Sepanjang jalan Ica terdiam. Bertanya-tanya di dalam hati.
"Ca... Lu gapapa kan?" Tanya Tasya pelan.
"Udah, santai aja kali hahaha, kan bukan siapa-siapa." Jawab Ica tertawa kecil.
"Udah lu kalo mo curhat atau nangis juga gapapa kali Ca. Kita tuh tau lu mulai naksir sama Nathan. Ga usah disembunyiin." Sahut Audi menatap Ica sekilas sambil mengendarai mobilnya sedang.
"Iya Ca, bener tuh kata Au." Ucap Tasya pelan.
"Ah engga koo. Udah lah ga usah sad gitu kali woi, jangan kek putus cinta." Ucap Ica tertawa paksa.
"Iya dah iyaaa. Tapi nanti kalo ada apa-apa curhat yaa, jangan di simpen sendiri, inget kita selalu ada buat lu." Kata Tasya sambil memeluk Ica erat.
"Iyaaaa, Iyaaaa." Jawab Ica tersenyum membalas pelukan Tasya.
Setelah sampai di depan rumah, kedua sahabat Ica berpamitan untuk pulang. Ica melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah dan melihat bunda sedang duduk menonton.
"Loh, cepet banget nongki nya nak. Temen kamu mana?" Tanya bunda melihat Ica masuk kedalam rumah.
"Eh haii bund, temen Ica udah pada pulang tuh barusan." Jawab Ica tersenyum.
"Bentar amat nongkinya? Pulang-pulang wajahnya letih gitu. Ada apa?" Tanya bunda penasaran.
"Hehehe ga kok bund. Capek aja terus harus pulang cepet karena ada tugas yang mo dikumpulin besok." Jawab Ica berbohong.
"Ohiya bund, ini uang yang bunda kasih masih utuh." Lanjut Ica menyodorkan uang 500 ribu dari kantongnya.
"Oh? Kamu ga pake untuk belanja apa gitu?" Tanya bunda.
"Nanti aja deh bund, lagi ga pengen belanja." Jawab Ica sambil menaiki anak tangga menuju kamarnya.
"Ica ke kamar dulu ya bund. Bunda cepet tidur. Jangan begadang. Love you bund." Ucap Ica tersenyum memberi finger heartnya kepada bunda.
...
Setelah sampai dikamar, Ica membuka jendela kamarnya. Melihat pemandangan langit malam dengan banyak bintang di langit.
"Tadi itu siapa ya?" Tanya Ica dalam hati.
"Loh. Ga usah dipikirin bego. Dia bukan siapa-siapa lu. Sadar Ca" Ucap Ica tersadar akan lamunannya.
*Ting
Bunyi ponsel Ica yang menandakan pesan baru whatsapp. Ica membiarkan hal itu karena malas beranjak mengambil ponselnya yang masih ada di dalam tasnya.
Setelah hampir satu jam Ica duduk menatap langit malam, Ica beranjak menuju kamar mandi. Membersihkan mukanya lalu memakai sedikit skincarenya.
Saat ingin mengambil ponselnya dengan niat membalas pesan yang masuk satu jam lalu, tiba-tiba ada panggilan masuk dari Sumber Masalah yaitu Nathan.
Ica bingung harus menerima panggilan atau menolak, tapi rasa penasarannya lebih besar.Sumber Masalah
Rachel Ica : kenapa?
Sumber masalah : ga sopan banget lu
Rachel Ica : Iya to the point aja kak, lu kenapa?
Sumber masalah : besok gua jemput, jangan telat.
Rachel Ica : Ga usah, gua dianter sama bunda besok.
Setelah Ica menyelesaikan perkataannya, Ia langsung mengakhiri panggilan tersebut tanpa mendengarkan perkataan Nathan selanjutnya.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy For A Simple Girl (SEASON 1)
Lãng mạn[Follow akun ini dulu sebelum baca] (Beberapa part sudah di hapus untuk kepentingan penerbitan) Athalla Nathan Raja Manik . Kerap dipanggil Nathan. Pria pemilik kepribadian ganda ini terlahir dari keluarga kaya raya tetapi kurang mendapat kasih saya...