Vote komennya^^
***
"Al, gue berangkat yah. Tadi bikin sarapan tapi telornya gosong, jadinya gue siapin sandwich isi sayuran sama sosis aja," ucap Rila sembari memasang sepatu olahraganya terburu-buru.
Sementara lelaki yang masih terbungkus selimut tebal dengan posisi membelakangi Rila masih asik tertidur tanpa tahu jika Rila tengah berbicara padanya. Al tenang tidak merasa terganggu akan suara lantang Rila membuat gadis itu mendengus sebal.
"Woyy Al bangun!!" Rila melemparkan bantal ke arah Al yang mulai terusik dari tidurnya.
"Gak ada bedanya lo sama cowok lain, kebo!"Al melenguh, bergerak tak nyaman tatkala teriakan Rila mengalun berisik ke dalam telinganya. Matanya sedikit terbuka, membiasakan dari cahaya lampu supaya dapat cepat melek.
Kepalanya tergerak memberi isyarat kepada Rila, tadi dirinya masih belum sadar betul jadi tidak mendengar jelas perkataan Rila.
"Gue mau berangkat, di meja ada sandwich, kalo mau nambah bikin aja sendiri." Rila mengaitkan tali tas dengan lengannya,
Meski sedikit barang yang dibawa, tapi lumayan berat untuk dipikul."Masih jam enam," kata Al melirik jam dinding di kamar.
"Ya emang, lo lupa sekarang gue mau lomba? Tempatnya lumayan jauh, sejamlah buat nyampe." Gadis berkuncir satu itu berkacak pinggang dengan bibir mendecak keras.
Di depannya Al malah kembali tidur, justru semakin nyenyak. Rila kira Al itu laki-laki rajin yang setiap pagi sudah olahraga kecil, atau melakukan aktivitas lain selayaknya cowok ber-cover keren.
Namun perkiraan Rila dipatahkan begitu saja semenjak mereka menikah dan tinggal satu rumah, Al sangat pemalas. Terkadang dia hanya mandi satu kali sehari, anehnya bau badan Al masih tercium wangi walau diendus dalam jarak 5 meter. Entah Al saat mandi memakai sabun apa atau menggunakan parfum begitu banyak.
"Abqari Koala Delardo bangun! Kebiasaan banget lo abis shalat subuh tidur lagi!" dengus Rila, matanya perih melihat Al yang terus-terusan tidur.
"Nanti rezekinya dipatok ayam, lo bilang sekarang mau ke kantor!"
"Gak jadi."
"Kenapa?"
"Dah diurus sama pak Abiya."
"Lama-lama pak Abiya yang ngambil alih cabang itu!" Sebab geram, Rila kembali melempari guling hingga Al berbalik dan mendelik.
"Kalo mau nonton sekalian bawain gue baju main soalnya gue mau langsung pergi sama dua sejoli," kata Rila sambil membuka gorden.
"Denger gak lo, Al?" Si Tampan hanya berdeham seperlunya agar Rila tidak lagi berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Felicity [New Version]
Genç Kurgu[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!] Judul lama: ABQARILA Al itu dingin. Al itu cuek. Al itu pintar. Sangat jauh berbeda dengan Rila yang memiliki sifat ceria dan hiperaktif. Keduanya tidak dekat, sampai sesuatu yang tak mereka ketahui, suatu insiden yang me...