RUMAH SAKIT

34.2K 3.6K 1.4K
                                    

Ketiganya berjalan keluar dari ruang kelas menuju ke ruang osis yang berada di lantai dua paling pojok.
Setelah sampai di depan pintu ruang osis, Ica menyuruh kedua sahabatnya untuk menunggunya diluar.

*Toktoktok

"Permisi kak." Ucap Ica.

"Masuk." Ucap ketua osis yang sedang merapikan buku.

"Em, kakak manggil saya ya?" Tanya Ica gugup.

"Iya. Lo yang namanya Rachel Novica dari kelas X MIPA 1 kan?" Tanya ketua osis sambil menatap Ica.

"Iya kak." Jawab Ica singkat.

"Kenalin gua Alvaro dari XII MIPA 1." Ucap Alvaro mengulurkan tangannya untuk salaman.

"Ohiya kak." Sahut Ica tersenyum sambil menerima salaman ketua osis.

"Kalau boleh tau, kakak manggil saya kesini ada apa ya?" Tanya Ica.

"Ohiya. Gua mau lu jadi panitia nanti acara pensi akhir semester 1 nanti." Ucap Alvaro.

"Lo mau ga? Gua harap si lo ga nolak, soalnya gua denger lu termasuk anak pinter di kelas." Lanjut Alvaro.

"Oh, harus saya ya kak?" Tanya Ica.

"Yaa, gua si cuma berharap lo mau. Tapi kalo lo ga mau gapapa." Jawab Alvaro.

"Oh yaudah deh kak, saya mau." Sahut Ica karena tidak enak menolak.

"Yaudah. Mantep. Isi nomor whatsapp lo, ntar gua kirimin apa aja yang harus lo buat." Ucap Alvaro sambil menyodorkan ponselnya.

"Nih kak. Udah." Sahut Ica mengembalikan ponsel milik ketua osis.

"Oke, lo boleh pergi sekarang." Ucap Alvaro.

Ica membalikan badannya lalu melangkahkan kaki keluar dari ruang osis.

"Berarti bukan dia secret admirernya." Ica membatin.

Melihat Ica keluar dari ruang osis, kedua sahabatnya langsung mendekatinya.

"Gimana gimana?" Tanya Audi penasaran.

"Ayo ke kelas dulu, takut ntar ketauan." Jawab Jca menarik tangan kedua sahabatnya.

...

"Jadi, bukan dia secret admirernya." Ucap Ica menatap kedua temannya secara bergantian.

"Bukan ka Alvaro?" Tanya Tasya memastikan.

"Ho'oh." Sahut Ica.

"Berarti ka Nathan dong." Ucap Audi.

"Ih masa ma Nathan gitu? Secara dia kan badboy, ngapain harus pake surat-suratan gitu. Trus kan ka Nathan bisa ngomong langsung ke Ica." Ucap Tasya.

"Ya kan siapa tau Nathan bingung cara ngomongnya gimana." Sahut Audi.

"Eh tapi gua penasaran ka Nathan kemana ya hari ini." Ucap Ica.

"Coba lu hubungin dia kali aja udah aktif." Ucap Audi.

"Iya bentar." Ucap Ica sambil mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi Nathan.

"Masih ga aktif." Lanjut Ica.

"Tas, lu follow kan anak geng the shriners? Coba deh lu dm trus tanyain." Ucap Audi menatap Tasya.

"Mau yang mana nih? Adit, Aldo atau Iqbal?" Tanya Tasya.

"Terserah deh. Buruan Chat." Ucap Audi kesal.

Aldo_

Natasya_Zefanya : Hai kak. Maaf ganggu.

Badboy For A Simple Girl (SEASON 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang