"Dia kearah gudang belakang sekolah 5 menit lalu terus diikutin sama geng Zefarni penggemar berat lo." Kata Iqbal terburu-buru.
"Oke thanks Bal, gua kesana skarang." Ucap Nathan sambil mengakhiri panggilan dan berlari kearah gudang belakang.
...
"Ka Nathan?" Seru Ica sambil melangkahkan kaki masuk kedalam gudang yang gelap."Wow, berani banget yaa lu." Kata seorang perempuan dengan bertepuk tangan.
"Kunci pintunya." Perintah perempuan itu kepada 2 orang dibelakangnya.
"Loh, kakak temennya ka Nathan kan? Yang kemaren di kelas?" Tanya Ica ketakutan.
"Gua pacarnya Nathan dan berani-beraninya lu ngerebut Nathan dari gua." Kata perempuan itu dengan nada kasar dan tatapan sinis.
"Ica kan nama lu? Gua Zefarni, kakak kelas lu." Katanya sambil melangkahkan kaki kearah Ica.
"Ta-tapi aku ga punya hubungan apa-apa sama Ka Nathan kak." Kata Ica ketakutan.
"TAPI LU KEGATELAN BANGSAT! NGAPAIN LU PULANG BARENG NATHAN HAH?" Teriak Zefarni sambil memegang dagu Ica dengan kasar.
"Ma-maaf kak." Ucap Ica dengan air mata yang mulai jatuh membasahi pipinya."
"Lu cantik si, tapi sayang. GATEL." Ucap salah satu teman Zefarni bernama Alice.
"Yoiii" sahut satu teman lainnya.
"Alice, Xenia. Lakuin tugas kalian. Iket dia, lepasin kancing bajunya, dan jangan lupa bikin dia kayak adonan kue." Perintah Zefa sambil menatap tajam Ica yang sedang tertunduk menangis.
"Lepasin aku kak, aku minta maaf" Ucap Ica yang tak dipedulikan oleh Zefa dan kawan-kawannya.
"Yuk, Cabut. Udah beres nih." Kata Alice sambil melangkah mundur menuju pintu gudang.
"Awas aja lu ngadu ke Nathan. Inget, bakalan lebih parah dari ini." Kata Xenia tajam."
...
Ica menangis tak karuan, sakit, bingung, takut. Semuanya melekat dalam waktu yang bersamaan.
"ICAAAA" Teriak Nathan yang saat itu memasuki gudang dan melihat Ica dalam keadaan kotor, terikat, dan menangis.
"Ka Nathan, stop disitu." Kata Ica menunduk dengan mata merah dan sembab.
"Baju gua kebuka kak, gua malu." Lanjut Ica.
"Lu pikir gua bakal apa-apain lu? Lu masih beranggapan gua bakalan jahatin lu?" Kata Nathan sambil berjalan mendekati Ica.
"Sini. Ga usah malu sama gua." Nathan berlutut dihadapan Ica sambil memasang kancing baju Ica.
"Kak, gua boleh pinjem hoodie lu ga? Baju gua basah, bisa transparan." Kata Ica sambil menatap Nathan dengan mata berkaca kaca.
"Sini gua lepasin dulu tali yang ditangan sama kaki lu." Kata Nathan sambil melepaskan tali yang terikat ditangan dan kaki Ica.
"Makasii ya kak" Kata Ica.
"Nih. Pake hoodie gua." Kata Nathan sambil menyodorkan hoodie hitamnya kepada Ica.
"Maaf Ca. Gua telat datang." Kata Nathan yang membuat Ica kaget saat Nathan menarik Ica kedalam pelukannya.
"Tapi badan gua kotor kak, ntar lu kotor juga kalo meluk gua kek gini." Kata Ica perlahan.
"Ga peduli." Jawab Nathan singkat.
"Buruan pake hoodienya. Gua tunggu diluar." Kata Nathan sambil berjalan keluar gudang.
"Iya kak." Jawab Ica singkat.
"Bal, gua minta tolong. Lu catet nama-nama cewek yang lu liat tadi ke gudang." Isi Pesan Nathan yang dikirimkan ke chat group "Shriners"
"Zefarni, Alice, Xenia. Tuh Nat nama namanya." Balas Iqbal cepat.
"Wah wah, bakal ada pertunjukan nih besok. Yang seru ya Nat." Pesan Aldo.
"Emang mereka ngapain Ica Nat?" Tanya Iqbal kepo.
"Mau jadi malaikat pelindung nih si Nathan." Balas Aldo dengan emotikon ngakak.
"Woi serius dulu lu Do." Kata Adit yang sejak tadi menyimak pembicaraan.
"Nat. Woi. Read doang lu." Pesan Iqbal.
"Mereka ngejahatin Ica tadi di gudang." Balas Nathan.
"Terus? Kok lu minta nama-nama mereka yang ngejahatin Ica? Kan ga ada urusannya sama lu?" Tanya Aldo lancang.
"Nat. Lu suka sama Ica?!" Tanya Adit.
"Pada kepo semua yaa bund." Jawab Iqbal mencairkan suasana.
"Gua mo ngeluarin cewek-cewek yang tadi ngejahatin Ica di gudang." Balas Nathan.
"Wah, bener kan. Lu mulai suka sama si Ica Nat. Dan gua ga tau mau dukung lu apa ga. Tergantung lu mo traktir apa ga sii." Pesan Aldo.
"Nat. Lu suka sama Ica?" Tanya Adit serius.
"Kepo lu pada. Belom suka, ga tau kedepannya bakalan suka apa ga." Jawab Nathan yang membuat ketiga temannya bersamaan membalas.
"HAH?" Balas Adit, Aldo, dan Iqbal bersamaan.
"Yaudah, apapun keputusan lu, kita dukung Nat."
"Yoii bro" Pesan Adit yang menjadi akhir percakapan group chat geng "Shriners"
...
"Ica? Lama banget si." Teriak Nathan dari luar gudang.
"ICA WOI. LU BUDEK YA." Teriak Nathan yang kedua kalinya.
"Woi Ca, masang hoodie doang sampe 10 menit? Gua masuk yaa." Teriak Nathan ketiga kalinya.
Setelah itu Nathan masuk ke gudang dan...
---
JANGAN LUPA VOTES YAA BIAR GUA SEMANGAT WALAUPUN MASIH AMATIR :)
TEKAN TOMBOL BINTANG DI BAWAHBOLEH TAG TEMAN KALIAN SUPAYA MEREKA IKUTAN BACA :)
JANGAN LUPA SISIPIN KOMENTAR GIMANA SAMA PART INI?
---
OKE. SEE U IN THE NEXT PART :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy For A Simple Girl (SEASON 1)
Любовные романы[Follow akun ini dulu sebelum baca] (Beberapa part sudah di hapus untuk kepentingan penerbitan) Athalla Nathan Raja Manik . Kerap dipanggil Nathan. Pria pemilik kepribadian ganda ini terlahir dari keluarga kaya raya tetapi kurang mendapat kasih saya...