentikkan obrolan. "Iya, kenapa?"

"Rila-nya ke mana yah?"

"Kurang tau deh, tapi kayaknya ke toilet dulu. Mau ngapain? Kali aja gue bisa sampein ke dia."

Azril menggeleng, menolak tawaran. "Gak perlu, makasih yah. Btw, lo cantik." Lepas itu Azril kembali mencari Rila. Sementara yang dipuji Azril bukannya tersipu justru berdesis tak suka.

Belum menemukan yang dicari, Azril berhenti di dekat tiang yang jauh dari kumpulan anak-anak. Pandangannya menyapu ke lapangan, mungkin saja ada Rila yang tak sengaja ia tangkap.

"Azril?"

Azril berbalik, menunjukkan wajah bertanya-tanya kepada gadis yang tadi menyebut namanya.

"Siapa yah?"

Gadis itu mengulurkan tangan yang hanya ditatap tak minat oleh Azril. "Gue Fina, anak baru kelas ipa satu."

"Emang bisa kelas dua belas pindah sekolah?"

Fina tersenyum dengan giginya yang putih rapih. "Orang dalem."

Tanpa dijelaskan lebih detail, Azril tahu betul apa yang dimaksud Fina.

"Lo tau nama gue dari siapa? Ada urusan apa sama gue?" Tumben-tumbenan menjadi tipikal cowok yang tak mau berlama-lama, nyatanya Azril sangat gemar berbasa-basi, pria itu langsung bertanya apa tujuan Fina menghampirinya. Padahal Fina cantik.

"Gak ada urusan apa-apa, sih. Cuman pengen kenalan aja." Fina mengusap tengkuknya canggung. "Gak boleh yah?"

"Boleh, sih," kata Azril. Jari jemari Azril menyugar rambut legamnya membuat auranya kian menguat. Terlebih Fina yang berada di dekatnya nyaris menahan napas.

"Kalo gitu gue boleh minta nomor lo gak?" tanya Fina dengan mata yang masih terpaku pada Azril.

Azril menaikan alisnya sebelah. "Buat apa?"

Felicity [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang