PULANG

43.2K 5.1K 856
                                    

"Ayo" sahut Nathan sambil menarik pergelangan tangan Ica.

"Gini amat yaa, jalan sama anak pemilik sekolah. Diliatin dari ujung kaki sampe kepala, untung aja gua cantik walaupun rada malu" kata Ica dalam hati dengan percaya diri.

"Sini, gua pasangin helmnya" kata Nathan kepada Ica yang sedang bingung melihat keadaan sekitar.

"Em, gausah kak, bisa sendiri kok" tolak Ica sambil mengambil helm yang ada di tangan Nathan.

"Kalo gua bilang sini ya sini! Lu lupa utang lu apa?" Kata Nathan yang mendekati Ica dengan tatapan tajam serta senyum licik.

"I-iya yaudah kak." Jawab Ica dengan terbata-bata.

Dijalan Nathan mengendarai motornya dengan santai.

"Besok pagi gua jemput." Kata Nathan singkat.

"Hah? Apa kak? Ga denger." Jawab Ica sambil menaikan volume suaranya.

"BUDEK YA LU? GUA BILANG BESOK PAGI GUA JEMPUT. GA ADA PENOLAKAN!"

Teriak Nathan yang membuat Ica mematung kemudian mencerna kembali kata-kata yang keluar dari mulut Nathan.

"Iya kak" jawab Ica singkat.
"Kenapa si gua harus nabrak anak pemilik sekolah. Ganteng si ganteng, tapi songong banget." Kata Ica dalam hati.

"Tuh kak, rumahnya disitu." Tunjuk Ica ke arah rumah cat putih.

"Oke. Jangan lupa besok gua jemput." Ucap Nathan dengan nada datar.

"Iya kak, makasi udah nganterin pulang" Kata Ica sambil tersenyum manis.

"Gua pulang" Jawab Nathan setelah melihat senyum Ica.

...

"Gila ga bisa nyangkal kalo senyumnya emang manis banget" tanpa sadar Nathan memuji Ica dalam hati.

*Ting
Bunyi ponsel Ica yang membuat moodnya berubah drastis. Bagaimana tidak chat tersebut berasal dari seorang anak pemilik sekolah yang sedang bermasalah dengannya.

"Kerjain tugas gua, besok dikumpul."
Isi chat yang membuat Ica ingin melempar ponselnya.

"Tapi kak. Ga ngerti sama pelajarannya." Ica mengirim pesan tersebut kepada Nathan.

"Ga mau tau, besok harus selesai." Balas Nathan dengan cepat.

"Keturunan dajjal apa gimana si nih orang." Ucap Ica dalam hati.

...

"Akhirnya... bisa nafas dengan lega." Ica menarik nafas lega lalu kemudian bangkit dari meja belajarnya, dan beranjak ke tempat tidur.

06.30
"Permisi, selamat pagi." Sapa Nathan dengan sopan.

"Pagi." Dengan senyum dan tatapan kebingungan, Bunda Ica menjawab sapaan Nathan.

"Ica ada tan?" Tanya Nathan halus.

"Temennya Ica ya? Bentar yaa tante panggilin." Jawab Bunda dengan tatapan senang, lalu masuk kedalam rumah.

"Icaaaa... Ada temen tuh di depan." Teriak Bunda nyaring.

"Iya bund, bentar lagi Ica turun." Jawab Ica singkat.

"Bunda, Ica berangkat dulu yaa." Ucap Ica setelah minyium punggung tangan milik bundanya.

"Tante, kita ke sekolah dulu yaa." Lanjut Nathan yang juga dengan santai menyalim bunda dengan cara yang sama seperti Ica.

Melihat ekspresi bunda, Ica merasa bunda seertinya senang akan kehadiran Nathan. Bagaimana tidak, seprang Nathan yang cuek, dingin, keras dan badboy seketika berubah menjadi softboy saat di depan Bunda.

...

"Ayo naik." Ucap Nathan yang tengah duduk diatas motor ninja hitamnya.

"Udah kak." Jawab Ica.

"Ga ada yang kelupaan kan? Kita jalan sekarang. Pegangan." Perintah Nathan dengan nada sedikit ditekan.

Dengan spontan tangan Ica memeluk pinggang laki-laki tersebut.
Dijalan sangat ramai, tetapi tidak ada pembicaraan antara keduanya. Ica yang sadar akan hal itu merasa canggung dan tidak nyaman, tetapi dilain sisi Ica juga tidak mau mengajak laki-laki itu bercerita.

"Kak, gua turun didepan aja yaa" pinta Ica kepada Nathan.

"Di parkiran" Jawab Nathan singkat.

"Ga usah kak, gapa-"

"Kalo gua bilang di parkiran, ya parkiran! ngerti kan?" Nathan memotong Ica saat berbicara.

"Yaudah deh kak." Jawab Ica dengan pasrah.

"Tuhkan, banyak yang liatin kalo sama ka Nathan" gerutu Ica dalam hati.

"Oi Caaa" teriak Tasya yang membuat Ica ingin bersembunyi dari kepolosan seorang Tasya.

"Eh Oi" sapa Ica gugup.

"Sama siapa lu?
OHH KA NATHAN. WAW HAIII KAK" seru Tasya dengan heboh yang membuat Ica mematung dengan malu.

"Tas, kelas yuu. Bentar lagi masuk tuh." Kata Ica dengan niat untuk mengalihkan pembicaraan Tasya sebelum ia bertanya banyak hal.

"Eh, apaan main pergi? PR gua mana?" Tanya Nathan saat Ica hendak melangkahkan kakinya menuju kelas.

"O-oh iya kak, ini udah selesai kak" jawab Ica sambil membuka tas dan mengambil buku milik Nathan itu.

Tasya menatap bingung keduanya, menyadari hal itu Ica langsung bergegas kearah kelas, tapi saat berbalik dan melangkah.

*BUGHHH

Nathan yang sedang memeriksa bukunya, langsung terfokus kepada Ica yang pingsan tepat beberapa langkah di depannya.

Dengan langkah cepat Nathan kearah Ica, diikuti Tasya sahabatnya.

"Caa. Icaa bangun" teriak Tasya panik melihat sahabatnya tergeletak dipinggir lapangan.

"ICAA, LU KENAPA?! BANGUN WOI" teriak Nathan sambil berusaha membangunkan Ica yang setengah dari tubuhnya berada dalam pelukan Nathan.

---

JANGAN LUPA VOTES YAA BIAR GUA SEMANGAT WALAUPUN MASIH AMATIR :)
TEKAN TOMBOL BINTANG DI BAWAH

BOLEH TAG TEMAN KALIAN SUPAYA MEREKA IKUTAN BACA :)

JANGAN LUPA SISIPIN KOMENTAR GIMANA SAMA PART INI?

---

OKE. SEE U IN THE NEXT PART :)

Badboy For A Simple Girl (SEASON 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang