Hari ini jantung sakura berdetak dengan sangat cepat. Pasalnya ia ingin mengatakan tentang hubungan nya dengan kakashi kepada Tsunade-sama. Sakura sudah boleh pulang dari rumah sakit beberapa pintu yang lalu. Ia sudah sembuh dan ia harus memberi tahu Tsunade-sama untuk hal ini.
Tsunade-sama melihat ke arah sakura dan menompang dagunya di tangannya dengan tatapan yang mengerikan. Jujur sakura takut untuk berbicara saat ini kalau bisa ia benar benar ingin pergi sekarang.
"Jadi apa sakura?" Ucap Tsunade-sama dengan tatapan datar.
"Aku dan kakashi-sensei akan menikah" Ucap Sakura dengan gugup.
"Kenapa? Kenapa kau memutuskan untuk menikah dengan lelaki tua itu" Ucap Tsunade-sama dengan tatapan yang sangat datar.
"Karena aku mencintainya, dan dia juga mencintaiku" Ucap Sakura dan menghela nafas dengan tenang.
"Masih ada waktu jika kau masih mau berpikir dan melarikan diri dari lelaki yang sangat sibuk itu" Ucap Tsunade-sama dan tertawa kecil.
"Tidak, Tsunade-sama keputusan ku sudah bulat aku akan menikah dengan kakashi-sensei" Ucap Sakura dan menatap Tsunade-sama.
"Baiklah, aku percaya bahwa kau memilih yang terbaik aku tidak mungkin menentang keinginan anakku" Ucap Tsunade-sama dan tersenyum.
Sakura tersenyum lega mendengar itu padahal ia sudah siap kalau Tsunade-sama memakinya atau bahkan memarahinya atau yang lainnya ia sudah siap. Tapi Tsunade-sama tidak melakukan itu ia bahkan sesekali menggoda Sakura dengan sangat jahilnya bersama Ino.
"Setelah kau memberikan laporan ini padanya, bilang suruh segera menemuiku Sakura" Ucap Tsunade-sama dan memberikan laporan rumah sakit pada sakura.
"Kenapa harus aku yang mengatarnya kan masih ada staf lain" Ucap Sakura dan memanyunkan bibirnya.
"Cepat lakukan, atau aku akan mencabut restuku untuk kalian" Ucap Tsunade-sama dan tersenyum kecil.
Sakura langsung mengambil laporan itu dan mengantarnya ke ruang hokage. Ia berjalan dengan sangat hati hati dan mengetuk pintu hokage dengan perlahan. Ia melihat ada Naruto, Sai dan Shikamaru kenapa akhir akhir ini Sai dan Naruto selalu ada di ruangan hokage.
"Oh, sakura-chan! Ada apa kau kesini? Merindukan Sensei?" Ucap Naruto dan menggoda Sakura.
"Di dalam mimpi! Aku mau mengerahkan laporan tahu!" Ucap Sakura dan memberikan laporan itu pada kakashi.
"Ini laporan bulan ini, kakashi-sama" Ucap Sakura dan tertawa kecil.
"Sakura! Sudah ku bilang berapa kali! Jangan memanggilku dengan sebutan itu" Ucap Kakashi dan menepuk dahinya.
"Baik, hokage-sama" Ucap Sakura dan tersenyum puas.
"Sakura!" Ucap Kakashi dengan kesal.
"Baiklah, maaf tapi sensei kau harus segera menemui Tsunade-sama" Ucap Sakura dan tersenyum.
"Ada apa memangnya?" Ucap Kakashi dan menatap heran.
"Tentang hubungan kita mungkin" Ucap Sakura dan menatap Kakashi dengan tatapan tidak yakin.
"Pasti Tsunade-sama akan memukulmu sensei, karena ingin menikah dengan murid kesayangan nya" Ucap Sai dan menggoda Kakashi.
"Ku pikir akan di ceramahi juga tidak hanya di pukul saja" Ucap Shikamaru dengan puas.
"Sensei, kau harus berhati hati Nenek Tsunade benar benar mengerikan" Ucap Naruto dengan tatapan takut.
"Ya benar, apalagi kalau sampai kau di pukul olehnya sudahlah tamat riwayat mu" Ucap Sai dan tertawa.
"Diamlah! Kalian malah membuatku gugup tahu!" Ucap Kakashi dengan kesal.
"Ya sudah aku pergi dulu, urusi Tsunade-sama sendiri ya karena aku juga sudah mengurus urusan dengannya tadi semoga beruntung" Ucap Sakura dan tersenyum menggoda.
"Kalian! Cepat bantu aku berpikir bagaimana menjelaskan ini semua pada Tsunade-sama" Ucap Kakashi dengan panik dan gugup.
"Sensei! Aku tidak tahu tapi seharusnya memang kau menjelaskan semuanya dengan jujur" Ucap Naruto dan menghela nafasnya.
"Ya, Naruto benar cepat lah Tsunade-sama tidak suka menunggu kau ingat?" Ucap Sai dan mendorong Kakashi keluar kantor hokage.
Kakashi keluar dengan sangat gugup ia bingung apa yang akan ia jelaskan nanti jika Tsunade-sama bertanya hao yang tidak bisa ia jawab. Ia memijit kecil kepalanya dan mengetuk pintu ruangan Tsunade-sama dengan perlahan. Tsunade-sama menyuruh Kakashi masuk dan menyuruh para staf rumah sakit untuk keluar dari ruangan itu meninggalkan Tsunade-sama dan Kakashi saja.
"Jadi apa? Yang Sakura bilang itu benar?" Ucap Tsunade-sama dengan tatapan horor.
"Anu, ya aku dan Sakura akan menikah" Ucap Kakashi dengan gugup.
"Kenapa kau memilih anakku untuk menjadi istri mu?" Ucap Tsunade-sama dengan sangat tenang.
"Karena aku mencintai Sakura dengan tulus, aku ingin selalu bersamanya" Ucap Kakashi dengan tenang.
"Kau tau semua resikonya jika kau menyakiti nya bahkan hanya sekali saja?" Ucap Tsunade-sama dan menatap Kakashi dengan tatapan serius.
"Aku tahu, aku akan menjaga Sakura dan berjanji tidak akan menyakiti nya sampai kapanpun" Ucap Kakashi dan menghela nafas dengan tenang.
"Apa kau memaksa anakku untuk menikah denganmu?" Ucap Tsunade-sama dengan kurang yakin.
"Tidak, aku melamarnya tanpa paksaan dan dia menerimanya juga tanpa paksaan jadi ini pure jika kita saling mencintai" Ucap Kakashi dengan sangat tenang.
"Baiklah, aku tidak bisa menentang keinginan anakku tapi jika kau sakiti dia atau bahkan memukulnya membuat nya terluka bahkan jika hanya 1 goresan saja aku benar benar akan membunuhmu tepat saat itu juga" Ucap Tsunade-sama dan tersenyum mengerikan.
"Aku mengerti Tsunade-sama, terimakasih telah merestui hubungan ku dan Sakura" Ucap Kakashi dan sedikit menunduk.
"Aku yang akan bilang pada para tertua desa konoha sebagai pihak wali sakura, aku dan dirimu akan menjelaskan semuanya agar mereka tidak menentang pernikahan ini" Ucap Tsunade-sama dengan senyum tulus.
"Sekali lagi terimakasih" Ucap Kakashi dan tersenyum.
"Kau telah mencabut luka di dalam hati anakku jadi aku yang berterimakasih kau boleh pergi" Ucap Tsunade-sama dan tersenyum ke arah Kakashi.
Kakashi ijin untuk pergi dari situ dan ia melihat Sakura yang sedang tertawa bersama ino dan para staf rumah sakit yang berada di meja depan. Kakashi berjalan ke arah Sakura dan memeluk Sakura dengan cara tiba tiba dan membuat seluruh staf yang ada di sana terkejut dan pura pura tidak melihat nya.
"Sensei! Disini banyak orang tahu! Kau tidak malu!" Ucap Sakura dengan kesal.
"Apa kau mau terus memanggil ku dengan sebutan Sensei? Kita akan menikah Sakura jadi panggil namaku saja!" Ucap Kakashi dan menghela nafas.
"Bagaimana? Kau selamat dari sesi tanya jawab Tsunade-sama?" Ucap Sakura dan tertawa kecil.
"Ya begitulah, awalnya aku sangat gugup tapi Tsunade-sama tidak menyeramkan seperti yang sai dan Naruto bilang" Ucap Kakashi dan tersenyum.
"Jadi kau mendapatkan restunya?" Ucap Sakura dan mengerutkan dahinya.
"Ya, begitu kalau begitu aku pergi dulu jangan bekerja terlalu memaksa kan diri" Ucap Kakashi dan mengelus kepala Sakura.
Kakashi pergi dari situ sedangkan ino dan para staf lainnya bertanya pertanyaan yang sangat aneh awalnya itu memang kerjaan Ino yang terus memberi pertanyaan tidak masuk akal. Kalau Ino bukan sahabat nya ia pasti sudah membunuh Ino dari dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Down • Kakashi And Sakura
FanfictionSakura gadis yang tumbuh menjadi sangat cantik dan sexy ia salah memahami kalau dirinya telah jatuh sejatuh jatuhnya saat Sasuke memutuskan untuk pergi dari desa setelah perang Shinobi ke 4 ia menutup hatinya rapat rapat tapi tidak di sangka ia menc...