9. Hari buruk

39 13 4
                                    

9. Hari buruk

Kiysa saat ini tengah duduk di kursinya sembari memainkan ponselnya. Dia melirik ke arah pintu yang kini Anggun dan teman-temannya datang sembari bercanda gurau.

Senyum licik tercetak di bibir Kiysa saat melihat Anggun dan teman-temannya telah duduk di tempat mereka masing-masing.

"Win liat ini lucu banget!" ujar Laura.

Wini berniat untuk menghampiri Laura tetapi ada yang aneh dengan kursinya.

"Lahh kok gue nggak bisa berdiri!" panik Wini yang membuat murid XI ips 1 menatap ke arahnya.

"Gue juga!" sahut Linda.

"Hah apa-apaan ini!"

"Ini kerajaan siapa!" teriak Anggun.

Kiysa menahan tawanya yang ingin pecah.

Mereka berempat menatap ke arah Kiysa. "Kenapa?" tanya Kiysa.

"Ini pasti gara-gara lo kan!" bentak Anggun.

"Menurut lo?" tanya Kiysa yang terkekeh sembari berjalan menuju ke depan.

Srekk!

Rok Anggun sobek saat dia memaksakan untuk berdiri. Dia berjalan mendekati Kiysa.

"Lo salah cari lawan Kiysa!" bentak Anggun yang berdiri di hadapan Kiysa.

Kiysa hanya menatap Anggun yang kesal sembari melipat tangannya di depan dada.

"Gimana rasanya di kerjain? Enak?" tanya Kiysa.

PLAK!!

Kiysa memegangi Pipi sebelah kanannya yang kini memerah.

"Gila sakit banget tu." ujar Adit.

"Keras banget tamparan Anggun."

Anggun tersenyum menang. "Kan udah gue bilang lo! Salah! Cari! Lawan!" teriak Anggun dengan mendorong-dorong tubuh Kiysa sehingga Kiysa berjalan mundur.

Tak!

Kiysa menepis tangan Anggun. "Lo yang salah cari lawan!" bentak Kiysa.

PLAKK!

"Ini buat lo yang selalu ganggu Keysa!"

PLAKK!

"Ini karena lo udah ganggu gue!"

"Ah benar! Bukan nya adek gue meninggal gara-gara lo!" teriak Kiysa tepat di hadapan Anggun.

Semua teman kelas Kiysa diam tidak ada yang bersuara mereka semua sibuk menyaksikan pertengkaran antara Anggun dan Kiysa.

Anggun membulatkan matanya saat mendengar perkataan Kiysa. "Kalau ngomong hati-hati!" teriak Anggun.

"Adek lo meninggal karena ajalnya! Dia bunuh diri kalau lo lupa." bentak Anggun.

"Kalau lo lupa juga dia di bully sebelum itu buat lo!" kata Kiysa yang mencekik leher Anggun.

"Arkhh ah lhee pa shinn!" kata Anggun dengan suara yang terputus-putus.

Tap!

"Lo mau bunuh anak orang?" tanya El yang menurunkan tangan Kiysa dari leher Anggun.

"Kalian berdua ikut gue ke kantor!" kata El berjalan keluar kelas.

Kiysa mengikuti langkah El saat di luar kelas dia tak sengaja bertemu dengan Irfan dan Reza.

"Eh mau kemana lo?" tanya Irfan.

BANGKITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang