01. A Letter to You

2.9K 418 31
                                    

1 vote dan komen kalian sangat berharga.
Happy reading

°°°

Lelaki manis itu mempercepat langkah kakinya setelah melihat jarum panjang pada jam dinding sekolah telah mengarah ke angka 12. Masih ada waktu sekitar sepuluh menit untuk menyantap makan siang.

Dari kejauhan, Sunghoon dapat mendengar suara sorak-sorai dan gelak tawa yang membisingkan telinga. Tampaknya, sesuatu yang besar baru saja terjadi di kantin. 

Ketika melewati lorong-lorong kelas, Sunghoon sempat bertemu dengan teman-teman seangkatan yang dikenalnya. Alih-alih menyapa, mereka tertawa kecil saat berpapasan dengan Sunghoon, membuat lelaki itu mengernyit. Apa ada yang salah dengan dirinya hari ini? Sunghoon mendengus, kemudian memutuskan untuk pergi ke toilet, untuk memeriksa tampilannya di cermin.

Sunghoon merapikan dasi seragamnya. Lalu ia memandang sosok bayangan dirinya di kaca. Pakaian rapi, wajah tampan, rambutnya pun ditata dengan baik. Entah apa yang membuatnya ditertawakan hari ini. Sunghoon menggeleng pelan, kemudian kembali bergegas ke kantin sekolah.

Sesaat dirinya masuk ke dalam kantin, semua orang yang ada di situ menengok dan melihat ke arahnya dengan tatapan yang cukup aneh. Lagi-lagi, ia bertanya dalam hatinya, Apa yang baru saja terjadi?

Lalu, di tengah-tengah kantin, Sunghoon dapat melihat kakak kelasnya--Heeseung Adhitama atau yang biasa dipanggil Kak Seung, tengah berdiri di atas meja sambil memegang secarik kertas beserta amplopnya. Lelaki itu tampak sangat girang ketika menyadari kehadiran Sunghoon.

"Inilah dia, tamu utama kita!" ujar Kak Heeseung keras sembari menatap Sunghoon, membuatnya kebingungan. Sunghoon melihat ke sekeliling kantin dan menemukan beberapa siswa ada yang tertawa sambil menunjuk-nunjuk dirinya, membuat Sunghoon mengerutkan dahi. Ia masih belum memahami apa yang baru terjadi. Di sisi kantin yang lain, ia juga menemukan beberapa siswa yang ternganga--tampak terkejut dan sisanya tampak seru bergosip ria. 

Sunghoon menatap Heeseung dengan curiga, takut kakak kelasnya itu baru saja melakukan hal-hal yang aneh mengenai dirinya. Lalu, ia segera bergegas dan menyambar kertas serta amplop berwarna merah muda dari tangan Heeseung.

"Wesss, santai dong Hoon," ucap Heeseung membuat Sunghoon berdecak kecil. Lelaki itu tidak peduli. Sunghoon kemudian berjalan mendekati meja teman-temannya. Jungwon Savian dan Sunoo Alvaro--yang daritadi sudah melambaikan tangan ke arahnya.

"Artis kita dateng nih, Won," ujar Sunoo menyeringai, sambil menyenggol bahu Jungwon. Jungwon yang disenggol itu mendengus, kemudian membuat isyarat yang menyuruh Sunoo diam. 

Sunghoon lalu duduk di kursi tepat di sebelah Sunoo.

"Lama juga ya, Kak Hoon dipanggil Bu Erika-nya," ucap Jungwon yang dibalas dengan anggukan oleh Sunghoon.

"Sekalian ke toilet dulu tadi," balas lelaki itu pelan. Jungwon ber-ooh kecil.

Kemudian, Sunghoon menatap amplop yang dipegangnya. Di depan amplop, terdapat tulisan;

Untuk: Sunghoon Pradigta

"Ini apaan sih? Buat gue kan ya?"

Kedua temannya itu mengangguk. "Ngga ada yang namanya Sunghoon di sekolah ini selain lo, Kak," ujar Jungwon sembari menyeruput es teh miliknya. Sunghoon mengangguk. Betul.

"Tapi, gue ngga ngerti deh ini surat apaan. Mana Kak Heeseung dari tadi ngeliatin gue terus," ujar Sunghoon sembari melirik Heeseung yang sedang duduk di pojok kantin sambil nyengir menatap Sunghoon. "Serem bener. Jelasin, dong," pinta Sunghoon kemudian matanya fokus ke amplop serta surat di tangan. Amplopnya tipis dengan kertas bermotif hati kecil berwarna pink. Membalik amplop itu, Sunghoon dapat melihat sticker hati sebagai segel; seperti yang biasa ia lihat di film-film romantis. 

Our Secret World | JayhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang