Hari ini mereka sudah sampai di gerbang desa konoha. Mereka sudah pulang ke rumah masing masing begitu pun dengan Sakura dan Kakashi. Jujur Sakura tidak tahu apa yang ada di dalam dirinya karena ia terus merasa canggung dengan Kakashi.
Apalagi semenjak semalam ia ijin untuk tidur di bahu Kakashi. Baru sekali ia ijin seperti itu biasanya ia langsung saja menyenderkan kepalanya di bahu Kakashi. Ia terus memikirkan itu dan sialnya lagi ia belum mengambil novel nya di tangan Kakashi.
Sakura menidurkan dirinya di kasur apartemennya. Memejamkan matanya ia sudah sangat lelah tapi ia juga harus bekerja. Dan ia memikirkan bagaimana caranya meminta novel itu dari tangan Kakashi.
Sakura pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dengan cepat. Ia memasak sandwich dengan sangat cepat dan memakannya juga dengan sangat cepat. Ia menutup pintu apartemen nya dan pergi ke rumah sakit konoha untuk pergi bekerja.
"Oh, jidat kau sudah datang tolong tangani pasien berikutnya aku benar benar ingin ke kamar mandi sekarang" Ucap Ino dan berlari ke kamar mandi.
"Baiklah, pasien berikutnya silahkan masuk" Ucap Sakura dengan sangat lembut.
"Yo! Sakura" Ucap Kakashi dan tersenyum kecil.
"Sensei? Bagaimana kau bisa masuk?" Ucap Sakura dengan kaget.
"Kau yang bilang pasien berikutnya boleh masuk bukan?" Ucap Kakashi dan menepuk jidatnya.
"Kau pasiennya? Kenapa? Kau sakit apa sini biar ku lihat" Ucap Sakura dan buru buru berdiri dari kursinya.
"Hanya luka" Ucap Kakashi dan menoleh pada Sakura.
Sakura menyuruh Kakashi untuk membuka baju atasnya karena luka itu terdapat di perut dan dada Kakashi. Sakura mati matian menahan pipinya yang merah. Ia juga mati matian menahan detak jantungnya yang sudah tidak karuan. Sial salahkan saja Ino karena omongannya yang membuat ku berpikir yang tidak tidak kurasa kalau aku mendengarkan kata Ino terus aku benar benar tidak waras.
Kakashi hanya menatap Sakura dengan tatapan sendu. Ia tahu bahwa Sakura menahan rasa malunya karena melihat tubuh Kakashi yang terlanjang dada ini. Bahkan saat Sakura menyentuh dada Kakashi ia juga merasakan hal yang sama kalau saja wajahnya tidak di tutupi oleh maskernya mukanya pasti sudah sangat merah. Jantungnya sangat berdetak kencang dan membuatnya merinding di sekujur badannya.
Salahkan Hormon Kakashi.
"Bagaimana kau bisa bilang ini hanya luka sensei, aku tahu ini sangat sakit bagaimana bisa kau menutupi luka ini dariku?" Ucap Sakura dan menunduk lesu.
"Tidak sakura, aku baik baik saja" Ucap Kakashi dan menaruh tangannya di atas kepala Sakura.
"Kalau kau seperti ini lagi dan menutupinya dari ku aku tidak akan mau bicara padamu lagi" Ucap Sakura dengan kesal.
"Baiklah, sekarang tolong jangan marah dulu" Ucap Kakashi dan tersenyum.
"Sensei, dimana novelku aku ingin membacanya tahu" Ucap Sakura dan merapihkan alat medisnya tersebut.
"Ah, aku lupa membawanya ada di apartemen ku nanti malam akan ku kembalikan" Ucap Kakashi dan tertawa kecil.
"Cih, curang sekali" Ucap Sakura dan memanyunkan bibirnya.
"Hm" Ucap Kakashi dengan datar.
"Sensei, ku dengar kau akan menjadi Hokage selanjutnya" Ucap Sakura dan menoleh pada Kakashi.
"Ya, perintah Tsunade-sama dan para tertua desa konoha" Ucap Kakashi dan memakai bajunya kembali.
"Ah seperti itu tapi kenapa kau terlihat tidak menyukainya? Bahkan Naruto saja sangat ingin menjadi hokage" Ucap Sakura dan mengerutkan dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Down • Kakashi And Sakura
FanfictionSakura gadis yang tumbuh menjadi sangat cantik dan sexy ia salah memahami kalau dirinya telah jatuh sejatuh jatuhnya saat Sasuke memutuskan untuk pergi dari desa setelah perang Shinobi ke 4 ia menutup hatinya rapat rapat tapi tidak di sangka ia menc...