Dengan langkah cepat yang hampir dibilang berlari, Ica sampai di depan kantin dengan wajah pucat.
"Lama banget woi" kata Audi sambil menggeser kursi untuk diduduki oleh Ica.
Ica terdiam beberapa saat, lalu menatap serius kedua temannya.
"Gu-gua ketemu cogan di depan toilet. Ta-tapi first impression gua sama dia ga bagus." Kata Ica dengan serius.
"First impression ga bagus? Emang lu ngelakuin apa? Lu liat dia pipis gitu?" Tanya Audi dengan polos sambil memainkan ponselnya.
"Ih bukan gitu." Jawab Ica kesal.
"Yaudah, lu cerita makanya biar kita tau." Pinta Tasya tegas disertai rasa penasaran.
"Jadi tadi tuh gua kan buru-buru, terus gua ga liat jadinya gua tabrak dari belakang gitu. Tapi dia ga jatoh kok, malah gua yang jatoh." Jelas Ica.
"Lah gitu doang mah, b aja kali Ca. Nih bekal lu makan dulu." Kata Tasya sambil menyodorkan kotak bekal milik Ica.
"Udah gua makan separoh, besok-besok bawa lagi yak. Salam sama mama lu." Kata Audi yang masih sibuk dengan ponselnya.
"Tapi tuh cogan natap gua dengan tatapan yang susah gua artiin." Ujar Ica dengan tatapan meyakinkan kedua temannya.
"Yaudah, ntar tunjukkin dah yang mana cogannya." Kata Audi sambil menaruh ponselnya diatas meja dan mengambil semangkok bakso yang sudah dipesan.
"Buru abisin makanan kalian, gua udah selesai." Kata Tasya.
"Kenyang banget. Yuk balik kelas" Ajak Ica sambil berdiri meninggalkan meja.
"Skuylah cabut"
Tiba-tiba langkah Ica terhenti. Ia membalikan badan kearah kedua temannya.
"Itu woi yang duduk di koridor depan kelas XII IPS 5." Kata Ica dengan suara kecil dan muka yang memberi kode.
"Yang itu?" Tanya Tasya sambil menunjuk kearah cowok yang Ica maksud dengan muka polosnya.
"Ya jangan dinujuk gitu bego." Kata Audi dengan nada yang sedikit ditekan lalu memberi kode dengan mata bulat kearah Tasya.
"Tasya bego banget sumpah." Kata Ica ketus.
"Itu Kak Nathan Ca. Anak pemilik yayasan sekolah kita." Jelas Tasya yang membuat Ica dan Audi penasaran.
"Cerita di kelas aja yuk" Ajak Ica sambil melangkahkan kakinya kearah kelas mereka.
"Woi buruan, gua penasaran." Teriak Ica yang sampai duluan di kelas.
"Jadi, setau gua dia anak pemilik yayasan sekolah kita. Orangnya cuek banget pokoknya, tapi pinter sih." Jelas Tasya dengan serius.
"Lu tau darimana?" Tanya Audi meremehkan.
"Jadi dia tuh dulu kakel gua pas SMP, jadi gua tau dikit." Jawab Tasya sambil menatap Audi.
"Kok lu diem Ca?" Tanya Audi.
"Kayaknya gua masuk kedalam suatu masalah deh udah nabrak anak pemilik sekolah." Kata Ica dengan gugup dan takut.
"Gapapa. Kan lumayan tuh cogan." Jawab Audi enteng.
"Hahaha bener tuh Ca." Seru Tasya mendukung Audi.
...
"WAW, tumben banget seorang Nathan ga marah pas ditabrak sama orang. Apa karena orang itu cantik?" Kata Aldo yang melihat kejadian di depan toilet.
"Emang si Nathan kenapa Do?" Tanya Iqbal.
"Ditabrak cewek cantik tadi, kayaknya si anak baru adek kelas." Jelas Aldo dengan enteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy For A Simple Girl (SEASON 1)
Romance[Follow akun ini dulu sebelum baca] (Beberapa part sudah di hapus untuk kepentingan penerbitan) Athalla Nathan Raja Manik . Kerap dipanggil Nathan. Pria pemilik kepribadian ganda ini terlahir dari keluarga kaya raya tetapi kurang mendapat kasih saya...